*(0,21

768 66 1
                                    

Kini hari-hari Haechan terasa semakin rame, si twins semakin lincah juga perkembangan nya juga baik, kini usia kedua bayi itu memasuki 8 bulan dan di bulan ini mereka mulai merangkak juga mencoba berdiri dengan berpegangan kemana pun yang mereka lihat.

"Hae jee, jangan di berantakin sayang,,, aduh-aduh pusing kepala ku."
Haechan benar-benar dibuat pening dengan kelakuan anak-anaknya yang terlalu aktif itu.

"Min hyuck astaga,,,,"
Si kembar malah semakin menjadi saat mereka ditegur begitu.

Jeno yang sampai di rumah terlebih dulu dan melihat Haechan sudah dibuat kewalahan sama anak mereka langsung membantu, sebenarnya Jeno dan Jaemin itu sudah menyuruh Haechan untuk mencari babysiter tapi Haechan selalu bilang, "aku masih bisa kok, nanti aja kalau anak-anak udah mulai sekolah.
Tapi lihat sekarang, dia sendiri yang selalu mengadu pada dua suaminya dengan rasa lelahnya akibat mengurus si twins.
Alhasil mereka juga tidak bisa bermanja pada Haechan atau menyentuh nya, bahkan untuk sekedar peluk saja sangat jarang, karena namja manis itu pasti sudah tertidur lebih dulu.

"Hae jee, Min hyuck, sini nak Daddy punya sesuatu buat kalian."
Ajaibnya dua bayi mungil itu langsung menghampiri Jeno seolah mengerti kalau Daddy nya itu memanggil mereka, Haechan bisa sedikit bernafas lega.

Jeno memberikan mainan yang tadi ia beli sebelum pulang, dia membeli Lego juga miniatur kereta. Jadi mereka sekarang tengah anteng mengotak atik mainan baru itu.
Jeno menghampiri Haechan lalu memeluk namja yang sekarang sudah terlihat kacau dengan mata berkaca-kaca, karena rasa lelah yang selalu mendera tubuhnya.

"Cari pengasuh aja ya sayang, bukan cuma aegi yang butuh kamu, tapi kami juga."

Jeno memeluk dan mengelus punggung Haechan lembut, berharap Haechan mau setuju dengan usulan nya kali ini, bahkan saat Haechan sakit pun dia tidak bisa benar-benar beristirahat karena meski si bayi kembar ditemani para ayah mereka tetap saja si kembar mencari Haechan juga pada ujungnya.

Jeno merasakan anggukan kecil di dada bidang nya, dan itu artinya Haechan setuju untuk mencari babysiter agar membantu nya mengurus si kembar.

"Kita mulai cari besok ya, perlu di seleksi dulu oleh mu atau langsung saja."

"Di seleksi dulu, takutnya nggak sesuai dengan ku atau anak-anak."

"Baiklah,,,"

"Jaemin belum pulang."

"Katanya masih ada urusan, mungkin sebentar lagi akan pulang."
Lagi Haechan hanya mengangguk untuk ucapan Jeno.

"Kamu istirahat ya, biar twins aku yang jaga."

"Terima kasih."

"Ini juga tugas ku sayang, jangan berterima kasih. Harusnya aku yang bilang makasih sama kamu, karena kamu dengan sabar mau ngurus kami."
Haechan tersenyum, dia tau jika Jeno dan Jaemin memang sangat mencintai nya.
Setelah memberikan kecupan pada Jeno.
Haechan meninggalkan Jeno, dia harus istirahat sebentar, nanti kalau sudah merasa baikan dia akan kembali.

~~~
Di sisi lain pasangan JiChen, baru saja menikmati pergulatan panas mereka di atas ranjang, Ji-Sung meskipun badannya terlihat kurus kerontang jangan ragukan kekuatan hasratnya. Dia benar-benar luar biasa, bahkan Chenle mengakui itu dia sampai kuwalahan melayani suaminya itu,

"Ji,,, kamu nggak capek apa? Kalau tiap hari saat pulang selalu minta jatah."

"Kenapa? Kau lelah?"

"Malah tanya balik."

"Kan aku juga perlu tau tentang mu babe, kalau kau lelah aku akan kurangi jatah ku."

"Emm,, seminggu dua kali cukup?"

"Eung,,, tiga kali atau empat."

"Ish,,, itu sama saja."

"Tidak lahh,, kan biasanya setiap hari, tapi sekarang aku kurangi, jadi bagaimana? Setuju."

"Heol,"

"Kau memang yang terbaik sayaaaang,,,"
Ji-Sung menggoyang tubuh Chenle yang berada dalam dekapan nya.

"Hentikan, pusing tau."

Ji-Sung cuma cekikikan saja.

~~~

"Sho, aku mau bilang sesuatu."
Sungchan terlihat sangat gugup Sekarang, setelah sekian lama dia menggantung hubungan nya bersama Shotaro, kini dia berusaha untuk menjadi kan Shotaro kekasih nya atau bahkan lebih.

"Apa? Katakan saja."

"Aku,,,,"
Shotaro menoleh kearah Sungchan, karena mereka duduk bersebelahan dengan pandangan lurus ke depan, mereka berdua ada balkon kamar milik Shotaro, iya Sungchan ada di apartemen milik Shotaro.

"Aku mau kamu jadi istri ku, hidup bersama ku, melewati hari-hari bersama dengan kenangan indah bersama juga, mungkin ini seperti paksaan karena kita tidak pernah berpacaran sebelum nya, tapi aku tidak mau lagi main-main, makanya langsung melamar mu."

"Kamu melamarku Chan."
Shotaro bingung sebenarnya, Sungchan sedang melamarnya atau sedang mengajaknya bercanda sungguh dia merasa kalau Sungchan melucu sekarang.

"Kenapa? Nggak mau ya."

"Bukan, tapi kayak lucu aja, kamu yang biasanya selalu serius terus tiba-tiba bilang mau lamar aku, mana ekspresimu ya tuhan Chan, "

"Kenapa ekspresi ku, emang biasanya gini kan."

"Astaga, ,,, Sungchan. Boleh nggak sih aku ketawa dulu."
Dengan polosnya Sungchan mengangguki omongan Shotaro yang mana langsung membuat Shotaro terbahak.

"Apa nya yang lucu sih."

"Kamu ,,, astaga,, " Shotaro sampai memegangi perutnya karena terlalu banyak tertawa.

"Huh, aku kenapa?"

"Udah stop, sekarang boleh jawab."

"Ya emang dari tadi aku nunggu kamu jawab sho."

"Oke,"

"Oke,,, oke apa?"

"Iya aku mau nikah sama kamu."
Sungchan langsung memeluk erat Shotaro, orang yang selama ini ada bersama nya, di masa sulit nya karena terlalu galau melepaskan Haechan dan memilih ikut sang ayah bekerja di kantor, yang berujung mempertemukan nya dengan Shotaro yang sekarang ada dalam pelukan nya.

"Akhirnya,,,,"

"Kenapa?"

"Akhirnya aku beneran bisa mencintai lagi."

Shotaro mendongak dengan alis yang tertaut.

"Emang sebelumnya kamu patah hati gitu?"
Shotaro memang tidak mengetahui kalau Sungchan pernah mencintai seseorang sebelum nya.
Tapi siapa yang bisa menolak pesona seorang Sungchan, tinggi,gagah, tampan, bonus pintar pula. Poin yang sempurna bukan, jadi wajar kalau sekarang Shotaro bingung dengan perkataan Sungchan.

"Eee,,, itu dulu, sekarang udah ada kamu, yang bisa ngalihin pikiran ku tentang dia."

"Tapi aku bukan pelarian kan."

"Hei,,, tentu bukan."
Mereka kembali berpelukan dengan pemandangan kota, lampu kelap-kelip dengan warna yang berbeda.
Sungguh indah bukan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
See you next chap 👋 bye-bye annyeong

Gj kan yah?🤧

BEAUTIFUL MIRACLE (NOMINHYUCK)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang