08

327 59 9
                                    

Angkasa yang selalu berjuang mengejar Langit. 』

Chapter 08 : Mengaku

.

˚⸙͎۪۫⋆

.


Sinar rembulan malam jatuh menemani kesendirian Taehyung saat sedang menunggu entitas Jungkook yang tak kunjung datang. Ia bersandar di tiang lampu jalan sambil menendang udara kosong seolah ingin mengusir kebosanan jauh-jauh.

Taehyung tidak langsung menyetujui ajakan ibunya untuk lari meninggalkan rumah bersama-sama. Ada sesuatu yang mengganjal dia jauh di lubuk hati terdalam. Bayangan senyum seseorang terus terngiang-ngiang seakan mengusik Taehyung agar berbalik dan bertahan dengan sisa kesabaran teguh.

Jungkook.

Dia teringat satu janji untuk saling memahami dari Jungkook.

Luka wanita paruh baya itu juga sudah Taehyung obati sepulang sekolah. Berharap bahwa sang ibu dapat tertidur nyenyak tanpa gangguan dari amarah mengerikan ayahnya meski hanya sebentar.

"Taehyung."

Ah, entah sejak kapan Taehyung mulai menyukai suara riang nan lembut milik Jungkook.

"Gue ganggu lo, ya?"

"Nggak kok, kebetulan gue juga pengen ketemu sama lo." Jungkook mengakui jujur,  ia rangkul bahu Taehyung dengan gerakan akrab. 

Sontak undang kekehan geli dari mulut Taehyung sebelum berbicara menunjuk suatu tempat. Biarkan helaian anak rambut Jungkook mainkan dekat telinga. "Kita ngobrol di taman aja." 

Mereka melangkah beriringan, melempar canda tawa sesekali dan duduk berdampingan pada ayunan besi hingga menimbulkan derit bising. Semilir angin berhembus meniupkan udara dingin yang menusuk sumsum tulang selagi menggigil dan merapatkan jaket tebal berwarna hijau army. Taehyung pejamkan mata sejenak menikmati kedamaian suasana sekitar. 

"Mingyu nginep di rumah gue." kata Jungkook memberitahu.

Taehyung menoleh heran, dorong rotasi ayunan sampai bergerak memberikan kesenangan konyol. "Mingyu doang?"

"Kayaknya sama Eunwoo. Gue tebak dia udah nelepon minta ditemenin sekarang." 

Bagaskara sangat berisik jika sudah menyangkut Giovanni. Oceh sana, oceh sini tapi anehnya tetap akur pun lengket seperti sepasang perangko.

"Jungkook."

"Hm?"

"Lo mau tau gak kenapa orientasi seksual gue jadi berubah?"

Kaget oleh pertanyaan diluar dugaan, Jungkook pandangi samping muka Taehyung kelewat lekat. "Jujur aja, gue emang penasaran dan pengen tau tapi kalau hal itu justru bikin lo gelisah, mending gak usah. Lagian mau lo normal atau bukan bagi gue lo tetep Langit yang indah."

Sungguh pengertian sekali, Taehyung kesulitan menahan senyuman tulus.

"Gue pernah diperkosa, loh."

Deg.

Jantung Jungkook mencelos seketika dengan raut wajah kosong. Pengap menyusupi dada seiring kepalan tangan bergetar hebat. Taehyung perhatikan perubahan Jungkook lewat sudut mata.

"Ayah gue dulu suka selingkuh sama perempuan lain. Gak ada yang dia sembunyiin, semuanya ayah lakuin didepan mata gue sama ibu. Sampai suatu malam, ayah bawa pelacur murahan pulang ke rumah dan gue jadi korban pelecehan waktu umur 14 tahun, mungkin." Taehyung bercerita datar, bersikap seolah-olah masa lalu barusan hanyalah sekadar dongeng belaka. 

365 | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang