06

308 60 6
                                    

『 Lo harus pegang tangan gue biar gak jatuh. 』

Chapter 06 : Kalut

.

˚⸙͎۪۫⋆

.

Angkasa masih merajuk pada Langit.

Jujur, Taehyung merasa seperti sedang duduk bersama patung batu sebab perasaan canggung terus mengudara; mengikat mereka berdua dalam kebuntuan membisu.

Jungkook mencoret-coret kertas putih dengan gerutuan kesal, tidak tahu apa yang ia pikirkan. Sedangkan Taehyung hanya melirik melalui sudut mata, lantas buka buku paket pelajaran seni budaya acuh tak acuh. Jam istirahat masih berlangsung 20 menit kemudian, cukup lama mengingat dua lelaki tersebut tengah sibuk mengibarkan bendera perang selama dua hari berturut-turut.

"Taehyung, lihat gue bawa apaan." Eunwoo menyerobot dari arah pintu kelas sambil tersenyum riang. Ada roti melon juga keripik kentang di kantung plastik yang berdesik bising.

Mingyu terengah-engah mengikuti Eunwoo kelewat jengkel. Sial sekali karena kaki Eunwoo terbilang cepat kalau soal tanding lari. Dia berdeham kecil saat tak sengaja bersitatap dengan Taehyung, masih merasa bersalah atas pertengkaran konyol dua hari lalu.

Omong-omong, mereka sudah berbaikan berkat bantuan Eunwoo yang menendang perut Mingyu sadis sambil berteriak-teriak guna membela Taehyung penuh semangat.

"Nih, gue beliin lo makanan biar gak kelaparan." ujar Eunwoo baik hati dan menyerahkan jajanan kantin tadi secara cuma-cuma.

Jungkook mendelik sinis. "Sok baik, lo."

"Dih, sirik bilang." balas Eunwoo santai tanpa niat memandang raut muka Jungkook.

Mingyu menggeser kursi sebelum duduk disamping Eunwoo. Ia ratapi nasib malang karena harus menerima perlakuan dingin dari Jungkook meski sudah meminta maaf. Tidak tahulah, bukankah seharusnya Taehyung yang mendiami Mingyu? Kenapa Jungkook malah ikut-ikutan segala?

"Jung, pulang sekolah ada kumpulan ekskul." kata Mingyu memberitahu.

"Males."

"Anjing, gue bilangin Kak Seokjin lo biar dikeluarin." Adunya selagi membawa nama kakak kelas dari ekstrakulikuler seni musik.

Diam-diam Taehyung mendengar percakapan mereka. "Jungkook, boleh ngomong berdua gak pulang sekolah?"

Ada keheningan sesaat diantara empat remaja belia.

Jungkook berdecak, tutupi sebagian wajah menggunakan telapak tangan lalu menanggapi menggunakan nada sebal. "Dimana? Tapi cuma 5 menit."

"Disini aja, gak usah jauh-jauh."

.

.

.

Begitu bel pulang berdering nyaring memenuhi seantero Garuda Bangsa, baik Taehyung maupun Jungkook tidak segera bergegas seperti teman sekelas lain. Mereka hanya merapihkan buku dengan tenang, pastikan hanya ada dua orang yang tersisa sebelum Taehyung buang napas panjang dan bersandar lelah di punggung kursi.

365 | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang