KEDUABELAS

411 34 6
                                    

Diperjalanan Jaish hanya diam, Nana melihat dari sepion motor hanya menghela nafasnya.

" Aish bete sama Nana ?" tanya Narendra

" Nggk" jawab singkat

Narendra tau sikapnya kali ini ke kanak kanakan tapi dia punya alasan untuk melakukan itu.

Samlai di parkiran sekolah, Jaish langsung melepas helmnya ingin pergi meninggalkan Narendra.

" ikut gw sebentar" tarik tangan Jaish

" ihhhh nggk mauu" jawab Jaish

Hadif melihat itu langsung mendekat.

" sorry bukan gw mau ikut campur, tapi kalau Aish nggk mau jangan dipaksa" saut Hadif

" sorrt kak, jangan halangin yaa gw cuma mau bilang ke Aish bentar doang,kita nggk bolos kok " jawab Narendra

Hadif mengangguk dan pergi meninggalkan mereka berdua

" Aishhh,taukan kalau Nana sayang sama Aish" dibalas anggukan oleh Jaish

" Nana cuma nggk mau Aish sakit hati, Nana liat Aish mulai tertarik sama Kak Hadif, tapi liha dulu kak hadifnya yaa jangan buru" nanti takutnya hati Aish luka, sakit lohh kalau hatinya luka " memberikan penjelasan buat Jaish

" maaf,kirain tadi Nana marah sama Aish karna Aish tidur sama kak Hadif,itu  nggk sengaja kok dan Aish juga nggk tau perasaan Aish sekarang gimana " menunduk lesu

" pelan pelan okey, nanti kalau udah dapet jawabannya cerita ke Nana yaa, Nana tetap jadi perisai buat Aish walaupun nanti tempat Nana nomer 2 jadi pelindung Aish" jawab Nana

Narendra memang lebih muda beberapa bulan dari Jaish tapi dia lebih dewasa dan mengerti keadaan sekitar dari pada Jaish maka dari itu dia selalu menjaga "Kakaknya" dalam hal apapun.

" hiksss makasih soalnya Nana selalu ada buat Aish"  dibalas anggukan oleh Narendra
.
.
.
.
.

" hiksss makasih soalnya Nana selalu ada buat Aish"  dibalas anggukan oleh Narendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelajaran dimulai dengan penjelasan dari Bu Wulan. Menjelaskan beberapa materi untuk ujian tengah semester.

Toktoktok

Suara ketukan memecahkan keheningan ruang kelas itu. Ternyata sang ketua osis yang membawa secercik lembar kertas dispwn untuk anggotanya.

" permisi bu wulan,saya mau memberikan surat dispen untuk Ai..Jaish buk" menaruhkan surat dispen

" acara apa kali ini hadif " tanya Bu wulan

" bulan bahasa buk, kita mau cari sponsor "

" baiklahh, Jaish silahkan bisa meninggalkan ruang kelas, dan hati hati " memberi wejangan

" baik buk, Jaish permisi bu" menunduk dan pergi meninggalkan kelas.
.
.
.
" kita mau kemana dulu kak " kata Jaish

" gw ngikut lo"

HEUREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang