*(0,11

1K 94 1
                                    

Jeno mencoba untuk membangunkan tubuh mungil yang suka ia dekap saat tidur, tapi rupanya si namja mungil itu tidak terusik sama sekali, dia bahkan semakin menenggelamkan tubuhnya pada balutan selimut tebalnya.

"Hei,,, ayo bangun, kau tidak kuliah,"
Jeno menghela nafasnya berat, sudah lebih dari sepuluh menit ia membangunkan Haechan tapi tetap saja, si beruangnya itu tidak mau bangun.

"Kalau tidak bangun aku tinggal berangkat dulu."
Tetap tidak ada pergerakan dari Haechan, apa dia pingsan? Atau sedang mengerjaiku? Pikir Jeno.
"Ya sudah terserah, aku ada kelas pagi, kalau kau tidak ada kelas lanjut kan tidur mu."
Jeno beranjak untuk bersiap, kelasnya tiga puluh menit lagi di mulai dan ia masih sibuk membangunkan beruang yang tengah hibernasi.

Di dapur sudah ada Jaemin, dia membuat sarapan untuk ketiganya, memang dia terlihat cuek, tapi diantara mereka bertiga Jaemin lah yang paling jago masak. Bahkan Haechan selalu memuji masakan Jaemin, tentu hal itu membuat Jaemin senang, dipuji sang pujaan hati oh sungguh dia bahagia.

Cklek

Jeno keluar dari kamar seorang diri, dimana Haechan?

"Dimana Haechan?"

"Masih tidur."

"Apa dia tidak ada kelas?"

"Ntahlah."

"Huh,,,," Jaemin membuang nafas nya lelah. Membangun kan Haechan memang bukan perkara mudah, namja manis itu sangat suka saat berada di atas ranjang, tapi apa sampai segitunya. Jaemin tersenyum dia memiliki ide jail untuk membangunkan tunangan nya.

Jaemin melangkah memasuki kamar mereka bertiga, terlihat gundukan selimut dengan buntelan lemak yang terlihat sangat menggemaskan, dengan pipi bulat,mata terpejam,hanya menyembul kepalanya saja, sungguh ingatkan Jaemin untuk tidak memakan Haechan saat ini.

"Bear,,, tak mau bangun. Aku punya sesuatu untuk mu.
"Baiklah, masih tak mau bangun juga,"
Jaemin langsung mengangkat tubuh Haechan dibawanya ke kamar mandi lalu menaruh Haechan beserta selimut nya sekalian dan langsung menyiramnya dengan air dingin, yang mana membuat Haechan emosi seketika,,, hei,,,, nyawanya belum terkumpul semua, tapi sudah merasakan hawa dingin yang tak disukai nya.

"YAKK.  Kau gila eoh". Teriaknya saat air itu membasahi tubuh dan selimut yang ia pakai.

"Salah sendiri, di bangunin kamu nya nggak mau."

"Aish,,, kalau aku mati beku kau mau tanggung jawab."

"Mana ada orang mandi mati beku. "
Jawab Jaemin dengan santainya.

"Awas kau Jung Jaemin". Sarkas Haechan

"Di mandikan atau sendiri."

"Keluar."
Serunya dingin

"Baiklah, cepat selesai kan mandimu bear, dan turun sarapan". Jaemin membubuhkan satu kecupan di pipi chubby Haechan lalu berlari keluar sebelum beruang itu mengamuk ,hahahah

Haechan mendudukkan dirinya di samping Jeno, sebenarnya Jeno tidak mau menunggu Haechan sarapan karena ia pikir Jaemin pun gagal membangunkan tunangan mereka, tapi nyatanya tidak sampai tiga puluh menit Haechan datang kemeja makan dengan wajah datarnya, ntah apa yang dilakukan adik kembarnya pada Haechan, tapi bisa dilihat dari wajah Haechan kalau itu bukanlah hal yang baik.

Haechan mengambil makanan yang di masak Jaemin tanpa suara, biasa nya dia akan sangat berisik ntah karena tidak suka makanan nya atau berdebat dengan Jaemin, tapi pagi ini berbeda bahkan Haechan tidak menyapa Jeno.

"Kenapa wajah mu seperti itu Hem?" Tanya Jeno .

Haechan hanya melirik tanpa ada niat untuk menjawab, dia hanya fokus pada makanan nya, setelah selesai dia langsung bergegas membawa kunci mobil sendiri.

"Hei, berangkat dengan kami sayang."
Bahkan Haechan mengindahkan teriakan Jeno.

"Apa yang kau lakukan, kenapa dia terlihat marah."

"Hanya membantu nya mandi dengan cepat."

"Maksud mu?"

"Aku menceburkan nya ke bethup dan menyiram nya dengan air."

"Apa, haish,,, pantas saja dia marah, kau gila atau apa? Kalau begini akan sulit membujuk beruang itu haish,,,"

Jeno mengusap rambutnya kasar, tak habis pikir dengan kembaran nya satu ini, sudah jelas Haechan paling anti di ganggu saat tidur, bahkan Jeno terus berusaha dengan lembut agar tak membuat nya marah, tapi Jaemin ah sudahlah, nanti saja di pikirkan cara untuk membuat Haechan tak merajuk lagi.

Bahkan seharian Haechan tidak mengangkat telfon atau membuka pesan dari mereka, dan akhirnya membuat mereka berdua kalang kabut sendiri, bahkan Jaemin mencari nya ke fakultas Haechan tapi tidak ketemu, hingga dia menanyai ke teman-teman Haechan tapi tidak kunjung dapat jawaban juga dimana tunangan mungilnya berada.

Jaemin mengumpati dirinya sendiri, karena membuat Haechan marah, sampai seperti ini dia sudah mencari keberadaan Haechan kemana-mana tapi hasilnya tetap sama.

Ia kembali ke apartemen nya , dan berpapasan dengan Jeno di lobi, jadi mereka jalan beriringan untuk memasuki apartemen yang mereka tinggali bersama Haechan dua bulan ini.

Saat masuk, atensi mereka melihat sepatu yang mereka sangat kenali berada di rak samping pintu apartemen yang itu artinya Haechan mereka ada di rumah, mereka bernafas lega, akhirnya Haechan nya tidak pergi ke mana-mana.

"Ternyata dia tidur di rumah."
Gumam Jeno pelan dengan mengelus pipi mulus Haechan dengan lembut.

"Kita mencari nya seperti orang gila, tapi dia tidur dengan nyenyak, dasar bayi beruang."







TBC

Nih aku udah up.
Jangan lupa votmen nya ya seyeng-seyeng nya Echan...

Goodbye 🤭

BEAUTIFUL MIRACLE (NOMINHYUCK)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang