『 Langit terlalu jauh untuk Angkasa dekap. 』
Chapter 04 : Sumpah
.
▞
.
Matahari sangat terik menyoroti bumi yang kini menguap; mengeluarkan udara panas menyengat.
Taehyung kibaskan kerah baju olahraga yang basah oleh keringat dengan gusar, cuek ketika teman sekelas lain menjauh dan membuat lingkaran pertemanan sendiri tanpa niat mengajak Taehyung bergabung.
Ia duduk di kursi pinggir lapangan, buka botol air mineral santai dan meneguk hingga habis setengah. Taehyung mendongak menikmati semilir angin yang menyejukkan lantas tatapi entitas akrab yang tengah berlari menggiring bola bersama Mingyu juga Eunwoo.
Mengeluarkan ponsel pipih dari saku celana, dia tekan ikon kamera dan mengarahkannya langsung pada senyum lebar Jungkook saat berhasil mencetak gol dan berlari kearah Taehyung penuh semangat. Si lelaki muda terkekeh melihat hasil jepretan jahil tadi, merasa konyol begitu menyadari ekspresi Jungkook yang sedikit aneh diantara potret buram.
"Taehyung, lo ngambil foto gue?"
"Cuma satu, kok. Mau liat?"
Jungkook cemberut sebal. "Awas aja kalau dijadiin stiker WhatsApp. Gue santet lo sebelum tidur."
"Gak akan, sumpah." Taehyung angkat dua jari tanda peace. "Lo mau minum? Nih, punya gue aja."
Jungkook tidak menolak, ia telisik botol minuman sebentar dan berkomentar tentang sisa air putih tersebut. "Bekas lo, ya? Lumayan."
Entah apa maksud ucapan Jungkook tapi Taehyung terlalu malas bertanya. Ia berpaling menengok Mingyu yang bersungut-sungut bersama ocehan Eunwoo seolah menyalahkan sesuatu. Mereka pasti bertengkar lagi.
"Kalian bertiga udah temenan dari kecil?"
Anggukan kepala, Jungkook ikuti arah pandang Taehyung. "Dari SD sampe sekarang kita selalu bareng." jeda sebentar untuk minum air lagi. "Tapi kalau Mingyu sama Eunwoo udah dari PAUD. Makanya mereka berdua lebih lengket daripada lem."
Pasti menyenangkan.
Taehyung jadi teringat teman lama yang juga pernah sangat akrab dengannya sedari kecil. Tertawa riang pun lepas, berlarian menyusuri lapangan rumput sampai bermain ditengah hujan hingga menggigil kedinginan. Taehyung rindu nostalgia lama tentang kata teman.
Ia menyugar poni depan asal-asalan, berdiri agar bisa sejajar dengan Jungkook lalu menepuk pundak ringan seraya berkata. "Gue mau ganti baju duluan, lo main bola lagi aja."
Sayang, langkah kaki Taehyung harus terhenti saat lengan baju dia ditarik tiba-tiba oleh pihak bersangkutan.
Jungkook tampak linglung, membuka mulut tergagap sebelum berbisik supaya didengar oleh Taehyung seorang.
"Bareng, gue juga mau ganti baju."
.
.
.
Toilet jadi lebih sempit karena harus dihuni dua pria muda sekaligus. Taehyung membuka kaos olahraganya santai seraya membelakangi Jungkook. Tidak tahu saja bahwa sepasang mata hitam gelap terus menyusuri hati-hati mulai dari bahu tipis hingga garis punggung dan pinggang ramping Taehyung.
Alis Jungkook menekuk samar, berjalan mendekati pelan-pelan lantas mengulurkan tangan mengusap bagian kanan pinggang bawah menggunakan ibu jari. Taehyung terperangah kaget, hampir saja terjungkal ke depan dan memalingkan muka dengan gestur mengedik bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 | KV ✓
Fanfiction365 hari Angkasa mengenal sosok menawan Langit. Au lokal. Angkasa as Jeon Jungkook Langit as Kim Taehyung