Rigel membuang puntung rokok dengan sembarangan, dia menatap bengis sekumpulan orang yang ada di depannya. Rigel merupakan ketua genk Galaksi, nama Galaksi di ambil dari nama sekolah mereka. Karena anak-anak yang bergabung dalam genk tersebut adalah anak-anak SMA Galaksi.

" Udah gue bilang kalo ada apa-apa itu lapor sama kita dulu" kata Guntur dengan nada marah, dia menatap semua anak yang menunduk ketakutan.

" Maaf bang, tapi waktu itu kita mendesak banget. Anak-anak SMA itu yang mulai duluan " kata salah satu anak memberanikan diri untuk menyuarakan pendapatnya.

" Tetap aja itu akan memicu tawuran lagi, apalagi sama anak SMA Kasih, gue yakin mereka punya siasat lain buat jatuhin kita " kata Sagara dingin, Rigel menendang kursi yang ada di depannya.

" Gue enggak mau kejadian kayak gini terulang lagi, kalo sampai ada salah satu di antara kalian kena dampaknya. Kalian harus bilang sama kita, tetap berkerumunan jangan sendiri-sendiri " kata Rigel memperingati yang lainnya.

Rigel melangkahkan kakinya keluar markas, dia sudah sangat emosi harus menghadapi masalah yang terus terulang. Dia sudah cukup di cap sebagai cowok brandalan di mata Aludra. Sekarang dia harus siap-siap melihat Aludra ketakutan kepadanya untuk kedua kalinya.

*

*

Aludra terdiam memikirkan kejadian di taman belakang sekolah tempo hari lalu. Dia masih sedikit takut untuk mengintip kegiatan Rigel di belakang sekolah lagi. Waktu itu Rigel dan teman-temannya langsung pergi tanpa mencari keberadaannya.

" Dorr.... " teriak Rigel tepat di telinga Aludra membuat gadis itu terkejut bukan main.

" Muka lo lucu banget " kata Rigel tertawa ngakak melihat wajah Aludra yang melotot kaget.

" Apa-apaan sih lo?" tanya Aludra kesal.

" Lagian siapa suruh ngelamun di depan rumah " kata Rigel dengan motor kebesarannya yang terparkir rapi di halaman rumahnya. Aludra semakin bingung dengan kehadiran Rigel ke rumahnya.

" Mau ngapain lo ke rumah gue?" tanya Aludra menatap Rigel dari atas sampai bawah.

" Masak ke rumah pacar aja gak boleh " kata Rigel menggoda Aludra.

" Sorry, mas-nya salah rumah. Rumah Lyra enggak disini ya " kata Aludra tersenyum tipis.

" Lo cemburu?" tanya Rigel menopang dagunya di atas motornya.

" Ah? Gue cemburu? Enggak salah? Gue enggak mungkin cemburu sama cowok kayak elo " kata Aludra dengan nada tidak suka.

" Enggak cemburu ya? Kalo gue mutusin Lyra lo enggak marahkan?" tanya Rigel menatap Aludra yang juga menatanya jengah.

" Terus? Peduli gue apa?" tanya Aludra.

" Ternyata enggak peduli juga ya " guman Rigel tapi masih terdengar jelas di telinga Aludra. " Al, kalo misalkan suatu saat nanti gue berubah, lo masih bisa ngenalin gue?" tanya Rigel membuat Aludra mengerutkan keningnya heran.

" Berubah jadi apa? Spiderman?" tanya Aludra menaikan alisnya, Rigel hanya diam menatap mata Aludra, jelas Rigel tau Aludra sedang bersembunyi dalam ketakutannya itu. Berusaha menjadi wanita kuat dan tegar di depannya.

" Lo milik gue sekarang " kata Rigel lembut, bahkan terdengar sangat tulus di telinga Aludra.

" Enggak, apa-apaan sih lo " kata Aludra melotot tajam. " Lo masih punya Lyra ya, gue enggak mau jadi orang ketiga dalam hubungan lo itu " kata Aludra marah.

" Lo enggak akan jadi orang ketiga, lo hanya akan menjadi orang pertama dalam hati gue, inget itu Al " kata Rigel dengan sorot mata tegas.

Aludra hanya bisa terdiam mendengar perkataan yang Rigel ucapkan, sedangkan cowok itu tersenyum tipis sembari mengacak rambutnya singkat dan berlalu pergi meninggalkan Aludra yang harus sekuat tenaga menormalkan detak jantungnya.

*

*

Plakk......

Seisi kelas mendadak sunyi mendengar tamparan yang begitu keras melayang ke arah pipi mulus nan putih milik Aludra. Semua anak langsung menatap kejadian itu dengan heboh, banyak yang mencibir aksi tamparan yang dilakukan oleh Lyra.

" Apa?" tanya Aludra dengan wajah dinginnya dan aura iblis seorang Aludra keluar begitu saja.

" Dasar jalang, karena lo Rigel mutusin gue, karena lo Rigel enggak sayang lagi sama gue. Dasar pelakor lo " kata Lyra dengan air mata yang berjatuhan di pipinya.

" LO PACARAN KAN SAMA RIGEL? NGAKU LO? DASAR PENGHIANAT LO " teriak Lyra yang ingin menjambak rambut Aludra tapi segera di cegat oleh Terra dan Avni.

" Eh cewek tolol, kalau pun Aludra pacaran dengan Rigel apa hak lo? Udah dari awal kita bilangkan, Rigel itu cuma milik Aludra " kata Gina menyahut, Lyra yang sudah emosi menjadi tambah emosi lagi mendengar perkataan Gina.

" Lo jangan bela Aludra disini ya, jelas-jelas dia yang salah " kata Lyra menatap Gina tajam.

" Gue enggak tau masalah lo sama gue apa, tapi kalo lo mau Rigel ambil aja. Gue bukan tipe cewek rendahan yang mengejar cinta laki-laki " kata Aludra bersuara, Lyra kembali menatap Aludra dengan wajah kebencian.

" Gue akan dapatin Rigel kembali apa pun caranya " kata Lyra berlalu pergi begitu saja.

" Kenapa lo gak lawan balik sih Al?" tanya Naura kesal setengah mati melihat tingkah Aludra yang hanya diam tanpa bertindak tidak seperti biasanya.

" Gue enggak mau buat orang sekarat menjadi mati " kata Aludra membuat ketiga sahabatnya mengernyit kebingungan dengan apa yang Aludra ucapkan.

*

*

*

voment guys :)

RIGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang