Happy reading
Kemungkinan besar adalah 10%
-Zakky Aldeon-
Telepon berdering. Panggilan dari seseorang masuk. Zakky mengambil ponsel itu dan menggeser tombol merah keatas. Meletakkan ponselnya tepat di telinga.
"Halo?" suara itu bersua. Suara barintone itu terdengar, bersumber dari ponsel itu.
"Lo dimana? Anak Aldeon pada dimarkas. Lo jangan sampai telat!" ucap cowok itu.
Tutt..
Suara itu menghilang. Panggilan terputus dari sepihak. Zakky tau itu berasal dari siapa yang telfon. Ia melempar ponselnya kesembarangan arah. Duduk di tepi ranjang, kemudian badannya tumbang. Ia merebahkan dirinya di ranjang kingsize putih miliknya. Seperti hidup tiada tujuan. Hanya pion dalam permainan catur.
"Aarghh!" teriaknya mengeluapkan emosi. Mengusap raut wajahnya dengan kasar. Apa yang akan dirinya lakukan setelah ini?
Seketika sekilas dalam pikirannya terlintas bahwa dirinya sedang dalam hubungan yang berstatus 'Pacaran' dengan mantan tunangannya Anabella Lauren. Dan telah sekian kalinya dirinya ingin usai, tetapi ada saja hal yang membuatnya lemah dan tetap mempertahankan. Namun, disisi lain ia tidak bisa membohongi perasaan yang masih ada untuk Ayyara Cantika.
Dreett..
Bee❤
Ayy? Kamu dimana? Kok tumben seharian nggak ke rumah?
Aku kangen banget sama kamu:(
Ke rumah ya? Bunda juga nanyain kamu, Ay:(
Love you❤
Terlihat beberapa pesan masuk dari mantan tunangannya. Ah, nama kontak itu dari dahulu belum ia ganti dengan nama lain. Membuat kepalanya semakin pusing. Terpaksa ia harus menuruti apa yang diminta.
Iya sayang
15 menit, love you too❤
Fuck! Sangat gerah hatinya. Pikirannya kacau dan semuanya diluar kendali. Untuk hari ini mungkin 4 per 10. Tak baik namun, membutuhkan waktu sendiri.
Merebahkan badannya dengan sempurna. Kini matanya perlahan-lahan terpejam hingga sempurna. Sangat lelah untuk hari ini. Biarkan dirinya beristirahat? Tidak. Tidak lama itu, suara ketukan pintu terdengar. Sosok wanita itu mengintip disebalik pintu.
"Boleh bunda masuk?" ucap wanita itu, tidak lain adalah bunda Zakky. Namun, ia tak mengubris. Lebih memilih tetap terbaring dan memutarkan badannya berlawanan arah.
Tidak peduli dengan sikap putra sulungnya itu. Tetap kekeh masuk ke kamar dan berjalan perlahan menghampiri putranya. Duduk di tepi ranjang dengan senyum tulusnya. Memberanikan diri mengusap surai hitam milik anaknya dengan penuh kasih sayang.
"Kalau anda tidak ada perlu berada di kamar saya, silahkan meninggalkan kamar ini!" ketus Zakky secara tiba-tiba.
Terkejut, tapi ini bukan pertamanya Zakky seperti ini. Ia hanya belum bisa menerima semuanya.
"Besok bunda mau ulang tahun," ujar Deshita. "Dan... kamu mau apa, sayang?" sambungnya dengan tangan tetap mengusap lembut surai hitam itu.
Zakky mendadak tubuhnya kaku. Apakah ini sebuah kesempatan untuk dirinya? Memperbaiki sebuah masa lalu? Badannya sontak menoleh sempurna ke arah Deshita. Dengan posisi duduk yang tegap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the scenes 2021 [Sekalian Revisi]
Teen FictionTinta yang pernah kita tulis dikanvas berisikan tentang cerita kita ternyata masih ada. Jangan khawatir, lembaran yang kita tulis ngga akan pernah hilang dan aku lupakan sama halnya kaya kamu, abadi. Kamu akan selalu menjadi tokoh favorit ku, tokoh...