*(0,15

961 80 2
                                    

Duo J dan Haechan sudah kembali pada aktivitas mereka masing-masing, dimana Jeno menjadi direktur utama untuk Jung corp, meskipun ada di cabang nya tapi perusahaan yang masih dalam kendali sang ayah itu tak kalah besar dengan perusahaan utama, yang saat ini di pegang oleh Jungwoo selaku kakak pertama dari Jeno dan Jaemin,

Jaemin, dia memilih untuk menjalankan cafe yang di belinya sendiri dengan mengubah semua desain yang lama kini menjadi sangat menarik dan pengunjung nya pun tak pernah sepi.

Haechan kembali ke dunia kuliah, dia kembali bertemu dengan teman-teman nya dan kabar mengejutkan baginya saat pertama masuk kuliah,
Han benar-benar menjadi kekasih Bangchan.

"Uuhh,,"
Pemuda manis itu menggeliat kala cahaya matahari mulai mengusik tidur nya, yang mana hari ini dia memiliki jadwal kuliah apalagi ada kuis, maka tanpa menunggu lama dia segera beranjak dan bersiap.
Saat terbangun dia tidak melihat kedua suaminya, ntahlah mungkin mereka sudah pergi atau sarapan.

Setelah selesai dengan ritual paginya, Haechan segera keluar kamar, tujuan nya saat ini meja makan.

"Ohh, kukira kalian sudah pergi."

"Pagi sayang," sapa keduanya

"Pagi, Jaemin yang masak."

"Iya, dibantu Jeno.*

"Tumben."

"Pengen aja yang. Sarapan yang banyak ya."

"Emm,, hari ini aku berangkat sendiri ya."

"Kenapa?"

"Mau pergi sama renjun dan chenle dulu, mau beli barang untuk kebutuhan tugas musik."

"Oke, uang nya masih cukup nggak.?"tanya Jaemin

"Cukup kok, kemarin Jeno baru tf, dari kamu juga belum habis, masih banyak malah."

"Emang kamu nggak belanja atau jajan gitu?" Heran Jaemin saat mendengar uang yang ia kasih pada suami manisnya masih banyak.

"Jajan kok, tapi nggak ngehabisin uang kamu."

"Ya udah, jangan pulang malem-malem ya."
Jeno mengingat kan Haechan kalau sekarang ia tidak bisa sebebas dulu karena ada dua orang yang harus ia perhatikan juga.

"Iya."

.
.
.
.
.
Mereka berangkat dengan tiga mobil milik masing-masing, Haechan dengan mobil kesayangan nya, Jeno memakai mobil dari Jungwoo hadiah untuk pernikahan nya, Jaemin ia pergi memakai mobil yang biasa digunakan untuk balapan dengan Haechan.
(Bayangin sendiri 🤭)

.
.
.
.
.
.
Di tempat Chenle, ia masih sibuk dengan alat masak nya, ia kedatangan tamu yang membuat nya jengkel pagi ini.
Pagi-pagi sekali Ji-Sung sudah datang dan membangun kan Chenle untuk membuatkan makanan karena ia baru pulang ntah dari mana hingga semalam tak pulang.

"Memang nya kau itu dari mana? Sampai tidak pulang, malah merusuh di apartemen ku?" Omel Chenle pada kekasih Badung nya itu.
Ji-Sung itu memang paling susah di atur, tipe anak bebal, keras kepala,juga se enaknya sendiri, tapi bukan berarti dia tipe orang yang suka bikin onar, tidak kok.

"Aku dari ikut balapan, menggantikan teman."

"Siapa?"

"Ada, kau akan kaget kalau aku katakan sekarang."

"Apa bedanya sekarang atau nanti, toh sama aja."

"Jangan memarahi ku terus sayang, aku lelah , ngantuk, habis ini aku tidur ya, kalau kamu mau pergi kuliah bawa mobil ku aja nggak papa."

"Iya, udah makan, habis ini mandi, tapi beneran kamu nggak ada matkul."

"Nggak ada, hari ini free."

"Oke, aku berangkat dulu ya. Oh ya nanti mungkin pulang nya agak telat mau beli barang dulu",
Ji-Sung mengangguk menanggapi ucapan Chenle.
"Kalau laper, nanti tinggal panasin makanan di kulkas aku udah sisihin tadi."

"Iya baweel,,,"

"Ya udah, bye ". Cup
Chenle berlari setelah memberikan satu kecupan pada bibir Ji-Sung, sedang sang empunya malah ngebug' dulu sebelum tertawa karena kelakuan namja China itu.

.
.
.
.
.
.
.
"Ehh, gimana ngerjain tugas nya di cafe Jaemin aja". Usul Haechan pada kedua sahabatnya ini.

"Boleh, sekalian isi perut laper". Jawab Chenle setuju.

"Ya udah ayo,"

"Terus, masak pakai mobil sendiri-sendiri, renjun ikut siapa? "
Memang Haechan dan Chenle sama-sama bawa kendaraan.

"Ikut kamu aja ya Chan."

"Oke,"

"Ya udah, kita berangkat sekarang, sebelum tambah malem."
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka memarkirkan mobilnya di depan cafe Jaemin, setelah mereka turun, dan berdiri di depan pintu cafe , mereka selalu dibuat kagum oleh desain cafe Jaemin, tanpa tau kalau itu terinspirasi dari Haechan saat berada di dunia luar, atau dunia kedua Haechan.

"Woahh,,, Jaemin benar-benar ahli dalam hal seperti ini." Kagum renjun

"Iya, aku masih tidak menyangka kalau cafe ini milik manusia angkuh kayak Jaemin." Seru Chenle menimpali ucapan renjun.

"Ehh, perlu telfon Han sama Seungmin nggak", tawar Haechan.

"Heh, yang ada kita nggak selesai-selesai kalau mereka datang."

"Iya juga ya,,, ya udah ayo masuk."
.
.
.

"Jung Jaemin,,,,,,"
Jaemin menoleh lalu tersenyum saat melihat Haechan datang bersama temannya dengan beberapa barang bawaan mereka. Di cafe yang dikelola oleh Jaemin langsung hanya ada beberapa karyawan, 4karyawan lelaki, 4perempuan, lalu satu chef dan barista. Disini selain menyajika minuman kekinian juga menyajikan hidangan modern dengan harga terjangkau yang biasa nya banyak anak kuliahan atau sekolah yang pergi kesana.

"Hai, mau ngerjain tugas."

"Iya," cengir Haechan.
Renjun dan Chenle selalu di buat bingung dengan perubahan sikap Haechan saat bersama kedua suaminya, sebab kalau Haechan bersama mereka, dia selalu terlihat lebih dewasa ketimbang mereka berdua, tapi saat bersama Jeno atau Jaemin Haechan akan menjadi sosok yang manja.

"Oke, mau minum seperti biasa."
Haechan mengangguk lucu di hadapan Jaemin.

"Kalian juga seperti biasa atau mau yang lain,"

"Seperti biasa aja, biar cepet."

"Oke."

"Cemilan nya."

"Yang bikin kenyang," sahut Chenle cepat saat renjun akan menjawab tawaran Jaemin.

"Oke siap, di tunggu ya?"
Jaemin beranjak untuk menyiapkan pesanan Haechan dan teman-temannya.
.
.
.
.
.
.
Ketiga namja yang tengah sibuk dengan tugas kuliah mereka itu, terlihat meregangkan otot-otot mereka karena terlalu lama terfokus pada buku juga peralatan yang lain.

"Huh, capek."

"Iya, tapi lumayan kan udah hampir setengah nya."

"Iya, kita lanjut besok aja ya, udah ngantuk juga."

"He'em , setuju kita juga perlu istirahat."
Jaemin menghampiri mereka bertiga lalu duduk di sebelah Haechan.

"Udah selesai?"

"Belum, besok di lanjutin sekarang udah malem, capek juga." keluh Haechan

"Ya udah besok kesini lagi aja."

"Yeee, itu mahh kamu yang kesenangan karena di samperin suami mu". Ledek Chenle

"Kan kalian dapet enaknya juga iya kan".

"Iya hehehe,"

"Ya udah kita pulang sekarang ya",
Chenle dan Renjun keluar lebih dulu, di susul pasangan suami yang masih hot itu.

"Mobil kamu tinggal aja ya, pulang bawa mobil aku."
Haechan hanya mengangguk menanggapi ucapan Jaemin, karena dia juga merasa terlalu lelah untuk menyetir.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







TBC

Jangan lupa vote nya ya besti

Bye-bye 👋 Annyeong



Sorry for typo 🙏

Lama ya nggak jumpa sama book ini, masih ada yang suka nggak?

Banyakin vote nya ya.....

BEAUTIFUL MIRACLE (NOMINHYUCK)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang