BAB 5. NAKAL.

1.1K 24 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah untuk dilewatkan begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah untuk dilewatkan begitu saja. Sama seperti biasanya, sesuai jadwal yang selalu dilakukan oleh anak kedua keluarga Rayne. Ethan selalu melakukan lari pagi —jauh lebih pagi daripada waktu orang awam lakukan— untuk membuat tubuhnya bugar. Selalu bangun lebih awal dari yang orang lain lakukan untuk berlari pagi. Alasannya, karena ia lebih suka ketenangan untuk berolahraga. Berlari sambil menikmati alunan musik dari headset miliknya. Melewati jalur yang sama seperti biasa dan mengitari jalanan di sekitar rumahnya yang cukup sepi dengan pepohonan yang masih asri.

Selesai berlari pagi. Ethan kembali ke rumah. Menuju halaman samping rumah dan duduk di batu besar yang berfungsi sebagai tempat duduk. Sebelumnya ia telah menyiapkan alat olahraga seperti barbel berukuran kecil, berwarna hitam yang mencolok.

Dengan kaus berwarna putih berlengan sebahu. Otot-otot Ethan sangat terlihat ketika laki-laki itu memainkan barbel-nya dengan terlatih. Sesekali ia menghembuskan napas secara perlahan dan teratur. Mengangkat barbel ke atas dan ke bawah sesuai dengan irama.

"Mau berapa besar lagi kau membuat lenganmu itu kekar, Ethan?" Noah berseru, menghampiri Ethan yang tengah sibuk berolahraga. Kayla mengikuti dari belakang. Melirik kegiatan Ethan dari balik punggung tunangannya.

"Jangan mengacau, Noah. Kau merusak waktu olahragaku." Cibir Ethan.

Noah tertawa kecil. Duduk di batu yang sama dengan Ethan, sementara Kayla berdiri di samping Noah.

"Ada apa? Pasti ada sesuatu hingga membuat kalian berdua datang mendatangiku dan merusak waktuku yang berharga." Ujar Ethan terang-terangan.

Noah tersenyum kecil. "Aku ingin minta tolong padamu. Hari ini, Kayla ingin pergi ke makam orangtuanya dan mengunjungi bibinya. Tugasmu adalah mengantarkan Kayla dan menjaganya hingga kembali ke rumah." Kata Noah.

Kepala Ethan terangkat. Mata coklatnya menatap Kayla. Noah pernah menceritakan padanya jika Kayla adalah anak sebatang kara.

"Ada imbalan untukku?" Kata Ethan pada Kayla.

"Apa?" Seru Kayla. Ia mendengus kesal, "Noah, sebaiknya aku pergi sendiri—"

"Ya ampun, dari mana kau dapatkan gadis pemarah sepertinya, Noah. Dia benar-benar tak bisa diajak bercanda." Ethan memotong ucapan Kayla. Menggoda Kayla hingga wanita itu berdecak kesal.

THE POSSESSIVE BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang