Wonwoo, Woozi, seungkwan, Hoshi, Vernon, Mingyu, Jun, dan Dino kini berada di dalam mobil besar milik Jun."Sayang sekali Joshua dan dokyeom Hyung tidak bisa ikut" ujar Dino kecewa
"Kita tidak bisa apa-apa karna urusan mereka juga penting Dino" ujar wonwoo
"Jun?! Apa kamu benar-benar tau jalannya? Sepertinya kita tersesat saat ini" ujar Hoshi melihat jalan mereka di depan
"Ini benar kok, alamatnya sesuai dengan apa yang ditulis oleh Bu jihyo" ujar Jun memperlihatkan alamat yang tertulis di sebuah kertas
"Sepertinya kita harus bertanya juga pada warga sekitar agar tak tersesat" ujar woozi
"Kenapa kita tidak bertanya pada nenek itu?" Ujar Dino menunjuk seorang nenek paruh baya di sebuah ladang kecil
"Kalau begitu ayo kita turun bertanya!" Ucap Dino
Dino, Mingyu, Wonwoo, dan Jun turun dari mobil untuk sekedar bertanya arah jalan pada sang nenek tua.
"Permisi nek? Apa nenek tau alamat rumah ini dimana?" Tanya Jun dengan sopan memperlihatkan alamat di kertas
"Ada perlu apa yah nak?" Tanya sang nenek
"Oh.. kami ingin menemui teman kami, namanya Minghao. Apa nenek kenal?" Ujar Wonwoo
"Apa nenek tau rumahnya?" Tanya Dino tersenyum mengulang pertanyaan Jun diawal
"Oh~ kalian temannya nak Eisa!!" Ucap sang nenek membuat mereka bingung
"Nek, kami mencari yang namanya Minghao bukan Eisa" ujar Mingyu
"Sama saja, kami memanggilnya seperti itu di desa ini"
Mereka hanya mengangguk setelah tau bahwa Eisa juga nama lain Minghao di desa itu
"Eisa..." Ucap Jun dalam hatinya
"Kalian tinggal lurus nanti ada pertigaan belok kanan, nah nanti kalian akan melihat gedung dengan toko buah di lantai satu gedung itu. Itu toko neneknya Minghao dan mereka juga tinggal di lantai 2 gedung itu!" Ucap sang nenek memberitahu mereka
"Terima kasih nek"
Mereka kembali melanjutkan perjalanan mengikuti arahan sang nenek. Tak lama mereka bertemu dengan pertigaan, dan nampak sebuah toko buah yang sederhana namun cukup besar setelah pertigaan itu.
"Permisi" ujar Woozi mewakili semuanya
"Iya? Mau beli buah nak?"
Seorang nenek dengan tubuh yang masih bugar keluar dari dalam toko.
"Ehm.. apa Minghao ada disini?" Tanya Wonwoo
"Kalian mencari Minghao? Kalian temannya?" Tanya sang nenek
"Iya, kami mencari Minghao" ujar Jun
"Tunggu sebentar yah nak.
Eisa! Eisa! Letakkan dulu barangnya.. ada temanmu yang datang berkunjung" sang nenek berteriak sambil memanggil cucunya
"Iya?!!" Teriak Minghao menjawab panggilan sang nenek
Minghao keluar dengan keringat yang membasahi dahinya hingga rambutnya ikut basah.
"Ada temanmu yang datang" ujar sang nenek senang
"Owh! kalian bagaimana bisa tau kalau aku ada disini?" ucap Minghao kebingungan
•••
"Ayo nikmati makanannya, jika kurang nenek akan memasak lagi untuk kalian"
Mereka makan malam bersama di dalam rumah nenek Minghao, suasana yang sangat hangat tercipta di meja makan itu. Minghao hanya bisa diam menatap teman-temannya yang sudah mau mencarinya hingga ke desa.
"Uwaah!! Semur kimcinya enak sekali nek" puji Dino sambil makan dengan lahap
"Makan yang banyak~" ujar sang nenek tersenyum
Nenek mengelus halus pundak Minghao saat semuanya tengah asik menyantap makanan mereka
"Ayo makan nak" ujar nenek menatap sendu Minghao yang belum juga makan
"Iya" ujar Minghao patuh kemudian makan
.
.
.Waktu menunjukkan pukul 00.03 dini hari.
Jun terbangun karna ingin minum, ia berjalan menuju ke arah dapur.
Saat sudah memenuhi keinginannya untuk minum Jun berniat hendak kembali ke kamar tamu untuk tidur, namun samar terlihat cahaya yang membuat perasaan Jun seperti enggan untuk mengabaikan cahaya itu."Minghao?" Gumam Jun saat melihat Minghao yang tengah duduk di kursi sofa sambil melihat 3 buah foto di atas sebuah meja.
"Sedang apa dia tengah malam begini?" Heran Jun
"Mingha-"
"Sttt!!"
Jun yang akan menghampiri Minghao ditahan oleh nenek
"Nek? Kenapa Minghao masih bangun jam segini?" Heran Jun
"Kamu sebaiknya tidur saja nanti nenek yang akan menyuruhnya untuk pergi tidur" sang nenek dengan lembutnya menyuruh Jun untuk kembali ke kamarnya
Jun kembali dengan ragu menuju kamar tidur, ia terlihat seperti mencemaskan keadaan Minghao
Saat akan masuk ke kamar samar-samar ia dapat mendengar suara tangis kecil yang ditahan oleh Minghao seperti tidak ingin mengganggu yang lainnya.
Jun merasa hatinya sakit saat mendengar Minghao yang harus menahan tangisnya agar tak terdengar
"Kenapa? Kenapa aku merasa bersalah padanya?" Batin Jun saat dirinya akan tidur kembali
.
.
.Pagi hari telah tiba, Hoshi, Vernon, Dino dan 2 orang pegawai toko terlihat sedang membantu nenek memilah 2 keranjang besar buah jeruk untuk dijual.
Woozi, Wonwoo, seungkwan, dan Mingyu telihat mengatur beberapa kotak besar di atas mobil pengiriman buah yang akan dikirim hari ini ke beberapa toko.
Sedangkan Minghao dan Jun terlihat sedang mengangkat sebuah keranjang besar bersama-sama menuju bagian depan toko."Ini keranjang terakhir" ujar Jun
"Apa kalian sudah selesai mengatur kotaknya?" Ucap Minghao menghampiri Wonwoo
"Sudah"
"Kalian bisa istirahat dulu di dalam"
Mereka semua beristirahat setelah selesai mengerjakan tugas mereka.
Nenek mengeluarkan semangka yang telah di potongnya untuk mereka makan."Semangkanya manis sekali" ujar seungkwan senang sambil melahap semangkanya
"Terima kasih sudah mau membantu nenek di toko" ujar nenek
"Aku pergi mengantar buah dulu nek" ujar Minghao setelah selesai menghabiskan sepotong semangka ditangannya
"Sudah mau pergi? Istirahat dulu sebentar" ujar nenek
"Aku akan ikut" ujar Jun cepat-cepat menghabiskan semangka di tangannya
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN | junhao
FantasyDikala ia mengira hidupnya berakhir namun secercah harapan yang sama sekali tak diduga olehnya datang. Akankah nasibnya berubah di kesempatan keduanya? Svt bl fantasi story