2

57 1 0
                                    

Sinar matahari mengusik damainya tidurku bersamaan dengan alarm yang kupasang semalam.
Mataku mengerjap perlahan dan sedikit meregangkan badan yang terasa begitu sakit.
Ku raih ponsel diatas nakas membuka benda persegi panjang itu, namun sial harapanku pupus bahkan yang dibilang kekasih itu tak mengabari ku sama sekali atau bahkan menghubungi untu meminta maaf.

"Harus seperti apa lagi kali ini? Apa aku harus benar-benar memutuskan hubungan atau aku acuh seperti biasa"monolog Eunha yang sepenuhnya belum tersadar dari rasa kantuknya.

30 menit kemudian,

Eunha kini tengah menyantap sandwitch daging buatannya sendiri. Memakan dengan lahap ditambah dengan segelas teh jasmine kesukaannya.
Tiba-tiba ponsel nya berdering dan tertera nama Taehyung disana.
"Eun, aku tunggu aku 5 menit lagi dan aku akan sampai diapartemenmu"ucap Taehyung dan langsung memutuskan panggilan sepihak tanpa menunggu jawaban dari lawannya.

Eunha pun tersadar dan langsung bersiap mengambil tas yang berada diatas sofa ruang tamu dan menekan lift untuk menuju lantai dasar.

Tak perlu menunggu lama, mobil berwarna hitam metalic itu sudah ada didepan Eunha.
Taehyung selalu memperlakuan wanita ini dengan baik. Meskipun beberapa kali Eunha menolak perlakuan yang diberikan . Karna ia menyadari bahwa takut mengecewakan Taehyung dan berakhir tak bisa bersahabat kembali karna sebuah perasaan .

"Kau sudah sarapan Eun?"tanya Taehyung yang tengah memasangkan seltbet
"Sudah Tae, kau seharusnya tak perlu repot-repot menjemputku seperti ini"ucapku
"Siapa yang direpotkan, arah kita sejalan Eun. Kau terus berfikiran merepotkanku. Aku malah senang"jelas Taehyung dengan menunjukkan boxy smilenya.

Saat hampir dekat dengan kantor lagi-lagi Eunha melihat Minhyuk sedang bersama seorang wanita yang sama seperti kemarin ia lihat.
"Tae, bisakah kau menepi?"
"Ada apa Eun?."sahut Taehyung yang langsung menghentikan mobil di tepi jalan.

Tanpa menjawab pertanyaan Taehyung, Eunha turun dari mobil dan langsung menghampiri Minhyuk yang tengah asik berduaan dengan wanita lain.

Tak butuh bicara kali ini Eunha sudah muak dengan semua perlakuannya. Satu tamparan berhasil mendarat dipipi Minhyuk.
Sedangkan dua manusia yang tengah tertangkap basah itu hanya bisa terkejut dan tak menyangka dengan apa yang terjadi.

Minhyuk menarik pergelangan tangan Eunha dan meminta maaf serta terus menerus memohon agar diberi waktu untuk menjelaskan.

Taehyung yang juga merasa geram segera turun dari mobil dan menghampiri Eunha yang kini sudah basah air mata dan terlihat sangat kacau.

"Sayang, ayo pergi biarkan bedebah ini menyesal seumur hidup"ajak Taehyung lembut sambil merangkul bahu Eunha.
"Sudah jangan menangis lelaki sepertinya tak pantas untuk ditangisi"lanjut Taehyung.

"Dan kau, ku pastikan menyesal seumur hidup Choi Minhyuk"ucap Taehyung penuh penekanan dan tatapan yang tajam.

.

Kali ini Taehyung mengajak Eunha untuk duduk dipinggiran sungai Han. Sengaja tak jadi berangkat ke kantor karna Taehyung tau kali ini Eunha tengah kacau.

"Maafkan aku Tae,"ucap Eunha memecah keheningan .
"Untuk?"
"Karna ku kau harus bolos bekerja"jawab Eunha dengan mata sayu setelah menangis tak henti-henti didalam mobil.
Bahkan Taehyung pun sampai kewalahan untuk menenangkannya.

"Tak apa Eun, yang terpenting kau bisa tenang saat ini"ucap Taehyung sambil mengelus pucuk kepala Eunha.

Yaa, memang sejak SMA Taehyung sudah menyukai Eunha. Namun ia sulit mengucapkan bahkan takut cintanya tak diterima. Dan memilih untuk menjadi dewasa dengan keadaan yang dihadapkan kenyataan.
Bahkan diantara Jimin dan Hoseok, hanya Taehyung yang tau sandi apartemen Eunha.

Sajangnim!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang