DIBAWA KE LUAR KOTA

2.2K 84 16
                                    

Galang murka sangat murka. Kartika sampai takut melihatnya. Galang buru-buru mengambil kunci mobil lalu Pergi sendiri tanpa Kartika. 


Satu jam yang lalu.


Kartika pulang dengan menggunakan Taxi. Ya penjaga rumah Andini yang mencarikan Dia taxi. Sedangkan Andini langsung masuk ke kamar membawa Angga tanpa peduli terhadapnya. 


Sepanjang jalan Kartika menangis. Dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan berita ini pada Galang. Laki-laki itu pasti sangat marah kalau tahu Dia sudah membawa Angga ke rumah Andini tanpa izin. Dan sekarang Andini malah tidak mau mengembalikan pada Kartika. 


Ini seperti air susu dibalas dengan airtuba. Niat baik Kartika tenyata tidak mendapat timbal balik yang sama dari Andini. Dan sekarang, Kartika harus siap apapun yang akan dilakukan Galang padanya nanti.


Sampai di rumah, Kartika tidak bisa tenang. Dia menunggu Galang dengan cemas. Dari tadi Dia hanya mondar-mandir sambil berfikir. Bagaimana cara bicara pada Galang. Sesekali Dia melihat jam di dinding. "Masih kurang satu jam lagi Mas Galang pulang. Aku harus gimana ini ya?" Kartika merasa punggungnya agak sakit setelah tadi didorong oleh Andini. Dia akhirnya menunggu Galang pulang sambil duduk. 


Kartika meraba perutnya. Dia takut terjadi apa-apa dengan janin dalam kandungannya karena jatuh tadi. "Ya Allah, semoga tidak terjadi sesuatu dengan anakku. Semoga Dia baik-baik saja." Kartika mengusap airmatanya. Ini benar-benar di luar dugaannya. Niat hati menolong, malah Dia yang terkena getahnya.


"Assalamualaikum," 


"Waalaikumsalam.." Kartika tersentak saat suara itu sudah sangat dekat dengannya. Ya Galang sudah pulang. 


"Kar, kamu kenapa? habis nangis?" Galang menyerahkan tasnya pada Kartika. 


"Mas, aku siapain air hangat dulu buat mandi ya. Setelah itu aku bikinin Teh hangat."


"Teh saja dulu. Aku pengen tahu ada apa dengan istriku tercinta ini." Galang mengusap wajah Kartika dengan lembut. 


"Sebentar aku ambilin ya Mas. Sekalian aku taruh tasnya dulu di kamar."


"Ya sayang.." Galang tersenyum pada Kartika. Wanita sholehah yang selalu membuatnya merasa tenang dan nyaman. Wanita yang tahu bagaimana menghormati suaminya. 'Ga kayak Andini. Urakan, ga mau diatur. Bikin kesel aja tiap lihat wajahnya. Sudah bener lah aku nikah lagi. Aku akan hidup bahagia bersama Kartika dan Angga.' Galang tersenyum sambil menyandarkan punggungnya ke sofa. 


"Mas, ini tehnya. Maaf menunggu lama." Kartika meletakkan secangkir teh hangat di atas meja. Tepat di hadapan Galang. Lalu Dia duduk di sebelah Galang. Sambil mencari waktu yang tepat untuk bicara pada Galang tentang Angga. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISTRI YANG TAK DIINGINKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang