Chapter 2

1.8K 148 7
                                    

Jangan lupa tinggalin jejaknya ygy

Biar Putra makin semangat huhuhu

Happy reading

*0*

Suara burung gereja terdengar saling bersahutan di atas pepohonan, menyanyikan kicauan indah, menyambut sang mentari yang perlahan hadir dari ufuk timur bumi.

Suara deru mesin motor terdengar menggema pagi itu, di depan sebuah bengkel besar. Terlihat jajaran mobil mewah berbaris di dalam sana, sepertinya sang pemilik adalah orang yang dapat dipercaya dan mempunyai kinerja yang baik, sehingga orang-orang kaya mempercayakan mobil mewah dan mahal mereka ke bengkek tersebut.

"Tuan Phayu, apa mobil milik Tuan Jeb sudah bisa diambil? Sekretaris Tuan Jeb baru saja menghubungi."

"Sudah bisa, katakan pada mereka terima kasih sudah percaya pada ku." Sahut Phayu yang sudah duduk di atas kuda besinya dan hendak pergi.

"Baik Tuan."

Setelah itu Phayu pun melajukan motornya keluar dari bengkel besar miliknya, suara mesin kenalpot motor besar itu menggema sangar, memecah kesunyian Bangkok pagi itu.

Angin sepoy-sepoy menghembus rambut nya yang masih setengah basah, meniup rambut panjang sebahu miliknya yang biasanya terkuncir, membuat aura tampannya kian menjadi.

Kuda besi itu berhenti di sebuah depan mansion besar, dengan gagahnya Phayu turun dari motornya dan masuk ke dalam mansion tersebut, beruntung ada pembantu yang tengah membersihkan pintu besar tersebut, sehingga Phayu tidak perlu bersusah payah untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Sawadhe Khab Mae, selamat pagi." Sapa Phayu pada Nay yang tengah menonton acara mamah dedeh di televisi."

"Pagi mantu Mae, apa kau sudah sarapan sayang? Jika belum, maka sarapanlah bersama kami setelah kau membangunkan Rain."

"Baik Mae. Phayu permisi naik ke kamar Rain."

"Ini." Nay melempar kunci cadangan kamar Rain kepada Phayu.

"Terima kasib Mae." Phayu pun bergegas menaiki tangga, dengan semangat enam sembilan Phayu naik ke lantai dua menuju kamar sang kekasih mungilnya.

Terlihat sebuah pintu berwarna biru langit di sana, satu-satunya pintu yang tak senada dengan pintu lainnya.

Krek!

"Pasti masih tidur." Phayu masuk ke dalam kamar bernuansa warna biru, putih dan kuning itu, terlihat banyak boneka di sudut kamar itu, jua macam-macam figure action dari kartun jepang, tidak lupa sebuah gambar besar berbingkai tepat tergantung di atas kasur tersebut, gambar dirinya bersama pria mungil yang masih betah berada di bawah selimut hangatnya itu.

" Phayu masuk ke dalam kamar bernuansa warna biru, putih dan kuning itu, terlihat banyak boneka di sudut kamar itu, jua macam-macam figure action dari kartun jepang, tidak lupa sebuah gambar besar berbingkai tepat tergantung di atas kasur tersebut...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
This Is Love ~ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang