03

378 63 1
                                    

『 Coba terbang bebas biar beban lo sedikit berkurang. 』

Chapter 03 : Bermain

.

.

Taehyung menghitung hari demi hari yang terasa lambat setiap jarum jam berdetik. Ia mengukir sebuah pola abstrak ketika bosan melanda, memandang guru mata pelajaran jengah dan menoleh saat senggolan dia terima dari arah samping.

Jungkook tengah mengumbar senyuman, tunjukkan hasil gambar dibelakang buku khas coretan anak sekolah sembari mengangkat alis naik-turun tanda bangga dengan hasil karya seni sendiri. Taehyung mendengus lirih, amati gambaran wajah seseorang berhiaskan arsiran hitam-putih luar biasa.

Jungkook pandai menggambar.

“Ini siapa?” Taehyung bertanya meskipun sudah tahu jawabannya. Ia hanya ingin menerka-nerka maksud tujuan Jungkook melukis Taehyung teramat serius sejak tadi.

“Masa gak tahu muka sendiri? Ini lo, bagus 'kan?”

“Bagus.”

Mencebik karena tidak mendapat pujian lebih, Jungkook keluarkan sketchbook dari dalam tas lalu menyobek gambar tadi untuk ditempelkan pada lembar baru menggunakan lem putih yang ada di kolong meja. Bekas kerja kelompok membuat kerajinan.

Taehyung diam memperhatikan, dia ambil sketchbook milik Jungkook tanpa permisi dan melihat-lihat sambil tersenyum tipis. Mulai dari gambar jalan raya, bangunan tinggi, pepohonan rindang lalu yang terakhir mulai fokus pada ilustrasi seorang pemuda dari berbagai sudut pandang entah sejak kapan.

“Lo ngapain gambar gue segala?”

Jungkook mengangkat bahu santai, sandarkan lengan dibelakang kursi Taehyung seiring jawaban polos terlontar. “Suka aja, kalau menurut gue ada yang menarik pasti langsung gue gambar.”

“Jadi menurut lo, gue ini menarik gitu?” Taehyung kian tatapi Jungkook dalam, lebarkan senyum mempesona dan terkekeh geli karena Jungkook termangu sesaat.

Sangat mudah ditebak.

“Lo jangan keseringan senyum tiba-tiba, gak baik.”

“Gak baik? Emang senyum gue jelek?” Bukannya menghilangkan senyum marah, Taehyung justru menopang pelipis jenaka selagi pandangi sepasang iris hitam Jungkook melalui bulu mata yang bergetar halus saat diterpa sinar matahari.

Jungkook menghela napas panjang, entah apa yang ia pikirkan sampai satu tangan menoyor kepala Taehyung jengkel dan kembali memperhatikan guru untuk mendengar materi pelajaran.

“Emang jelek, gue jadi pusing tiap liat lo senyum.”

Taehyung berdecak sinis, ambil pensil 2b yang tergeletak dekat buku lantas torehkan garis acak pada sketchbook Jungkook diam-diam. Tidak butuh waktu lama, hanya 5 menit berselang dan keisengan Taehyung mulai membentuk potret jelas dari bulan purnama penuh yang dilatar belakangi langit gelap melalui arsiran apik sebuah pensil.

“Jungkook.”

“Hm?”

“Gue pengen main.”

365 | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang