Pagi-pagi sekali singto sudah bangun dari tidurnya, dia mandi dan berpakaian lengkap, setelah itu turun ke lantai bawah, singto berjalan ke ruang makan, ingin sarapan. Disana dia bertemu mamanya tak biasanya mamanya memasak pagi ini.
"Mama memasak makanan kesukaan mu" ucap mama singto.
Singto tersenyum bahagia mendengarnya, biasanya setiap pagi dia hanya makan roti dan minum susu, kali ini dia memakan banyak makanan lezat buatan mamanya.
"Apa mama memasak semua ini hanya untuk ku?" Ucap singto.
"Ya, anggap ini sebagai ungkapan permintaan maaf dari mama karna jarang memasak untuk mu" ucap mama singto sembari mencium kening anaknya.
Ya, singto memang sangat jarang memakan masakan mamanya, selain mamanya sibuk bekerja, mamanya memang malas memasak, singto lebih kerap membeli makanan di luar, itu sebabnya jika ada kesempatan setiap dia main ke rumah krist dan di ajak makan bersama singto tak pernah menolak, dia sangat rindu masakan rumahan.
"Apa kegiatan mu hari ini?" Tanya mamanya di sela-sela kegiatan makannya.
"Mengganggu phi krist, bagaimana dengan mama" ucap singto
"Mama akan ke kantor. Apa krist tak marah kamu ganggu setiap hari?"
"Tidak, jangan khawatir. Aku sudah kebal di marahi phi krist" ucap singto sambil terkekeh kecil.
Setelah sarapan singto pamit kepada mamanya dia ingin ke rumah krist.
***
Singto langsung masuk begitu saja dan berjalan ke lantai atas menuju kamar krist, dia membuka pintu kamar di lihatnya krist sedang duduk di ranjang sembari memegang kepalanya."Phi krist, aku sangat bahagia hari ini" ucap singto sembari duduk di samping krist.
"Mama minta maaf dan berjanji akan berubah, phi!? Mama juga memasak banyak makanan untuk ku tadi" ucap singto.
"Aku bahagia, sangat bahagia" ucap singto.
Krist hanya diam sejak tadi, dia seperti tidak menghiraukan singto bicara.
"Phi krist" ucap singto sehingga membuat krist menatap ke arah Singto, Singto tersenyum manis sehingga membuat krist ikut tersenyum.
"Aku benar-benar bahagia hari ini" ucap singto.
"...."
"Kenapa wajah phi terlihat sangat pucat?" Ucap singto.
"Sing..." Lirih krist.
"Ya, phi?" Ucap singto.
"Berbahagialah, titip phi off dan mama" ucap krist.
"Huh?" Gumam singto bingung.
Krist hanya tersenyum, tadi wajah Krist terlihat sangat pucat, tapi sekarang dia terlihat tampan, keduanya saling menatap, perlahan krist seperti mendekatkan wajahnya ke wajah singto sehingga membuat singto reflek memejamkan matanya.
Apa Krist ingin menciumnya? Singto siap sekarang, tapi tiba-tiba terdengar suara Krist terjatuh ke kasur sehingga membuat singto membuka matanya.
"P-phi krist" ucap singto sembari mengguncang tubuh krist berusaha membangunkan krist.
Karna Krist tak kunjung bangun Singto langsung berlari keluar dari kamar krist, dia menemui off dan mengatakan apa yang terjadi.
Off langsung membawa krist ke rumah sakit, singto mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang agar mereka segera sampai.
***
"Krist sakit apa, dok?" Tanya off setelah dokter memeriksa kondisi krist.Kini tubuh Krist di pasang banyak alat bantu sehingga membuat off dan singto semakin ketakutan, krist juga belum membuka matanya sejak tadi.
"Tuan krist sedang koma sekarang, dan dia sakit leukimia stadium akhir, sepertinya tuan krist tak pernah memeriksa kesehatannya lagi, itu sebabnya sekalinya dia drop, dia langsung koma" ucap dokter.
Off merasa tersambar petir mendengar itu, krist sakit leukimia stadium akhir? Kenapa dia tak tahu itu, singto terus menangis sambil membangunkan krist. Padahal hari ini dia bahagia karna perubahan mamanya kenapa krist tega membuat dia bersedih?
.
.
.
.
.
Sudah dua hari krist koma, singto dengan setia menemani krist di rumah sakit, dia terus menangis karna takut krist tak akan bangun lagi."Phi krist, bangun. Kenapa phi tega meninggalkan ku, phi jahat! Phi meninggalkan ku disaat aku mencintai phi, bangun phi, aku sangat mencintai phi krist, aku ingin kita menjalin hubungan dan menikah"
"Phi harus bertanggung jawab karna membuat aku jatuh cinta pada phi! Phi jahat!! Bangun phi" ucap singto.
Pintu ruangan terbuka, off masuk ke dalam sembari mendorong kursi roda mamanya, di susul oleh tay, new dan ajun dari belakang.
Tay menangis melihat adiknya yang terbaring tak sadarkan diri, dia pikir hanya off dan mamanya yang sakit, tapi ternyata penyakit krist lebih parah dari mamanya dan off, kenapa Krist tega menyembunyikan itu dari mereka semua?
"Sing, bisakah kamu keluar sebentar membawa ajun?" Ucap off.
Singto mengangguk mengerti, dia keluar dengan membawa ajun meninggalkan tay, off dan tante rose di ruangan Krist.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert ✓
FanfictionSeorang pria tampan dewasa yang tak menyukai keramaian bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki tingkah seperti anak kecil, ia selalu mengganggu krist hingga membuat krist risih padanya.