7

22 3 1
                                    

Seminggu setelah kejadian itu, Min Yoongi pun tiada henti diganggu oleh mantan kekasihnya. Jang Nari.

Bahkan wanita itu seakan sudah putus urat kemaluannya. Bahkan pernah sekali Min Yoongi menarik paksa rambut Nari agar ia mau keluar dari ruangannya.

Mengingat betapa mudahnya Nari memberikan luka disaat Yoongi benar-benar tulus untuknya. Bukan hanya memberi tapi Yoongi menerima masa lalunya. Namun sial! Saat bisnis Min Yoongi menurun, Jang Nari justru bersenang-senang dengan pria lain.

"Hyungg, bantu aku untuk lari dari wanita ular itu"rengek Yoongi yang menandakan kali ini dia bukanlah seorang direktur yang tegas dan dingin.

"Aku tak akan ikut campur dalam masalah pribadimu Yoon. Hari-hari ku sudah terbebani dengan pekerjaan yang kau berikan"sahut Seokjin seenaknya.

"Akan ku gandakan gajimu bulan ini . Jika kau memberikam solusi yang tepat"tawar si manusia kutub lagi

"Mudah saja. Kau tinggal mencari wanita lain dan kau nikahi. Selesai" jawab Seokjin enteng sambil menjentikan jarinya

Min Yoongi ternganga dengan ucapan Seokjin yang tak terlintas sedikitpun dipikirannya saat ini. 

"Dengan siapa hyung?"pikir Yoongi lagi.

Tok
Tok..tok!

Ketukan pintu menyadarkan dua lelaki yang tengah berdikusi dan menatap kearah sumber suara.
Decitan pintu terbuka menampakan sosok wanita dengan beberapa tumpukan map ditangannya.

"Maaf mengganggu, aku ingin meminta tanda tangan untuk beberapa berkas dan jadwal yang harus anda setujui sajangnim"ucap wanita. Dan ternyata itu Eunha.

"Masuk, dan silahkan duduk"sahut Yoongi dingin
"Eun, kurasa akhir-akhir ini kau jarang terlihat bersama Jimin dan Hoseok. Apa kalian bertengkar?"tanya Seokjin
"Tidak Oppa, mereka berdua kini lebih sering ditugaskan dilapangan. Dan Taehyung beberapa pekan ini harus bolak balik Seoul-Daegu"jelas Eunha lembut

Tanpa disadari diam-diam Yoongi banyak mencuri pandang pada gadis dihadapannya.
Apa mungkin gadis ini yang aku kumintai bantuan.
Aaaiishh, apa yang kau pikirkan Yoon. Mendadak Yoongi menggelengkan kepala dan kembali pada berkas yang ada dihadapannya.

"Ini sudah selesai. Kau bisa kembali keruanganmu. Dan nanti malam kau lembur untuk ikut bersama ku menemui klien"perintah Yoongi dan langsung dijawab dengan anggukan .

Sepeninggal Eunha. Kini dua pria itu masih terdiam dan hanya memandang kepadatan kota Seoul.

"Hyung, bagaimana jika aku menjadikan wanita itu sebagai istri kontrakku"suara bariton Yoongi memecah keheningan diantara mereka

"Kau bilang kau tak ingin diganggunya lagi tapi kini kau malah ingin menjadikannya istri"sahut Seokjin
"Bodoh"
"Apa-apaan kau ini! Sekarang malah mengataiku bodoh"umpat Seokjin
"Eunha, Kim Eunha. Bagaimana jika dia yang ku jadikan istri sementara ku"ucap Yoongi dengan penuh keseriusan

Kali ini Seokjin yang terdiam mencerna kalimat yang dilontarkan Yoongi.

"Bagaimana hyung?"
"Aku tak yakin kau bisa menjaga kewarasannya"
"Ini hanya sementara. Dan akan ku jamin segala kebutuhan hidupnya"jelas Yoongi.

"Kau bisa kembali bekerja hyung"perintah Yoongi

Seokjin hanya menatap datar sahabat sekaligus adiknya itu.
Dan berlalu pergi meninggalkan Yoongi.
.
.
.

Hoseok kini tengah berhadapan dengan bos besarnya. Setelah mengalami adu argumen dengan pekerja lapang lainnya. Dan menitipkan seluruh tugasnya kepada Jimin. Selama diperjalanan Hoseok sempat gugup karna tidak biasanya ia akan mendapat panggilan dari bos besar. Paling biasanya ia hanya mendapat teguran atau perintah dari Seokjin.

"Ku dengar kau dan Eunha berteman baik"
"Ahh benar. Kami bersama sejak saat sekolah menengah akhir."jawab Hoseok yang sedikit lega karna kali ini bosnya tengah mengorek tentang karyawan lain yang tidak bukan adalah sahabatnya sendiri.

"Jelaskan padaku apa yang kau tau tentang Eunha"perintah Yoongi.

"Emmm, Kim Eunha dia dua bersaudara.
Orang tuanya sudah meninggal, dan ia tinggal sendiri disebuah apartemen minimalis" jelas Hoseok

"Lalu kemana saudaranya?"
"Kakaknya ada diluar negeri. Meskipun ia menjadi pengusaha. Namun tak ada niat Eunha untuk bergantung hidup pada kakaknya"
"Boleh ku tau"selidik Yoongi
"Kim Namjoon"

Mendadak senyum tipis terlintas dari bibir Yoongi. Ia sudah mendapat jawaban dari semuanya. Dan memantapkan diri untuk menjadikan Eunha istri kontraknya.

"Kalau begitu kau bisa kembali bekerja. Dan ini untukmu, jangan bicara apapun dan kepada siapapun tentang hal ini"ucap Yoongi sambil memberikan sebuah amplop cokelat.

.
.
.

"Yeoboseo, benar ini dengan Tn.Min"
"Ndee, kau kenal Kim Eunha?"
"Bisa kau tukar adikmu dengan sahamku?"
"Maksudmu?"
"Aku akan langsung ke intinya. Aku ingin menikahi adikmu. Jika ia tak mau maka kerjasama kita batal"

Yoongi mematikan panggilan sepihak. Tak ingin berlama-lama ia segera memanggil target yang dituju. Mengingat setengah jam lagi akan ada pertemuan dengan klien. Maka akan ia gunakan waktu ini dengan baik.

Decitan pintu terbuka menampakan sosok gadis dengan tinggi 160cm dengan tubuh yang cukup menarik.

"Maaf menganggu sajangnim. Bukankah pertemuan masih setengah jam lagi"

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu Eun" suara datarnya mengisi seluruh kepenjuru ruangan.

Bahkan kini Eunha terheran, karna tak biasanya atasannya ini memanggilnya dengan nama akrab seperti yang dilakukan yang lain.

"Aku akan memberikan pilihan untukmu"

Eunha masih terdiam menunggu kalimat yang akan dilontarkan oleh bosnya .

"Menikah denganku atau perusahaan kakakmu diambang kehancuran"

Eunha merasakan nafasnya terhenti beberapa detik. Apakah ia tak salah dengar dengan ucapan yang baru saja menembus telinga Eunha.

"Jawab"ucap Yoongi penuh penekanan dan dingin.

"Apakah anda salah bicara"

"Jawab Eun"

"Aku harus membicarakan ini dengan kakaku dulu. Ini bukan masalah kecil"

"Ku beri waktu 3 hari untuk menjawab"

"Ada apa tiba-tiba seperti ini. Bukankah kau sudah bersama wanita waktu itu"ucap Eunha kali ini

"Kau satu-satunya yang bisa menolongku. Wanita itu bukan siapa-siapa. Kau tak perlh khawatir, pernikahan kita hanya sementara dan semua kebutuhanmu akan ku penuhi"jelas Yoongi

Tak ada jawaban lagi. Kini keduanya justru saling diam dan memandang. Hingga akhirnya Yoongi berjalan mendekat dan jarak mereka hanya satu jengkal.

Perlahan Yoongi mendekatkan wajahnya dan tak ada pergerakan dari Eunha. Sesuatu yang kenyal menyentuh bibir Eunha terasa hangat dan lembut. Hanya saling menempel. Tapi rasa panas menjalar dari keduanya.

Eunha memutus sebuah perlakuan ini. Tak mungkin dilanjutkan terlalu lama, bisa saja membahayakan dirinya.

"Ku tunggu kau di lobby"ucap Yoongi

Tak ada jawaban apapun dari wanita dihadapannya tadi yang kini sudah menghilang dari hadapannya.

*

Sambil sedikit berlari kecil menuju lobi, Eunha bertemu dengan Hoseok dan Jimin yang baru saja kembali ke kantor.

"Kalian sudah kembali. Bagaimana hari ini?"
"Kali ini jauh lebih lelah Eun. Apa kau akan pergi dengan sajangnim?"tanya Hoseok
"Ndee, akan ada pertemuan dengan klien diluar"
"Baiklah, semoga berhasil Eun. Fighting"

.

.

.

Sajangnim!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang