3

31 1 0
                                    

Pagi ini suasana kantor terlihat tak seperti biasanya. Seluruh petugas kebersihan pun masuk semua meskipun diantara mereka seharusnya ada yang bertugas sore hari.
Ku tekan tombol lift untuk menuju lantai 5 dimana ruangan ku berada. Dan tak sampai 5 menit aku sampai dibilik ruanganku.

"Eun, kau sudah dengar?"seru Hoseok
"Ada apa? Tapi aku merasa suasana kantor berbeda kali ini"
"Yap, hari ini anak dari Tn.Min datang dan akan menggantikan posisi ayahnya itu"jelas Hoseok
"Wahh, daebak. Semoga saja ia menjadi bos yang baik dan menyenangkan"sahutku dengan memberikan senyum pada Hoseok
"Emm, kau tak bersama Taehyung?"
"Tidak. Kenapa memang? Aku bahkan tak enak jika terus menerus merepotkannya"jawabku
"Jika itu keinginannya, maka biarkanlah. Aku percaya Taehyung orang yang baik."

Sedang asik berbincang tak lama 2 makhluk yang dinanti pun datang bersama dengan Jimin.

"Hyung, calon direktur kita sudah ada di lobby. Kita harus segera kumpul untuk menyambutnya"ujar Jimin
Eunha dan Hoseok pun menganggukkan kepala lalu berlalu menuju lobby bersama.

●●●●●●

"Appa, kau sudah yakin ingin pensiun?"ucap seorang pria dengan tatapan dingin
"Aku sudah terlalu tua untuk mengurus semua ini. Dan sebaiknya ini memang saatnya kau melanjutkan usahaku"sahut Tn.Min
"Tapi maafkan aku appa, jika ada beberapa peraturan baru yang harus ku ubah"
"Kuserahkan semua padamu asal itu masih dibatas wajar"ujar pria tua yang begitu menyayangi anak semata wayangnya.

Waktu istirahat pun tiba, namun kali ini Eunha benar-benar menghabiskan waktunya untuk bergelut dengan laptopnya. Bahkan ia sempat geram dengan Jin karna memberikan 5 bab data yang harus direvisi.
Hingga mendadak ada sesuatu hawa dingin menyentuh pundak Eunha. Yaa, saking seriusnya Eunha tak menyadari bahwa Taehyung sudah ada disebelahnya dengan membawa satu cup ice americano dan satu porsi kimbab.

"Makanlah Eun, jangan terlalu memaksa. Bila perlu akan ku marahi Jin hyung yang sudah memberikan pekerjaan yang sudah jelas tak akan selesai dalam waktu satu hari"perintah Taehyung.
"Tak apa Tae, barangkali setelah ini aku langsung menggantikan Jin oppa"sahutku tanpa mengalihkan fokusku dan hanya terdengar suara tawa dari Taehyung

"Tae, bisakah kau menemaniku untuk bertemu ayah dan ibu lusa nanti?"tanya Eunha
Belum ada jawaban, hanya terdengar suara kursi yang bergeser dari balik punggung Eunha
"Kalau pun kau tak bisa, tak apa Tae"sambung Eunha
"Apa yang tak bisa untukmu Eun"sahut Taehyung semangat

Yang tak bisa adalah hatimu yang tak mau menerima cintaku.batin Taehyung
.

4 tahun kebelakang, Taehyung sudah jatuh hati pd Eunha. Namun ia tak mau persahabatannya hancur karna perasaannya saja. Bahkan Taehyung sudah sempat akrab dengan Namjoon, kakak dari Eunha. Biarlah cintanya seperti ini dulu selama tak merusak apapun. Hanya itu yang ada dibenak seorang Kim Taehyung
.

Hari berlalu menjadi minggu, siang ini tiba-tiba Jin datang menghampiri Eunha yang juga sibuk dibalik laptopnya.

"Eun, kau dipanggil keruang sajangnim"perintah Jin
Dahi Eunha berkerut, bingung ada apa hingga ia dipanggil keruang sajangnim. Karna beberapa karyawan belakangan ini dipanggil kesana karna ada masalah.
"Untuk?"tanya Eunha ragu
"Entah, mungkin sajangnim ingin melihatmu"
Eunha masih terdiam . Dan berdiri mengikuti langkah Seokjin yang sudah mulai meninggalkan bilik.

"Kau dengar?"bisik Hoseok
"Entah, tapi sepertinya serius. Aku khawatir ada kesalahan yang Eunha buat"jawab Jimin
"Semoga saja tidak terjadi apapun. Ku dengar sajangnim orang yang sangat dingin"sahut Hoseok dan kembali pada pekerjaan masing-masing.

●●●●●●

Seokjin menutup pintu dan meninggalkan ku didalam ruangan yang penuh ketegangan. Jantung ku berdebar tak karuan, sedangkan manusia yang ada dihadapanku hanya menunjukkan bahu lebarnya disana.

Sajangnim!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang