"Apa phi krist sudah pulang?" Tanya singto, saat ia melihat off yang tengah duduk di depan rumahnya.
"Apa kamu tak bosan menanyakan krist setiap hari? dia belum pulang, sing" ucap off.
"Hmm, sudah satu bulan dia keluar kota. Kenapa lama sekali?" Tanya singto sembari duduk di samping off.
"Katanya perkerjaannya masih sangat banyak" ucap off.
"Phi krist benar-benar orang yang sibuk" gumam singto.
"Dia tulang punggung keluarga" ucap off.
Selama satu bulan ini hidup singto memang terasa hampa tanpa menggangu krist, dia bahkan hampir setiap hari ke rumah tetangganya itu untuk melihat krist sudah pulang atau belum hingga membuat off sedikit bosan mendengar pertanyaan yang sama setiap harinya yang keluar dari mulut singto.
.
.
.
Krist tiba di depan rumahnya pukul 8 malam, ia masuk dengan menarik kopernya dan berjalan menuju kamarnya. Setelah mandi dan membersihkan diri, krist pergi ke kamar mamanya untuk melihat keadaan mamanya.
"Kamu sudah pulang, krist?" Tanya mamanya saat melihat krist masuk ke kamarnya.
"Iya, bagaimana kabar mama?" Tanya krist.
"Mama baik-baik saja"
Krist membantu mamanya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang, sedangkan krist duduk di samping mamanya dengan memegang tangan mamanya itu.
Banyak pancaran kesedihan terlihat dari mata krist saat ia melihat mamanya.
Mama krist memang lumpuh dan setiap hari harus duduk di kursi roda jika ingin kemana-mana.
"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya mamanya, saat melihat krist terdiam.
"Aku hanya merindukan mama" ucap krist sembari memeluk mamanya.
Hampir satu jam ia berada di kamar mamanya akhirnya krist keluar dan membiarkan mamanya beristirahat. Sekarang giliran dia ke kamar off dan melihat keadaan kakaknya itu.
Krist mengetuk pintu kamar lebih dulu, terdengar suara off dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk, krist membuka pintu kamar dan melihat off yang sepertinya baru saja meminum obatnya.
"Kapan kamu pulang, krist?" Tanya off.
"Tadi, aku baru saja dari kamar mama" ucap krist.
"Singto menanyakan mu setiap hari, aku sampai pusing di buatnya" ucap off kemudian ia duduk di kasurnya.
"Abaikan saja anak kecil itu"
"Sepertinya dia menyukai mu" ucap off sembari tersenyum ke arah krist.
"Tidak, dia memang seorang anak kecil pengganggu, mungkin dia merasa kehilangan seseorang untuk dirinya ganggu, itu sebabnya dia menanyakan ku setiap hari" ucap krist sembari tertawa seakan menganggap apa yang di katakan oleh off tadi hanya candaan.
"Apa kamu sehat, krist?" Tanya off.
"Aku bahkan sangat sehat, phi. Kenapa tiba-tiba menanyakan itu?" Tanya krist.
"Aku hanya khawatir pada mu" ucap off.
"Perkerjaan ku sangat banyak kemarin, itu sebabnya aku lama di sana. Tapi sekarang semua sudah selesai"
Krist bercerita tentang keseharian dirinya saat di luar kota dengan off, menceritakan ia pergi menjelajahi tempat wisata yang ada di kota sana dan menceritakan beberapa perkerjaannya.
***
Pagi-pagi sekali singto sudah berada di rumah krist sekarang, ia memang melihat mobil krist sudah terparkir di halaman rumahnya itu sebabnya ia langsung masuk begitu saja ke dalam dan berjalan menuju kamar krist, membuka pintu kamarnya begitu saja tanpa mengetuk pintu lebih dulu, singto melihat jika krist tengah mengancingkan kemejanya dan sepertinya bersiap untuk pergi.
"Phi sudah pulang? Kenapa tak ijin lebih dulu saat pergi kemarin" ucap singto.
"Untuk apa aku ijin pada mu? Memangnya kamu siapa ku?" ucap krist.
"Setidaknya agar aku tahu phi pergi! aku tetangga phi!"
"Ckkk!"
Krist mengambil paper bag di atas meja kemudian memberikannya pada singto.
"Ini apa?" Tanya singto.
"Untuk mu, sekarang keluar dari kamar ku. Aku ingin ke kantor" ucap krist, sembari berjalan meninggalkan singto sendiri di kamarnya.
Singto berjalan mengejar krist ke depan, saat krist hendak masuk ke mobilnya singto lebih dulu tiba di sampingnya dan menghalangi tangannya untuk membuka pintu mobil.
"Terima kasih, phi" ucap singto.
"Kamu menghalangi ku hanya untuk mengatakan itu?"
"Tentu saja, apa lagi?" Ucap singto.
"Hmm"
Krist membuka pintu mobilnya kemudian masuk ke sana dan mulai menjalankannya membelah jalanan sedangkan singto kembali ke rumahnya dengan tersenyum senang sembari menenteng paper bag yang di berikan oleh krist tadi.
Singto masuk ke kamarnya dan melihat isi paper bag itu, di dalamnya terdapat banyak coklat, singto bahagia melihatnya dan mulai memakannya satu persatu dengan wajah yang bersemu merah.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert ✓
ФанфикшнSeorang pria tampan dewasa yang tak menyukai keramaian bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki tingkah seperti anak kecil, ia selalu mengganggu krist hingga membuat krist risih padanya.
