bissmillah
helo semuanya, selamat membaca semoga suka yaa
kalau boleh komen komen juga nih, biarpun sekedar "hi" atau emot doang sih
muah***
Hari ini hari Minggu, sore ini seorang gadis tengah asyik memandangi langit berwarna oranye dengan senyuman, gadis ber hoodie ungu lilac itu begitu senang hari ini.Tidak ada yang rusuh, tidak ada yang mengganggu nya. Begitu tenang, ia menghirup nafas dalam dalam menikmati udara sore ini. Sampai suara dering telefon memasuki indra pendengaran nya.
Mendadak mood nya jadi hilang melihat nama sang penelefon itu. Dengan kesal ia mengangkat nya, menempelkan benda persegi panjang itu ke telinganya.
"Hal-" Belum selesai ia berbicara suara lelaki dari sebrang membuat ia terpaksa menjauhkan ponselnya dari telinga.
"WOIII"
"Minimal assalamualaikum kek" Gadis itu memutar bola matanya malas ketika yang disebrang hanya cengengesan.
"Aelah bul, sekali-kali lho"
"Ngapa sih lo telfon telfon!, ganggu orang lagi sok kul aja" Ah ternyata orang sok kul ini Bulan.
"Temenin gue dongg" Dilihat dari nadanya, manusia satu ini ingin merepotkan Bulan
"Ke?"
"Kehatimu, ihirr" Ucap Gilang disebrang sana
"Seriusan anjeng!, astagfirullah" Kan bener moodnya sekarang turun drastis, sampai membuat ia mengumpat.
"Nangkep anjing nya pak Dermawan!"
"Yang serius dikit kek!!, kesel gue"
"Iya-iya, bantuin gue nanem bibit bunga nya mama. Anuu hehe tadi gue nendang pot bunga nya mama sii" Suara disebrang sana tampak bernada alasan
"HAHHAHAH WOYY, DL SIH"
"Dl itu apa?" Tanya Gilang polos
"Derita lo!" Ucap Bulan sarkas, biar saja Gilang cemberut. Bulan mah gapeduli.
"Jahat, harusnya lo bantuin gue terus langsung otw malah ketawa"
"Cerewet lo cowok!," Mau tak mau akhirnya Bulan menuruti nya.
"Terserah, pokoknya lo kudu bantuin gue!" Udah minta, maksa lagi. Mayak!
***
"Eh bulan , masuk yuu" Ajak Gilang ramah, bukankah seperti itu kepada orang yang bertamu?."Mana bibit nya?" To the point sekali cewek ini.
"Noh didalem, bantuin segera!"
"Iya iya cerewet!"
Sekop, sarung tangan, pupuk, tanah khas dan berbagai bibit bunga sudah tersedia. Namun apa yang menjadi kendala bagi Gilang.
"Lah ini udah lengkap" Ujar Bulan
"Lengkap sih lengkap, tapi kan gue gabisa caranya bercocok tanam. Apalagi nanem bunga"
"Yaudah"
Mereka mulai bersiap, Gilang diajari banyak hal tentang bunga oleh Bulan. Bagaimana caranya dan yang lainnya.
"Bul liat sini deh" Bulan menoleh, ada rasa dingin di pipinya. Ternyata tanah, tapikan ini tanah yang udah ada pupuk nya!!.
"Asem! Gue juga bisa" Dengan kasar ia mengambil tanah lalu ia oles kan ke muka Gilang. Bulan terbahak, wajah Gilang terlihat lucu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUGIL
Novela JuvenilFOLLOW DULU DONG :( *** Hah bugil? ett ett hayo mikir apanih? Mesti pikiran yang tidak tidak, salah! Bugil itu, Bulan dan Gilang. Begitulah orang orang disekitar memanggil mereka seperti itu. Bugil itu... Dua remaja dengan segala tingkah ane...