*(0,14

1.1K 80 2
                                    

Haechan mendengus kesal, sebab saat sampai di tempat tujuan mereka untuk honeymoon bukannya di ajak istirahat sebentar malah langsung di gempur sampai pagi buta, dan salahkan duoJ nanti jika Haechan sampai tidak bisa menikmati liburan mereka.

"Unghh, sial."

Haechan berusaha untuk bangun dan pergi ke kamar mandi dengan tertatih mencoba menahan rasa perih yang menjalar di area lubang anal miliknya, dia bersumpah serapah akan menguliti suaminya hidup-hidup, bukan hanya di gempur tapi juga mereka melakukan nya bersama, sekarang lihat siapa yang jadi korban.

Jaemin sudah menata makanan mereka di meja untuk makan pagi nya bersama Hyung,juga suami manisnya yang mungkin sekarang tengah menggerutu kesal karena ulah mereka.

Jeno, dia masih bergelut manja dengan selimut bahkan sampai tidak menyadari kalau Haechan telah beranjak dari pelukannya.

Saat keluar dari kamar mandi Haechan malah melihat Jeno yang masih setia menutup mata nya, dengan gerakan cepat Haechan menarik Jeno hingga terjatuh di lantai dengan meringis kesakitan, ingin mengumpati siapa yang menarik nya tapi tidak jadi saat si manis berdiri di sebelah nya terjatuh.

"Apa,"
Sungut Haechan saat Jeno menatap nya dengan senyum terpaksa.

"Hehe, tidak apa-apa sayang, kenapa membangunkan ku dengan kasar, padahal kalau kau cium aku akan dengan senang hati bangun sendiri."

"Cih, lihat karena perbuatanmu aku yang harus menanggung nya."

"Maaf,,,," Jeno memanyunkan bibirnya untuk membuat Haechan iba namun malah ditinggalkan begitu saja.

Jeno berdiri mengusap pantat nya yang terasa kebas akibat terjatuh cukup keras dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu menyusul kedua makhluk yang ada di depan.

Mereka menyewa kamar hotel yang VVIP hingga ruangan nya sangat besar bahkan sudah seperti apartemen.

"Hay sayang."
Sapa Jaemin saat melihat Haechan keluar kamar dan memberi kecupan manis di bibir merah itu dengan lembut.

"Ini hidangan hotel?"

"Bukan. Aku memesannya."

"Ooh,,,,"

"Apa Jeno sedang mandi."

"Emm,, shhhh,,"
Saat Haechan mendudukkan dirinya di sofa dia meringis Pelan.

"Masih sakit."
Tanya Jaemin khawatir.

"Sedikit."

"Sudah di obati kan."
Haechan mengangguk, Jaemin mengelus punggung tangan Haechan dan mencium nya.

Jeno keluar dengan kaos dan celana pendek selutut, untuk sekedar makan sarapan toh jadwal mereka jalan-jalan masih lama.

Jeno mencium bibir Haechan sekilas lalu duduk di sebelah nya, jadi posisi Haechan ada di tengah si twins.

"Nanti jalan-jalannya mau kemana?"

"Terserah kamu sayang." Jeno menjawab dengan mengecup pipi Haechan.

"Kan aku nggak tau daerah sini. Lagian aku kesini juga baru sekali ini."

"Cari referensi dari ponsel aja gimana?"
Usul Jaemin.

"Ide bagus". Senyum Haechan mengembang

"Habiskan ya sarapan nya."

Haechan mengangguk lalu kembali menikmati hidangan paginya dengan diam.

Setelah melihat-lihat referensi akhirnya mereka memutuskan untuk jalan-jalan dengan pemandangan kota Belgia dan menikmati jajanan yang ada di pinggir jalan, sepanjang perjalanan mereka Haechan lah yang paling antusias terlihat dari senyum indah yang tak pernah terkikis di wajah cantiknya, ups,,, tampan nya hehehe 😅

"Enak?"
Tanya Jaemin pada Haechan saat melihat Haechan menikmati makanan dengan penuh minat dan mata berbinar.

Haechan menyodorkan tusukan sate ala Belgia kepada Jaemin yang diterima dengan senang hati, Jeno membeli minuman untuk mereka setelah mendapat minuman nya ia kembali pada kedua orang yang tengah duduk di bangku taman.

"Ini."
Jeno memberikan bluehawai minuman kesukaan Haechan untuk melegakan tenggorokan nya.

"Terima kasih."
Setelah Haechan menenggak minuman nya hingga tersisa setengah. "Ah,,, segarnya.... Gomawo Jeno Hyung."

"Apapun untuk mu bear, 😘"

"Hei,,, ini tempat umum."

"Lalu? Apa aku peduli."
Jawab Jeno acuh

"Dasar, ahjussi pedo "

"Hei, bilang apa?" Jeno tidak terima dikatai Haechan dan menyentil dahi Haechan Pelan.

"Memang kau mesum kan."
Jaemin sudah tertawa mendengar celotehan Haechan yang tanpa filter, tergolong sangat ambigu.

"Kau pun sama, tidak usah tertawa."

Puas jalan-jalan mereka kembali ke hotel, niatnya mereka disini sampai dua Minggu dan itu akan dihabiskan untuk bersenang-senang. Sebelum Haechan sibuk kuliah kembali, Jeno mengurus perusahaan, Jaemin mengelola cafe yang di dirikan juga panti asuhan yang dipercayakan oleh Haechan padanya,

Jika ditanya apa Jeno tau? Jawaban nya adalah iya Jeno sudah tau, karena Jaemin yang cerita bahkan Jeno lebih mengagumi Haechan lagi,

~~~~
Chenle masih berada dalam pelukan Ji-Sung, mereka menginap di apartemen Chenle karena pacarnya itu memaksa, dia tidak ingin pulang katanya males liat papa, mamanya selalu mesra-mesra an tanpa memikirkan perasaan anaknya yang jarang bisa bertemu kekasih nya dan satu lagi jomblo akut, siapa lagi kalau bukan Sungchan.

"Kau tidak mau bangun ji?"

"Nyaman sayang, sebentar lagi ya."

"Aku harus kuliah."

"Iya sebentar saja, aku masih ingin memeluk mu."

Mereka memang sering tidur bersama, ingat hanya tidur bersama tidak lebih.

Inilah yang disukai Chenle dari Ji-Sung, sekuat apapun dia menginginkan Chenle tapi dia masih bisa menekan nya dengan dalih ingin menjaga Chenle sampai waktu malam pertama mereka setelah menikah.  (Uuuhh, mau Ji-Sung 🤤)

"Aku mandi dulu ya, setelah itu kubuat kan sarapan."

Ji-Sung mengangguk dan melepaskan pelukan nya, membiarkan kekasih hatinya untuk pergi mandi.

Ji-Sung mengantar Chenle untuk kuliah setelah nya dia pergi ke fakultas nya, selain dia menggeluti dunia modeling, Ji-Sung juga kuliah di bidang bisnis.
Wajah tampan, tinggi menjulang, tipe ideal para gadis kampus namun hatinya sudah di tetapkan untuk Chenle seorang.











Hehe lama ya nggak jumpa sama book ini...😉




Votmen kalian masih aku tunggu......☺️

BEAUTIFUL MIRACLE (NOMINHYUCK)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang