PESTA

155 4 2
                                    


Velisya dan teman temannya baru saja keluar kelas dan menyusuri lapangan. Dari kejauhan mereka melihat seorang cowok yang tengah bersandar di tangki motornya dengan jaket balon dan tentu seragam yang berbeda dari Taruna. Siapa lagi kalau bukan anak Dirgantara.

Cowok itu menyusuri setiap siswa yang berbaur disini. Kaca mata hitam pekat nya masih setia bertengger di hidung nya dengan helm full face yang saat ini dipeluknya

Velisya,Stella,Fania dan Lalisa akhirnya mendekat,membuat cowok itu segera membuka kaca mata nya

"Sweet banget di antar jemput mas pacar" Ucap Stella

"Mau juga deh punya cowok modelan kayak Alga" Timpal Fania

"Zidan kan ada" Ucap Alga membuat Fania melotot memberi kode

"Lo deket sama Zidan?" Tanya Lalisa namun Fania hanya terkekeh malu

"Kamu ngapain,Ga?" Tanya Velisya

"Pake nanya lagi lo,Sya! Ngapain lagi? Ya jemput lo lah"

Velisya melihat Alga yang kini mengangguk singkat

"Tapi gak enak sama teman teman aku,aku ada janji mau makan siang bareng"

"Udah gak pa pa,Sya. Makan nya kapan kapan aja" Ucap Fania "Udah bawa aja,Ga sana"

Alga langsung memakai helm nya lalu menyalakan mesin motornya

"Gak enak sama mereka,Ga" Bisik Velisya pada Alga

Alga beralih membuka kaca helm nya lalu menoleh pada teman teman Velisya "Lo bertiga tunggu disini,gue bakal suruh temen gue jemput"

Mendengar itu membuat Fania berlonjak girang "Anak Ravegar?"

"Emang ada temen Alga anak Talaskar?" Tanya Lalisa sewot

"Yaudah buruan naik,Sya" Paksa Fania hingga Velisya berusaha naik dengan bantuan bahu Alga

Satu yang Alga tangkap adalah,rok cewek itu tidak lagi pendek hingga membuatnya tersenyum dibalik helm nya

"Hati hati Velisya sayang" Ucap Fania "Have fun ya..nanti gue nyusul"

***

"Kuli-kuli apa yang menyakitkan?" Tanya Teguh saat anggota inti Ravegar ini sedang berkumpul di Kabel-Dirgantara

"Kuli kejepit pintu?" Tebak Bima. Teguh menggeleng

"Kuli ketimpa tangga" Sahut Jio. Teguh tetap menggeleng

"Nyerah deh nyerah" Ucap Bima tidak sabaran

"Bentar bentar" Sergah Zidan "Gue tahu jawabannya"

"Kasih paham lord Zidan"

"Pasti kuli gak makan seharian! Iya kan? Iya dong?" Ucap Zidan

"Salah" Kata Teguh

ALGAVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang