Come With Certainty
Aki keluar dari ruangan name dan mendapatkan ketiga orang yang sedang bercanda gurau, ia menunjukkan senyuman tipisnya kearah ayah name "Besok aku akan berkunjung, saat misi ku sudah selesai"
Ayah name mengangguk sembari mengelus surai hitam milik aki, aki sudah di anggap seperti anaknya sendiri karna semenjak kematian orang tua dan adiknya, ia sudah tinggal bersama keluarga name jadi hubungan mereka sangat dekat.
Tidak menyangka kalau aki sudah sebesar ini terakhir ia melihat aki masih remaja sekarang sudah dewasa dan lagi ia tumbuh dengan sehat "Maaf, saat itu kami pergi karna urusan pekerjaanku" aki memakluminya, lagian itu kejadian sudah lama.
"Lain kali aku akan membawa istriku"
"Aku juga ingin melihatnya, ku harap dia sehat sepertimu" mereka bertiga pun kembali ke tujuan pertama mereka, yaitu pulang ke apartemen.
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ
Aki membaringkan tubuhnya untuk mengistirahat tubuhnya hari ini, ia cukup lega saat menemui keberadaan name walau ia rasa agak sedikit gelisah karna kondisinya.
Ia harap name bangun
Kedua temannya sudah terlelap dari tadi, sehabis makan dan bermain sebentar mereka masuk kekamar masing masing berbeda dengan aki yang membereskan piring piring dan nanti pagi ia akan cuci semua piringnya.
Percuma ada 1 wanita dirumah, malah dia yang paling jorok diantara kami bertiga. Tidak ada yang bisa diharapkan dari power
Aki memejamkan matanya hingga ia sudah masuk alam bawah sadar
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ
Lagi lagi tempat ini, tempat dimana ia bertemu name. Hanya saja gadis itu sekarang sedang berdiri penampilan yang berbeda saat pertama kali mereka bertemu di mimpi.
Surai hitam panjangnya yang tertiup angin dan wajah pucatnya terukir senyum yang indah membuat diri aki hanyut dalam senyumannya itu. Ia melangkahkan kakinya mendekat kearah name, name merentangkan kedua tangannya mengisyaratkan untuk datang kepelukannya.
Aki langsung mempercepat langkahnya dan buru buru memeluk gadis itu, tubuh yang tidak terlalu dingin seperti saat itu. Aki dapat merasakan hembusan nafas yang menyentuh tengkuknya, walau geli tetapi ia senang saat bisa memeluk gadis ini lagi.
Tangan lembut milik name menyentuh tubuhku, sentuhan yang ku rindukan. Aku ingin wanita ini terus menggenggam tanganku setiap menit.
"Aku merindukanmu, aki" dari sekian banyaknya ucapan yang akan name ujarkan yang ia tunggu hanyalah kata ini.
"Kumohon, bangunlah dan terus bersamaku.." name melepas pelukan diantara mereka dan mengelus lembut pipi aki yang membuat aki merona merah
"Iya" senyuman name meyakinkan aki untuk percaya padanya bahwa ia akan bangun dan akan terus bersama aki.
Ketokan kencang di luar membuat aki harus bangun dan membiarkan mimpinya hancur begitu saja karna ketukan keras itu
Ia keluar dari kamarnya dan mendapatkan denji dan power dengan muka khas bangun tidurnya
"Aki, lapar" aki berdecih, ternyata mimpi indahnya hancur karna mereka berdua lapar? Sial, membuat emosi aki terpancing saja.
Tetapi aki menuruti kemauan mereka untuk memasak makanan lebih awal dari biasanya, langit masih terlihat agak gelap tetapi rasa kantuk aki benar benar menghilang.
Ada sesuatu yang membuat perasaannya seperti senang itu bukan karna tentang mimpi nya tetapi ia rasa ada sesuatu yang akan membuatnya senang
Ketika sibuk dengan memasak ia melirik samping televisi yang terdapat foto dirinya dan juga name yang sengaja Ia pasang disitu, ketika saat ia pulang kerja ia bisa melihat foto gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴷⁱᵗᵃ ᵈᵃⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ 𝘼𝙠𝙞 𝙃𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖𝙬𝙖
RomanceDisini, tentang kisah kita dan waktu yang berperan mendewasakan kita, meski tak utuh. "Mungkin kalau kamu tidak ada, kota ini tidak ada artinya." Karena dalam hidup, aku tidak punya banyak hal. Jadi, kehilangan dirimu adalah hal yang menyakitkan.