KESEBELAS

438 41 0
                                    

Hadif yang suntuk dan pikirannya kacau malas dengan suasana rumahnya memilih untuk keluar mencari udara segar.

"den mau kemana udah malem" tanya mbok darmi

Mbok darmi ingin mengantarkan makanan ke kamar Hadif karna dia fikir Hadif belum makan malam, namun hendak mengetuk Hadif membuka pintu kamarnya dan membawa ransel.

" nggk papa mbok, Hadif nginep di rumah temen yaa, jangan tidur kemalaman mbok" berbicara sambil berjalan santai

Saat hendak menyalakan motornya, ia melihat bundanya di depan, yang siap menghadang Hadif dengan beberapa pertanyaan.

"Kamu mau kemana Hadif, udah malemm,Bunda nggk izinin kamu keluar " dengan nada tegas

" Maaf bun, tapi Hadif nggk nyaman sama rumah Hadif sendiri" memakai helm

" kenapa si kamu batu banget kalau dibilangin sama Bunda!" bentak Bunda

" Hadif kaya gini karna Bunda sendiri, Hadif permisi" mengalakan mesin motornya dan meninggalkan Bunda yang berdiri dirumah

Hadif mengelilingi kota yang dingin dengan pikiran yang kacau, sampai kapan Bundanya itu memeperhatikan Hadif seperti dulu, setidaknya ada waktu untuk berbicara selayaknya anak dan orang tua. 

Hadif bingung jika tidur di markas nanti pasti banyak yang menanyakan ini itu, Hadif terlintas berfikir menginap ke rumah Jaish.Tanpa berfikir kenapa dari sekian banyak teman Hadif ia malah memilih Jaish.

.

.

.Ting Tongg

Penghuni rumah yang sedang santai menikmati acara televisi bersama-sama, dengan sedikit  cemilan tersentak mendengar suara bel rumah yang berbunyi, tidak jararang ada tamu malam yang berkunjung di kediaman Mahija.

" Aish tolong bukain pintu sayang" perintah sang Mama

" ihhh Aish udah pewe tau Ma" tetap akan posisiyaa

" Ya udah Papa aja yang bukain" akhirnya Papa Mahija berdiri menuju ruang tamu

Melihat pada monitor yang terhubung dengan keadaan diluar, sontak kaget melihat didepan ternyata teman Jaish.Tak membutuhkan waktu lama untuk membukakan pintu.

"Aduhh siapa ini yang dateng malem-malemmm" mengusap kepala Hadif

Hadif langsung memeluk Papa Jaish saat itu jugaa, dia hanya ingin menenangkan diri dengan seperti itu.Mahija yang mengetahui bahwa Hadif sedang tidak baik-baik saja, membiarkan ia memeluknya sampai ntah kapan. 

Dari kejauhan Mama Hana datang melihat Mahija sedang dipeluk oleh Hadif, ia mengurungkan niatnya untuk mendekat.

"MAAAAAAAAAAAAAAAAA si tammy laperrrrrrrr" suara teriakan Jaish dari ruang tv membuat Mahija dan Hadif melapas pelukannya karna sudah cukup lama dengan posisi itu.Hana merutuki bahwa anaknya itu memang terkadang merusak suasana. Dari kejauhan Hadif senyum ke Hana.

Semua akhirnya berjalan menuju ruang tv untuk menemui Jaish. Hadif yang menahan kaget,tawa, gemas dan lucu menjadi satupun hanya membolakkan matanya dan menggelengkan kepalanya karna baju tidur Jaish yang dipakai saat ini.

 Hadif yang menahan kaget,tawa, gemas dan lucu menjadi satupun hanya membolakkan matanya dan menggelengkan kepalanya karna baju tidur Jaish yang dipakai saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HEUREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang