Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu berlalu dengan sangat cepat. Pernikahan Kayla dan Noah semakin dekat. Hampir semua hal untuk pernikahan nanti telah selesai disiapkan. Termasuk gaun pengantin dan juga cincin yang telah disiapkan Noah sejak lama. Kayla semakin dilanda keraguan. Kebingungan tentang bagaimana perasaannya yang sebenarnya.
Setiap kali Kayla melihat Noah, Wajah Ethan akan selalu terlihat juga di kedua matanya. Sosok mereka memang berbeda. Tapi entah kenapa, Kayla tak mampu membedakan mana laki-laki yang dicintainya, dan mana laki-laki yang tidak dicintainya.
Tidak ada seorang pun yang bisa Kayla ajak bicara tentang permasalahan yang dialaminya. Jika saja, Anna ada di sampingnya. Kayla pasti akan langsung menceritakan semua hal yang terjadi pada Anna dan meminta pendapat dari sahabat terbaiknya itu. Sayangnya, Kayla tak bisa melakukan apapun selain diam dan menyembunyikan semuanya sendirian.
Bahkan, ia tak mampu melakukan apapun, meskipun Ethan ada di sampingnya. Setiap kali, ia memikirkan perasaan cintanya pada Ethan. Rasa bersalah selalu menghantui Kayla.
Noah adalah laki-laki terbaik yang pernah Kayla temui. Laki-laki yang sangat mencintai Kayla melebihi apapun. Terlalu banyak kebaikan yang telah Noah lakukan demi Kayla. Laki-laki itu mau melakukan apapun demi kebahagiaan Kayla. Dan setiap kali, Kayla merasa sedih. Noah akan selalu ada untuk menghiburnya.
Kayla menatap gaun penganti yang tergantung di gantungan dekat lemari pakaiannya. Pantaskah ia memakai gaun pengantin itu di atas altar bersama Noah? Egois jika Kayla meninggalkan Noah demi perasaannya pada Ethan. Laki-laki itu telah lama bersama dengan dirinya. Dan Ethan baru saja muncul dalam kehidupannya.
"Kayla," Panggil Ethan. Kayla menolehkan kepalanya. Melihat Ethan berdiri di ambang pintu sambil menatapnya.
"Ethan?"
Ethan melangkah masuk ke dalam kamar. Matanya melirik gaun pengantin yang tergantung di samping lemari. Raut tak suka terlihat sangat jelas di wajah Ethan.
"Apa kau perlu sesuatu?" Tanya Kayla, ia berdiri menghadap Ethan.
"Tidak ada. Aku hanya ingin melihatmu." Ethan tersenyum tipis. Menatap gaun pengantin Kayla cukup lama hingga berbalik menatap Kayla. "Gaun itu sangat indah. Aku yakin, kau akan terlihat sangat cantik memakai gaun itu."
