18

33 2 0
                                    

Tahun ke tahun telah terlewati, Min Eunha tengah bersusah payah berlarian mengejar putra satu-satunya yang tak mau makan jika belum melihat Appanya pulang.

"Min Yoongi. Awas saja jika kau pulang terlambat. Akan ku biarkan kau tidur diruang tamu semalaman"pekik Eunha melihat tingkah laku Gieun yang tak mau menurutinya.

Min Gieun tumbuh dengan baik, usianya kini menginjak 3 tahun. Kepribadian dan tingkah lakunya adalah warisan yang dimiliki Yoongi bahkan tak ada yang dibuang barang secuilpun.

"Gie, kau tak kasihan dengan Eomma mu yang seharian ini berlarian mengejar mu"

"Appa mana? Aku rindu"Gieun justru mengalihkan pertanyaan Eunha yang sudah kelelahan untuk berlari

"Nanti appa mu akan pulang Gie. Kau makan dulu ne. Jika kau tak mau makan maka appa mu tak mau pulang"

Tingg tonggg

"Kau tunggu disini. Biar Eomma yang membukakan pintu"

Tak seperti biasanya Yoongi pulang harus memencet bel terlebih dulu. Biasanya ia akan langsung masuk dan naik menuju kamar.

Dengan rasa penasaran Eunha membuka pintu. Namun tak ada seorangpun disana. Hanya sebuah kotak kecil berwarna merah didepan pintu. Eunha mengambil kotak itu dan segera membuka isinya.

Sebuah cincin berlian yang beberapa hari lalu Eunha melihat disebuah penjualan online dan hanya satu cincin itu dibuat. Maka dengan itu harganya pun fantastis mencapai 3juta won.

Namun Eunha segera meletakkan kembali cincin itu pada tempatnya. Ia selalu mengingat ucapan Yoongi jika ada seseorang atau sesuatu yang tak jelas siapa pengirimnya maka jangan diterima. Belum sempat Eunha menutup pintu, tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang. Dengan gerakan yang amat cepat orang itu sudah memeluk Eunha dari belakang.

"Siapa kau? Jangan macam-macam kepadaku. Atau akan ku laporkan ke pihak yang berwajib"ucap Eunha

Tak ada jawaban dari seseorang yang masih setia memeluk Eunha begitu erat dari belakang.

Bahkan ini pun bukan aroma parfum milik Min Yoongi. Keringat dinginnya mengucur deras serta air mata yang mulai menetes.

"Ku mohon lepaskan aku. Jangan berbuat macam-macam dengankum aku tak punya apapun. Aku hanya memiliki keluarga kecilku" tangis Eunha kembali pecah.  Tetapi selang beberapa detik pelukan seseorang dibelakang melonggar dan membisikan sesuatu ditelinga Eunha.

"Chukkae Hamnida Chagiya"bisikannya begitu halus hingga buluk kuduk Eunha merinding.

"Sadarlah Eun. Ini aku suamimu. Selamat ulang tahun. Terimakasih sudah mamu memiliki ku"ucap Yoongi dan kemudian mengecup kening Eunha.

"Kau jahat Yoon. Kau hampir membuat ku mati berdiri"sahut Eunha sewot namun tetap membalas pelukan yang diberikan oleh Min Yoongi.

"Maaf membuatmu terkejut hingga ketakutan. Aku bukan pria romantis tapi setidaknya aku melakukan apa yang harus ku lakukan"

"Aku mencintaimu Yoon"

"Aku pun juga. Dimana Gieun?"tanya Yoongi

"Dia didalam sedang menunggumu pulang Yoon"jawab Eunha.

.

Rumah tangga yang ku bangun dan ku berikan pondasi penuh luka kini menjadi rumah yang begitu indah dan megah.

Rancangan yang begitu sempurna hingga aku pun tak berniat meninggalkan rumah ini.

Apa lagi yang harus ku cari jika seperti ini saja mampu mengalahkan segalanya.

Terimakasih untuk kalian yang mau dicintai dan mencintaiku.

Min Yoongi ❤️ Min Eunha.

.
.
.

Tamat.

Maaf kalau untuk ceritanya kurang banyak partnya dan ceritanya kurang seru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajangnim!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang