Aludra menatap keempat orang di depannya dengan wajah semakin datar. Dia menatap tidak suka ketika mereka berempat dengan seenak jidatnya duduk di depan dirinya dan menganggu acara makan siangnya.

" Kalian ngapain duduk disini?" tanya Naura menatap keempat orang yang hanya diam memakan baksonya.

" Kalo kalian enggak mau pindah, kita aja yang pindah " kata Terra dengan kesal.

" Ushh... gue cuma mau makan bareng pacar gue doang, kok lo pada sewot " kata Rigel sambil melangkah duduk di samping Aludra dan menyuruh Avni pindah ke tempat duduknya.

" Pacar? Sejak kapan Aludra mau pacaran sama cowok modelan kayak lo " kata Naura menatap Rigel dan teman-temannya tidak suka.

" Neng Nau, bawaannya PMS terus tiap hari. Tiap ketemu langsung kusut mukanya kayak gak pernah di setrika " kata Guntur menggoda Naura yang hanya bisa mendengus kesal.

" Kalian ini ngapain disini?" tanya Avni menatap Sagara diam-diam, kapan lagi dia bisa menatap sosok Sagara yang terkenal dingin itu secara langsung.

" Nih si manusia setan, katanya dia mau pacaran sama Aludra. Halunya tingkat dewa " kata Fajar menunjuk Rigel yang masih setia menatap Aludra yang sedang makan.

" Jangan banyak bacot lo pada, kalo mau makan, makan aja ambil sesuka hati lo semua " kata Rigel membuat senyum Guntur dan Fajar mengembang. " Tapi inget bayar " lanjut Rigel.

" Tai "

" Bangsd "

Avni dan Terra hanya bisa tertawa melihat tingkah ketiga orang itu. Tapi mata mereka langsung tertuju pada Aludra dan Rigel yang nampak adem ayem saja, lebih tepatnya memang Aludra yang pendiam.

" Nanti pulang sekolah bareng sama gue ya " pinta Rigel kepada Aludra, gadis itu menatap Rigel dengan datar.

" Enggak " balas Aludra.

" Gak baik nolak ajakan pacar, nanti pulang sekolah gue tunggu di depan kelas lo " kata Rigel mengacak gemas rambut Aludra.

" Rambut gue berantakan, Gel " kata Aludra kesal, Rigel semakin terkekeh geli dan mulai merapikan rambut gadis di sampingnya itu.

" Gel, lo beneran putus dari Lyra?" tanya Aludra pada akhirnya menatap Rigel teduh, cowok itu hanya tersenyum lebar.

" Iya, udah gue bilangkan. Lo bukan orang ketiga dalam hidup seorang Rigel. Tapi lo orang pertama yang menduduki hati seorang Rigel " kata Rigel menggenggam tangan Aludra.

" TONG SAMPAH MANA? GUE ENEG " teriak Guntur geli, ini pertama kali Rigel mengatakan hal seperti itu.

" Rasanya gue lagi di alam yang berbeda " kata Fajar menatap narnar ke arah Rigel.

" Kalian pada kenapa sih? Mabok lem?" tanya Terra kesal melihat tingkah dua orang sinting di depannya itu.

" Mabok amer, Ter " kata Guntur tertawa ngakak melihat wajah dongkol Terra dan Naura.

" Kadang gue gak habis pikir, kenapa Sagara bisa tahan temenan sama tiga cowok sinting kayak lo pada " kata Avni membuat Guntur dan Fajar menatap tidak terima.

" Seharusnya Sagara yang bersyukur bisa temanan sama kita, kapan lagi dia bisa bolos bareng, nonjok orang, mabok bareng. Kapan lagi? Keburu dia takut " kata Fajar menaikan alisnya menatap Sagara yang hanya mendecih sinis.

" Gue mau ke toilet bentar " kata Aludra berdiri dari tempat duduknya.

" Gue ikut " balas Rigel yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Aludra.

" Lo mau ngapain? Lo mau ke kamar mandi cewek juga?" tanya Aludra dengan mata menajam.

" Enggak kok, orang gue mau nemenin lo aja " kata Rigel membela diri.

" Gak usah ya, mending lo diem disini atau gue lempar lo ke rawa-rawa " kata Aludra melangkah pergi sebelum Rigel kembali bersuara.

*

*

*

Aludra menatap datar orang-orang yang berada di toilet tersebut. Mereka menatap Aludra dengan wajah sok menantang, Aludra hanya santai saja sambil melanjutkan kegiatannya sendiri.

" Al, gue nanya ya. Lo beneran pacaran sama Rigel?" tanya Zara bersama antek-anteknya, di tambah lagi Lyra yang sudah Aludra yakini bergabung dalam grup ini.

" Kalo iya kenapa?" tanya Aludra membalikan badannya menatap Zara dingin.

" Lo tau kan gue suka sama Rigel, terus kenapa sekarang lo rebut Rigel dari gue " kata Zara dengan hidung kembang kempis menahan marah.

" Itu bukan urusan gue, karena Rigel milih gue bukan lo. Terus masalah lo sama gue apa?" tanya Aludra semakin menyulut emosi Zara maupun Lyra.

" Lo lihatkan, teman yang diem-diem baik itu lebih munafik " kata Lyra mendecih tidak suka.

" Gue mau lo putusin Rigel sekarang, kalo enggak gue bakal buat hidup lo selama di SMA menderita, Aludra " kata Zara mengancam.

" Gue tunggu penderitaannya, udah? Gue boleh pergi?" tanya Aludra tanpa beban sedikit pun.

" Lo benar-benar ya, RASAIN INI " teriak Lyra tidak kuasa menahan amarahnya. Gadis itu berlari mengejar Aludra dan meraih kerah baju Aludra.

Tapi dengan langkah gesit Aludra menendang tubuh Lyra hingga terpental ke belakang membuat gadis itu syok setengah mati. Ditambah banyak orang yang menyaksikan kejadian itu membuatnya tambah malu.

" Kalo lo berani nyentuh gue sejengkal aja, jangan harap anggota tubuh lo bakal utuh " kata Aludra meludahi wajah Lyra membuat gadis itu mengepalkan tangannya marah.

" LO ..... "

" JANGAN PERNAH NAIKIN NADA SUARA LO DI DEPAN GUE " teriak Aludra membuat seisi koridor tambah menciut, inilah sisi iblis seorang Aludra. Lyra hanya bisa terdiam mendengar teriakan Aludra.

" Gue peringatin sama lo, sebelum lo main-main sama gue. Lo harus tau, hidup lo taruhan dari segalanya " kata Aludra menatap tajam dan dingin ke arah Lyra.

Aludra segera pergi meninggalkan Lyra yang mematung, aura yang Aludra keluarkan membuatnya kelu dan terdiam. Banyak anak-anak yang mencibir perbuatan Lyra karena gadis itu seorang Aludra menjadi ganas.

*

*

Voment guys :)

RIGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang