Part 11

376 42 10
                                        

Hari-hari berlalu, setelah kejadian malam itu, kini krist dan singto semakin dekat, krist mengerti jika singto kesepian itu alasan singto selalu mengganggunya dan krist sudah tak mempermasalahkan itu lagi sekarang, krist berusaha menemani singto sebisanya jika dia tak sibuk.

Singto juga setiap hari menemani krist di kantor, singto memang selalu ada dimanapun krist berada. Mereka berdua terlihat sangat dekat sekarang bahkan off dan mamanya menyadari itu.

Off bahagia, ini kali pertama dia melihat krist mempunyai seorang teman yang benar-benar krist anggap keberadaannya, off bahagia akhirnya krist tak banyak diam seperti dulu walau sekalinya krist bicara dia hanya akan memarahi singto.

Krist juga mulai bergaul dengan teman-teman singto sehingga membuat teman singto menjadi teman krist juga. Ya, singto memang kadang tak tahu malu, dia mengajak krist untuk bertemu teman-temannya dan nongkrong bersama mereka.









****
"Kamu mau kemana?" Tanya off saat melihat krist tampak rapi.

"Makan malam di luar bersama singto. Apa phi ingin titip sesuatu?" Ucap krist.

"Apa kalian menjalin hubungan?" Goda off.

"Tidak, phi" ucap krist.

"Bohong, kamu terlihat sangat memperhatikan dia akhir-akhir ini" ucap off.

"Aku hanya kasian dengan singto, dia kesepian dan butuh perhatian, aku hanya mencoba memberikan itu" ucap krist.

"Cih, baiklah. Hati-hati di jalan nanti" ucap off.

Krist mengangguk dan berjalan keluar dari rumah, dia berjalan kaki ke rumah tetangganya yang berada di depan rumahnya, Krist memang sengaja ingin menjemput singto dan meminta ijin pada mama singto ingin membawa singto keluar.

Krist menekan bell, tak lama mama singto membukakannya pintu.

"Krist" ucap mama singto.

"Selamat malam, tante. Apa singto ada?" ucap krist sopan.

"Silakan masuk, sepertinya singto baru selesai mandi tadi" ucap mama singto.

Krist berjalan masuk ke dalam rumah singto, kini dia duduk di sofa yang ada di ruang tamu dengan di temani oleh mama singto.

"Aku ingin ijin membawa singto keluar malam ini, tante?" Ucap krist.

"Ya, singto sudah mengatakan itu tadi" ucap mama singto.

"Aku ingin ijin secara langsung sekali lagi" ucap krist.

"Tante mengijinkan mu, krist. Jangan pulang terlalu larut nanti" ucap mama singto.

"Baik, tante" ucap krist.

"Tante, apa aku boleh bicara dengan tante? Ini mungkin sedikit lancang" ucap krist.

"Apa?" Tanya mama singto.

"Apa tante masih mengingat kejadian waktu itu saat singto menginap di rumah ku? Maaf jika aku kurang sopan, aku sempat bertanya ada apa dengannya, lalu singto menceritakan semuanya"

"Mungkin bagi tante singto anak yang pembangkang, tapi menurut ku alasan dia seperti itu karna dia trauma dengan masa kecilnya. Aku pernah sekali membentak singto dia terlihat sangat ketakutan. Bisakah tante bersikap lebih lembut padanya? Usianya baru 20 tahun, aku takut mentalnya rusak nanti. Maaf sekali lagi jika aku sangat lancang, tante" ucap krist.

Mama singto hanya mengangguk menanggapinya, tak lama kemudian singto datang menghampiri krist dan mamanya.

"Ayo pergi, phi" ucap singto sambil tersenyum bahagia.

Introvert ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang