HENDRA

224 4 0
                                    

Di ruangan ini sejumlah orang dengan pakaian serba rapi beserta beberapa guru sedang berkumpul di satu meja bulat yang panjang dengan laptop serta kertas kertas yang mengisi meja dihadapan mereka masing masing
Disetiap sudut ruangan berdiri para lelaki bertubuh tinggi tegap  berpakaian serba hitam sebagai keamanan disana. Jelas rapat ini sangat penting dan intim
Di depan sana ada kepala sekolah Sma Dirgantara yang tampak sedang menjelaskan sesuatu

"Bagaimana pendapat anda,Pak?" Tanya sang Kepsek pada Hendra

BUKKHHH

Tiba tiba pintu itu terbuka begitu kuat membuat seisi ruangan segera menoleh,lalu seorang pria tinggi berbadan tegap masuk dengan santai nya,disusul oleh dua orang penjaga di depan yang pertahanan nya sudah runtuh oleh anak laki laki ini

"Alga!"

"Maaf,Pak. Kami sudah melarang tapi Alga tetap ingin masuk" Ucap sang penjaga. Lalu orang yang lainnya hendak menghampiri Alga namun mereka mendapat larangan dari Hendra

Hendra berdiri dari duduknya,diikuti oleh seluruh pengisi rapat ini
Hendra menatap Alga tidak percaya dari tempatnya membuat Alga maju selangkah

"Saya tidak terima keputusan ini" Ucap Alga membuat mereka tersentak. Hal itu justru membuat Hendra terkekeh kecil menahan malu dihadapan rekan rekan kerjanya itu

"Alga apa maksud kamu?" Tanya Hendra dengan tawa "Kenapa kamu tidak belajar? Sana masuk kelas" Ucap Hendra lembut

Alga berdecih muak melihatnya. Selalu saja begitu saat dihadapan mereka agar mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka
"Saya muak sama semua ini" Ucap Alga "Sampai kapan pun saya tidak terima perpindahan ini"

Hendra sangat murka mendengar nya. Ditambah lagi dengan tatapan para rekan kerja nya yang sangat terkejut atas perlakuan Alga ini

"Tinggalkan kami" Ucap Hendra membuat mereka semua segera berlalu

Di ruangan ini tinggal lah keduanya. Hendra yang kini pasrah dengan keadaan dan terduduk lemah di kursinya. Alga terus memperhatikan nya dengan kesal

"Sampai kapan kamu begini?" Tanya Hendra akhirnya

"Harusnya saya yang bertanya. Sampai kapan anda menutupi semua nya dengan sandiwara? Sampai kapan anda harus menipu banyak orang dengan keharmonisan keluarga anda yang palsu ini?" Tanya Alga

"Alga!" Sentak Hendra bangkit berdiri

"Saya tidak akan mulai kalau anda tidak memulai duluan"

"Kamu tidak akan pernah mengerti. Apapun yang saya lakukan kamu tidak akan mengerti. Yang kamu tahu hanya bertingkah dan buat kerusuhan" Ucap Hendra membuat Alga terkekeh geli

"Cabut tindakan itu sekarang juga " Ucap Alga

"Apa masalah kamu sebenarnya? Saya tidak merasa merugikan siapa pun. Dan saya yakin kamu pasti sudah tahu alasannya"

"Saya tidak akan terima. Saya bahkan tidak sudi menginjakkan kaki di sana"

"Kamu lupa?" Tanya Hendra "Kamu duluan yang masuk ke wilayah saya"

Alga terdiam. Ia menolak lupa atas kejadian itu

"Kamu sendiri yang memulai. Maka tanggung jawabi perbuatan kamu" Ucap Hendra membuat seolah  Alga melakukan pelanggaran besar

"Saya tidak melakukan apapun disana. Anda lupa? Dulu anda sangat tidak ingin saya berada disana. Anda bilang saya akan menjadi masalah besar untuk sekolah anda itu. Kenapa sekarang anda justru mengutus saya kesana?" Tanya Alga

"Saya tidak mengutus kamu. Saya hanya ingin menjalankan tugas saya sebagai donatur di sekolah ini. Harusnya kamu bangga memiliki ayah seperti saya. Lihat orang orang disekitar kamu yang ingin posisi kamu"

ALGAVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang