*(0,13

1.5K 93 2
                                    

Setelah ketiganya menghabiskan malam panas pertama mereka dan berujung Haechan yang tidak bisa banyak bergerak mengharuskan duo J (Jeno, Jaemin) mengijinkan Haechan kefakultasnya untuk tidak mengikuti matkul beberapa hari kedepan, dan menimbulkan kecurigaan pada teman-teman Haechan Renjun, Chenle yang memang satu fakultas sama Haechan juga Han dan Seungmin yang diberi tau oleh Renjun. Hingga keempat teman Haechan harus mengintrogasi Jeno dan Jaemin tentang hubungan mereka berakhir dengan keterkejutan para teman Haechan setelah mendengar cerita dari duo tunangan Haechan dan mereka menemui Haechan di apartemen mewah yang di tinggali Haechan bersama duo J dan benar saja, saat mereka menunggu Haechan keluar dari kamar dibantu Jeno berjalan dengan tertatih mencoba untuk terlihat biasa saja tapi ujungnya gagal karena ditertawakan Han lebih dulu.

"Bwhahahaahahah ,,,ups sowrry."
Renjun menatap tajam Han hingga nyalinya ciut saat melihat tatapan mematikan dari Renjun.

"Kalian pasti menertawakan ku sekarang, puas kau." Sungut Haechan menunjuk Han tepat pada wajahnya.

"Woho,,,, santai bro , aku tidak bermaksud untuk menertawakan temanku, tapi itu refleks , sungguh caramu berjalan sangat lucu."

"Kau tidak tau rasanya, dan ku doakan kau akan segera merasakan nya juga."

"What, big no, kau tidak ingat aku jomblo."

"Maka cepatlah cari pacar."~Chenle

"Aku tidak srek Le, satupun dari mereka tidak ada yang menarik perhatian ku."

"Benarkah Han, bukannya kau menyukai seseorang yang bernama Bangchan."

Haechan langsung melotot mendengar nama yang disebut Renjun. Bukankah itu salah satu teman nya saat berada di luar.

"Bangchan,?"

"Kenapa Chan? "

"Tidak, tidak apa-apa."

"Camilan datang," teriak Jaemin saat muncul tiba-tiba dari dapur membawa nampan dengan beberapa camilan ringan dengan jus.

"Kenapa kau bengong yang?" Tanya Jaemin saat melihat Haechan hanya melamun.

"Tidak ada,"

Mereka berbincang dengan camilan yang tersedia, bahkan mereka juga makan malam bersama di apartemen Haechan.

Setelah teman-temannya pergi Haechan menelfon seseorang untuk menanyakan sesuatu atau lebih tepatnya untuk mengetahui sesuatu.

"Halo."

"Ada apa?"

"Apa kau mengenal namja bernama Han Ji-Sung."

"Kenapa? Kau tau siapa dia? "

"Eoh, dia temanku di kampus. Aku ingin memastikan kalau orang yang dimaksud temanku benar dirimu."

"Apa di Korea hanya aku yang bernama Bangchan,dan hanya teman kampus mu yang bernama Han Ji-Sung.?"

"Ntahlah, tapi bagaimana ciri-ciri orang yang kau kenal itu?"

"Manis, seperti mu kurasa,? "

"Aku serius, atau kubunuh kau."

"Aish,,, galak sekali, iya iya dia lebih kurus dari mu, dia seperti tupai astaga aku jadi membayangkan dirinya kan."

"Tidak salah lagi."
Setelah mengatakan itu Haechan menutup telfonnya secara sepihak, teman nggak ada akhlak emang.

"Kenapa lagi hemm, dari tadi aku melihat mu seperti memikirkan sesuatu?"

Haechan merasakan tangan kekar milik Jeno melingkar di pinggang nya, lalu mendekap tubuh Haechan agar hangat karena Haechan berada di balkon depan kamar mereka udaranya pun cukup dingin dimalam hari.

"Tidak ada. Dimana Jaemin?"

"Dia masih cuci piring. Ayo masuk disini dingin."
Jeno menuntun Haechan untuk masuk ke dalam kamar.

Jaemin masuk setelah selesai dengan piring kotor akibat ulah teman-teman Haechan yang datang tanpa mau membantu membersihkan kekacauan yang mereka perbuat.

"Kenapa?"

Jeno mengedikan bahu nya, dia juga tidak tau kenapa Haechan seperti orang yang banyak pikiran.

"Hei, baby ada apa?" Jaemin mendekati Haechan dan mengelus pipi nya dengan lembut berharap Haechan mau mengatakan apa yang menggangu pikiran nya.

"Aku hanya berpikir, apa dunia ini sesempit itu?"

"Maksudnya?" Tanya keduanya pada Haechan karena tidak mengerti dengan arah pembicaraan sang calon suami mungil mereka.

"Orang yang di sukai Han adalah Bangchan, dan orang yang sering Bangchan bicarakan adalah Han , astaga kepalaku pusing karena memikirkan itu."

"Astaga sayang,,," keluh mereka bersama, ternyata Haechan memikirkan sesuatu yang tidak penting.

"Kupikir kau memikirkan pernikahan kita tiga hari lagi."

"ASTAGA." Pekik Haechan keras sampai Jeno dan Jaemin menutup telinga mereka karena pengang.

"Sayang,,,,"

"Hehe maaf. Aku lupa sungguh!, waaahhh apa baju wedding kita sudah selesai."

Mereka berdua menepuk jidatnya karena kelakuan Haechan yang terlewat gemas.

3 days later

Setelah janji suci yang mereka bertiga ucapkan dan terakhir dengan tradisi melempar bunga pada para tamu yang hadir, dengan Chenle yang menangkap karangan bunga tersebut .

Haechan tengah bercengkrama dengan para tamu juga teman-teman nya dia tertawa bersama terlihat begitu bahagia.

Jaemin datang merangkul pinggang ramping Haechan dan mengeratkan pelukannya saat tau Sungchan berjalan mendekati Haechan bersama teman-temannya.

"Kenapa jadi posesif begini?"

"Tidak apa. Memang nya tidak boleh".

"Tidak malu dilihat banyak orang."

"Kenapa malu, kau suami kecilku."

Haechan tidak menjawab lagi, dia tidak akan bisa menang berdebat dengan Jaemin, terlebih banyak tamu yang datang bukan hanya dari keluarga besar dari dua belah keluarga tapi juga para pebisnis yang menjadi rekan kedua orang tua mereka, Johnny dan Ten tidak ketinggalan bahkan Ji-Sung sudah menculik Chenle untuk dibawa pergi ntah kemana?

"Sayang,,, nanti malam siap berapa ronde?"

"Yakk',,," Haechan teriak karena pertanyaan ambigu dari Jaemin, hingga tanpa sadar kalau mereka langsung jadi pusat perhatian.

"O_oh, maaf, maaf."
Haechan membungkuk sopan kepada para tamu, dia malu karena jadi tontonan karena teriakan melengking miliknya.

Haechan menyikut perut Jaemin.
"Aww, sakit yang". Ringis Jaemin saat mendapat serangan tiba-tiba dari suami yang beberapa jam lalu sudah sah menjadi suaminya, (suami atau istri sih gatau apa sebutan untuk uke yang udah nikah, anggap bener aja ya)

"Salah sendiri, tanya hal seperti itu tidak tau tempat." Bisiknya dengan nada emosi, sungguh sumbu kesabaran Haechan sangat lah pendek, bukan hanya itu, dia namja yang suka keluar malam hanya untuk dapat uang agar bisa membiayai kebutuhan anak panti yang dia dirikan. Tapi sekarang dia bisa menggunakan uang yang dikirim oleh kedua suaminya kedalam rekening nya, meskipun begitu Haechan tetap pergi ke arena balap hanya sesekali tidak sesering dulu.




























Jujur aku skip acara nikahan nya karena kurang ngerti sama tradisi nikahan adat Korea. Miane kalau ada yang salah ya. 🙏🙏🙏




Beri votmen nya ya, tekan bintang banyak-banyak 😘 👋

Perasaan nggak rame kayak cerita Haechan atau Donghyuck, jadi minder 😔

BEAUTIFUL MIRACLE (NOMINHYUCK)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang