Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hentikan!" Teriak Kayla
"Ayolah... Jangan jual mahal begini..."
"Ethan!!"
"Butuh bantuan?"
Suara tegas Ethan membuat kepala Kayla menoleh. Mata gadis itu melebar saat melihat Ethan berdiri tak jauh darinya. Tiga berandalan tadi ikut menatap ke arah pandangan Kayla tertuju.
"Ethan!" Seru Kayla. Wajah yang semula tegang kini sedikit ada rasa lega yang terlihat.
"Ya, ini aku. Kau terlihat sangat senang, melihatku."
"Hey Bung! Apa yang kau lakukan di sini." Teriak salah satu laki-laki tadi.
Dengan langkah santai, Ethan berjalan mendekati ketiga berandalan tersebut. "Apa kalian sedang melakukan permainan kencan bergilir? Tapi, kalian memilih gadis yang salah. Wanita yang tengah kalian ganggu itu adalah milikku. Rasanya sangat menyebalkan kalau kalian menganggu milik orang begitu saja." Cetus Ethan.
"Milik? Gadis?" Laki-laki tersebut menggumankan kalimat yang tidak jelas. Sambil meminum minuman yang ada di tangannya. Laki-laki tersebut terlihat lebih mabuk dari sebelumnya.
"Ya benar. Dia gadisku. Jadi, sebelum aku merasa marah karena kalian sudah menganggunya. Sebaiknya kalian pergi dari sini."
"Hik, ayo, kita pergi kawan-kawan..." Tiga berandalan tadi berjalan pergi dengan sempoyongan.
Kayla langsung berlari ke arah Ethan. Menghambur ke pelukan laki-laki tersebut dan memeluknya erat. "Untunglah kau datang, Ethan."
Tangan Ethan terangkat. Menyusupkan jari-jarinya pada rambut Kayla dan mengelusnya penuh kelembutan seolah-olah Ethan sedang melindunginya. "Jangan takut. Kau sudah aman..."
Tubuh Kayla gemetaran. Tangan mungil gadis itu melingkar dengan kuat di seputar pinggang Ethan. menenggelamkan wajahnya di dada bidang Ethan. Kayla merasa sangat aman di dalam pelukan Ethan.
