Happy reading
Gue Dion Abraham.
-Dion Abraham-
Dion Abraham, cowok berdarah Korea - Indonesia. Setelah tiga bulan lamanya menetap di Negara Amerika Serikat untuk menyelesaikan study tour selama dua bulan. Dan setelah dua bulan dia kembali dan bertemu dengan Ayyara—adik kesayangannya. Namun, awal pertemuan mereka adalah di supermarket. Disaat Ayyara bersama cowok seusianya. Membeli beberapa camilan untuk membuat mood Ayyara baik dikala itu.
Membuka pintu kamar Ayyara. Mengintipnya dari sebalik pintu yang terbuka sedikit. Ayyara yang menyadari kehadiran seseorang disekitarnya, menoleh kearah pintu dan menghelah nafas dengan tetap pada ponselnya.
"Lo mau maling apa mau masuk?" tanya Ayyara ke Dion—Abangnya. "Ngendap - ngendap kayak maling aja lo, Bang." sambungnya.
Dion mendengar itu secara otomatis mendapatkan izin untuk masuk ke dalam kamar adiknya. Membuka pintu dengan penuh percaya diri. Memperhatikan sekitar kamar dan setiap sudutnya. Nyaris tidak ada yang berubah dari dua bulan yang lalu.
"Tetep kayak dulu. Nggak berubah." ujar Dion. "Btw, gue mau nanya," sambung Dion.
"Hm? Tanya aja."
Dion duduk di kursi belajar milik Ayyara dan memperhatikannya. "Cowok kemarin itu siapa lo? Pacar?" tanya Dion dengan seenak jidat.
Jika dibilang pacar, Ayyara belum mengetahui secara pasti bagaimana perasaannya terhadap Arlan. Walaupun akhir ini dia begitu peduli dan memperlakukan dirinya bagaikan saudara kandung. Layaknya adik dan abang.
"Nggak tau. Orang aneh kali, Bang." jawab Ayyara asal.
"Tapi ya, kemarin tuh sikapnya posesif banget sama lo, Dek." ucap Dion sekali lagi. "Lo beneran nggak ada rasa sama dia gitu?" sambungnya.
Ayyara menghentikan bermain ponselnya. Duduk berhadapan dengan abangnya. Memperhatikan wajah abangnya sendiri yang sudah dua bulan baru kembali.
"Perasaan nggak ada yang tau. Maksa bener lo." ucap Ayyara. "Lagian kalau dia suka gue gpp juga. Nggak ada yang ngelarang." sambung Ayyara.
Mendengar hal itu terucap dari bibir Ayyara membuat bibir Dion menyeringai lebar. Baru saja ide menakjubkan terlintar di otaknya. Wajahnya didekatkan pada wajah adiknya. Menatapnya dengan lekat, dan tak lupa dengan senyum menyeringai yang menyebalkan.
"Jadi, kalau gue suka sama lo, gpp?"
Mata Ayyara membulat sempurna. Hal gila dan menjijikkan yang pernah Ayyara dengar dari bibir abangnya sendiri. Sekali seumur hidup. Terlalu banyak bergaul dengan orang barat mungki?
Ayyara mendorong kuat badan abangnya. Menjauhkan Dion dari dirinya. Walaupun Dion merupakan cowok popular dan diidamkan banyak cewek disekolahnya, tapi bagi Ayyara, Dion adalah abang sengklek yang pernah dia temui.
"Ihh!! Menzizikkan syekali lee~" ucapnya Ayyara dengan bernada. "Lo nggak ada stock cewek, Bang? Sampai adek lo, lo jadiin koleksi cewek lo?" sambung Ayyara dengan bulu gidik berdiri.
"Come to daddy, baby!" ucap Dion dengan suara barinton berat.
"AAAAA! BIBI ABANG DION GILA!!" teriak Ayyara lari keluar kamar menghampiri Bi Inna.
Melihat tingkah lucu adiknya membuat Dion tertawa lepas. Menggemaskan. "HAHAHA!!"
****
Dikamar, dengan terus memperhatikan layar ponsel yang genggamnya. Berfikir bagaimana caranya lagi agar Ayyara memaafkan tindakan ceroboh yang dia lakukan. Berfikir keras. Mengusak rambutnya dengan kasar kemudian badannya terhantam ke ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the scenes 2021 [Sekalian Revisi]
Fiksi RemajaTinta yang pernah kita tulis dikanvas berisikan tentang cerita kita ternyata masih ada. Jangan khawatir, lembaran yang kita tulis ngga akan pernah hilang dan aku lupakan sama halnya kaya kamu, abadi. Kamu akan selalu menjadi tokoh favorit ku, tokoh...