4

3.5K 388 3
                                    


Malam sunyi menemani Minghao di tengah malam ini. Ia terlihat duduk dengan serius sambil menatap sebuah kalung, kalung yang ia dapat dari seorang nenek tua yang ikut ke masa lalu bersamanya.

Pertanyaan terus menghujani dirinya. Kenapa ia bisa kembali? Siapa nenek itu? Apa ini semua ulah kalung pemberian nenek aneh itu? Apa yang harus ia lakukan sekarang ini? Apa dirinya harus diam atau merubah takdirnya?

"Warnanya sudah hilang" ujar Minghao menatap permata kecil kalungnya

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Batinnya bertanya-tanya

"Jika ini bukan mimpi panjang, tolong! biarkan hyung ku hidup kali ini. Aku hanya ingin dia hidup, aku janji tidak akan mengganggu atau sedikitpun berpikir untuk menyakiti mereka" Minghao berharap menyatukan kedua tangannya memohon pada bintang di langit

•••

Hari ini hujan turun membuat semua siswa kewalahan saat harus berjalan menuju tujuan mereka masing-masing.

Minghao berdiri menadahkan tangannya menahan air yang jatuh dari langit ditangannya, ia menatap langit yang dipenuhi oleh awan hitam.

"7, aku kembali 7 tahun ke masa lalu. Aku harap kali ini akan berbeda... tidak! Jika takdir tetap sama maka aku yang akan melakukan apapun untuk merubahnya!" Batin Minghao
.
.
.

"Ayo semangat! Walau cuaca sedang buruk kalian harus tetap semangat dalam pelajaran olahraga ini!" Sorak guru olahraga di lapangan basket indoor

"Apa kita harus olahraga? Hhaa... Aku ingin tidur dengan selimut hangatku" keluh seorang siswa

"Seungkwan!! Jangan mengeluh!" Tegur halus sang guru

"Ayo semua! Untuk pemanasannya lari keliling lapangan 3 putaran" ucap sang guru

Semua siswa mulai berlari mengikuti perintah. Kelas 11-2 tengah berada di pelajaran olahraga saat ini, terlihat Seungkwan, Wonwoo, dan Woozi yang berlari mengikuti siswa didepan mereka saat ini.

"Permisi" Ujar siswa masuk ke dalam ruang lapangan lalu menghampiri guru olahraga

"Pak, Bu Jihyo meminta saya memberikan kertas ini ke bapak" ujarnya lalu memberikan beberapa lembar kertas

"Oh! Aku lupa akan berkas ini, Minghao bisakah kau mengawasi kelas 11-2 untuk bapak sebentar. Bapak harus ke ruang tata usaha sebentar" guru olahraga memberikan peluitnya pada Minghao

"Tapi pak"

"Sebentar saja.." pinta sang guru memohon

Minghao tak dapat menolak permintaan sang guru dan berakhir mengawasi siswa kelas 11-2 yang kini telah mengitari lapangan sebanyak 2 kali.

Minghao duduk menatap siswa di pinggir ruangan sambil menopang dagunya bosan.
"Ahh.. aku jadi lapar karena melihat mereka lari" gumam Minghao sambil menatap siswa yang sedang berlari

Terlihat semua siswa sudah selesai dengan 3 kali putaran mengelilingi lapangan

Priiiett!!! Bunyi peluit berbunyi

"Kalian bisa istirahat" ucap Minghao berdiri singkat kemudian kembali  duduk santai tanpa menghiraukan wajah heran siswa lainnya

"Ya! Kenapa jadi kau yang ada disitu? Kemana pak guru?!" Teriak seorang siswa bernama Yeri

"Dia ada urusan mendesak dan menyuruhku mengawasi kalian... Yaah.. walaupun aku juga sebenarnya terpaksa" ujarnya namun berbisik pada akhir kalimat

"Trus kita abis lari ngapain?" Tanya Woozi

"Hmm?? nggak tau" ucap Minghao menaikkan bahunya

"Huh?" Heran semua siswa

Minghao memilih tidur di kursi penonton, jujur saja ia tak tidur banyak tadi malam. Kini ia memanfaatkan waktu kosong berharganya untuk tidur.

"Semoga urusannya lama ya pak" batin Minghao berharap tidur lebih lama

Disisi lain siswa yang bosan menunggu memilih bermain basket untuk menghibur diri mereka. Siswa perempuan yang lain hanya bisa bersorak memberi semangat pada yang bermain.

"Wonwoo, apa kau tidak penasaran kenapa dia jadi berubah begitu?" Tanya Woozi yang saat ini duduk bersama Wonwoo dan Seungkwan

"Aku juga penasaran, kau tidak penasaran Seungkwan? Apalagi kau kan sudah membuat kakinya sakit kemarin. Ku kira dia akan memberimu pelajaran tapi tidak" ujar Wonwoo

"Aku juga merasa aneh, saat aku melihatnya rasanya dia itu orang yang berbeda. Aku berani kemarin juga karna merasa aura hitam yang mengelilinginya sudah hilang" ujar Seungkwan berbisik

Tanpa diduga Jun, Hoshi, Mingyu, dan Vernon datang ke ruang basket. Mereka berjalan dengan santai tanpa harus memikirkan masalah pelajaran mereka.

"Seungkwan!!" Sorak senang Vernon menghampiri Seungkwan

"Hai" sapa yang lainnya pada Wonwoo, Woozi, Seungkwan.

"Aku pikir kalian sedang olahraga, tapi kenapa kalian terlihat bermain santai seperti ini?" Tanya Hoshi penasaran

Woozi menunjuk ke arah Minghao yang sedang tertidur
"Dia bilang pak guru sedang ada urusan dan jadilah kita seperti ini sekarang"

"Dia!" Mingyu dan Vernon sudah bersiap memasang raut wajah marah

"Eh!! Tetap disini! Jangan bikin ribut mulu" Ujar Wonwoo mengetahui sikap keduanya

Vernon dan Mingyu pasrah dan memilih duduk begitupun Hoshi namun tidak dengan Jun yang kini berjalan menuju Minghao.

"Kau tidak mau menghentikannya?" Tanya Hoshi pada Wonwoo

"Dia? Memangnya dia mau dengar?" Timpal Wonwoo pada Hoshi

Jun kini telah berdiri di samping Minghao yang sedang tertidur. Jun menatap lekat setiap bagian wajah Minghao

"Apa dia benar-benar tidur?" Heran Jun

Minghao meneteskan air mata di dalam tidurnya hingga membuat Jun heran, Minghao memang tidur tanpa ekspresi namun matanya tetap meneteskan air mata.

Tangan Jun mulai mendekati wajah Minghao, rasa penasaran mulai masuk dalam pikiran Jun saat melihat Minghao menangis dalam tidurnya.

"Hhaa!!" Minghao terbangun dengan terkejut

Jun segera mengembalikan posisi tangannya. Terlihat Minghao yang kini duduk terbangun dengan wajah takut di hadapan Jun.

Minghao terlihat tergesa-gesa mencari ponselnya, ia membuka kalender di ponselnya.

"2016.." ucapnya lega melihat tahun saat ini

Jun masih tertegun tak tau harus apa, Minghao yang duduk mendongak melihat Jun yang berdiri didepannya. Sadar akan air matanya yang masih membekas, Minghao dengan segera menyeka air matanya.

"Kenapa?" Tanya Minghao datar

"Kamu yang kenapa!" Ucar Jun ngegas

Minghao kesal bercampur bingung akan sikap Jun saat ini, Jun berbalik pergi kembali pada teman-temannya meninggalkan Minghao.

"Hheuhh..." Minghao kembali menghela nafasnya

"Minghao, maaf yah bapak lama soalnya ada sedikit kendala tadi"
Guru olahraga kembali setelah menyelesaikan urusannya

"Ini peluitnya pak, kalau begitu saya permisi" Minghao dengan segera keluar dari ruang basket

"Gimana?" Tanya Mingyu saat Jun menghampiri mereka

"Gimana apanya?" Tanya Jun balik

"Ya si Minghao itu, kan tadi kamu nyamperin dia" ujar Hoshi

Jun tak menjawab pertanyaan sang teman dan hanya duduk diam.

To be continued...

RETURN | junhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang