Lyra melangkahkan kakinya dengan kepala menunduk dalam, karena sepanjang perjalanan banyak orang yang menatapnya dengan tidak suka. Apalagi dia sekarang sedang berjalan beriringan dengan Rigel yang selalu senantiasa berada di sebelahnya.

" Sudah sampai, mau aku antar sampai ke dalam?" tanya Rigel tanpa menatap Lyra sama sekali, bahkan cowok itu terlihat sedang mencari sesuatu di dalam kelasnya.

" Kamu nyariin Aludra ya?" tanya Lyra telak, Rigel langsung menatap Lyra dengan senyum canggung.

" Enggak kok, lagi nyari cicak di dinding siapa tau ada spesies langkanya " kata Rigel mengalihkan topik pembicaraan.

" Ya udah aku ke kelas dulu ya, bentar lagi mau bel masuk " kata Rigel mengelus puncak kepala Lyra sebelum pergi meninggalkan gadis itu.

Lyra hanya bisa tersenyum tipis dan memilih melangkah ke bangkunya. Dia mengeluarkan beberapa buku dan peralatan tulisnya dengan hati-hati. Lyra termasuk anak yang pintar dia bahkan dulu di sekolahnya selalu mendapat juara 1 pararel.

" Eh cewek tengil " panggil Gina teman sekelasnya, Gina tergolong fans berat Rigel dan Aludra.

" Ada perlu apa?" tanya Lyra tanpa memiliki ekspresi sama sekali.

" Jangan pura-pura bodoh deh lo, lo tau kenapa kita nyamperin lo kan?" kata Lala teman Gina.

" Kenapa?" tanya Lyra dengan suara dingin.

" Eh cewek gatel, gue tegasin sama lo ya. JAUHIN RIGEL. Dia itu gak pantas buat lo. Lo itu beda jauh sama Aludra, lo di bayar berapa sih sama Rigel biar mau jadi jalangnya?" tanya Gina dengan suara tinggi.

" Kenapa harus bandingin gue sama Aludra?" kata Lyra dengan nada tidak suka, entah kenapa dia membenci Aludra karena Aludra, Rigel menjadi jauh darinya.

" Kenapa lo tanya? Jelas-jelas Aludra lebih sempurna buat Rigel daripada lo " celutuk Jia, si kutu buku yang selalu mengidolakan Aludra itu.

" Dengerin tuh, dia kutu buku aja paham mana yang sempurna mana yang jalang " kata Lala dengan tawanya itu.

" Permisi, bisa gak kalo labrak orang gak usah pakek nama Aludra " kata Terra yang tiba-tiba datang dan menyela barisan mereka. Sontak Gina dan Lala langsung terdiam dengan kedatangan Aludra yang sudah menatap mereka dengan dingin.

Aludra melangkah mendekat dan duduk di depan bangku Lyra dengan sorot mata kosong.

" Kalian ada masalah apa sama dia?" tanya Aludra menatap Gina dan Lala bergantian.

" Gue gak suka kalo Rigel pacaran sama cewek gatel kayak dia " kata Lala membela diri, Aludra hanya mangut-mangut mengerti.

" Saran gue, mending ngomong langsung sama Rigel. Karena cewek batu kayak dia mana mau putus dari Rigel " kata Naura menatap Lyra tidak suka, Aludra hanya diam membiarkan teman-temannya berbicara.

" Lo ada benarnya juga, toh Rigel cuma sukanya sama Aludra aja " kata Gina menimpali.

" Gue setuju " kata Avni bertos ria dengan Gina.

" STOP!!! KALIAN INI KETERLALUAN, Emang kenapa kalo gue pacaran sama Rigel. Orang Rigel sendiri yang jadiin gue pacarnya, jadi gue lebih baik daripada Aludra kalian ini " kata Lyra dengan nada tinggi, semua orang langsung menatap mereka heboh.

Bahkan anak-anak di luar kelas menghentikan langkah mereka dan lebih memilih menyaksikan kehebohan yang Lyra buat.

" Ekhm.... sabar Ly, mereka cuma bercanda " kata Aludra menengahi.

" Sabar lo bilang? Gimana gue mau sabar kalo setiap hari mereka ngatain gue jalang dan banding-bandingin gue sama lo " kata Lyra dengan isak tangisnya itu.

" Cengeng banget sih lo " kata Naura sinis.

" Udah? Gini ya Ly, gue gak ada sangkut pautnya sama kasus lo. Gue gak ada bilang kalo gue lebih sempurna dari lo, tapi mereka yang bilang kayak gitu. Biarkan mereka menilai, lo diam aja udah cantik " kata Aludra dengan nada suara manisnya itu.

" Lo bisa bilang gitu, karena lo yang di puji di sini. Gimana gue? Gue yang jadi korban bullyan mereka " kata Lyra menatap Aludra penuh benci.

" Kalo lo gak salah kenapa lo marah? Gue gak pernah merasa senang di banding-bandingin, apalagi sama lo " kata Aludra berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Lyra dan yang lain.

*

*

Aludra melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah, dia tau sesuatu yang akan dia temukan di sana. Seperti biasa kasus pembullyan yang di lakukan oleh Rigel dan teman-temannya. Jika kalian tanya kenapa Aludra trauma membolos ke taman belakang sekolah waktu itu.

Karena dia dan teman-temannya memergoki Rigel sedang melakukan kekeras kepada seorang laki-laki. Dia tidak tau alasannya apa, tapi dia tidak suka dengan kekerasan.

" Maafin gue Gel, gue janji gak bakal deketin dia lagi. Tapi lepasin gue Gel " kata cowok yang sedang di bully oleh Rigel, Aludra tidak tau pasti siapa cowok itu.

" Gue bakal lepasin lo, tapi kalo sampai lo deketin apa yang gue miliki. Mati lo di tangan gue " kata Rigel dengan suara dingin nan menusuk. Aludra akui Rigel memiliki aura yang gelap jika tidak di depannya.

" Gue janji " kata cowok itu berlari cepat meninggalkan Rigel dan teman-temannya.

" Kenapa lo lepasin sih?" tanya Sagara tidak suka.

" Gue lagi malas aja mampusin orang " kata Rigel sembari memberi isyarat mata kepada Sagara jika ada seseorang sedang mengintai mereka.

" KELUAR LO SETAN!! JANGAN BERANINYA NGINTIP " teriak Fajar murka.

Aludra menegang di balik tembok, dia tidak tau harus melakukan apa. Jika ketahuan sangat gawat sekali.

*

*

*

Voment guys :)

RIGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang