BALI ❤

34 33 14
                                    

happiness is simple if you are grateful for it

"Din... Dinda bangun udah sampe tidur aja terus" ujar bunda

"Mmm iya bentar lagi masih ngantuk ini... "Ujar dinda yang masih stay dengan tidurnya

"ya udah terserah bunda sama ayah tinggal Assalamu'alaikum " ujar bunda melewati dinda begitu saja, dinda yang menyadari itu tiba tiba terbangun

"Loh loh iya bentar aku lupa" dinda terbangun dan segera berkemas

***

"Ini mau naik apa? Naik taksi? Kenapa ga bawa mobil aja tadi kan ayah sama aku bisa gantian...kenapa kok ga langsung panggil taksi? " ujar dinda

"Astagfirullah cerewet banget persis sapa sihhh kamu nak ayah sama bunda ga ada yang cerewet, ayah tinggal sini baru tau rasa ya... Kita ini nunggu jemputan... " ujar ayah

"Hah jemputan emang kita mau jalan jalan sama sapa" ujar dinda, seketika ayah terdiam menyadari ucapannya dan mencoba mengalihkan pembicaraan

"Mmm itu anuuu temennya ayah baik orangnya mau pinjemin supir sama carikan hotel gitu" ujar ayah

"Owh gitu okey"

Tak lama kemudian supir itu datang

"Pak Bagus ya..." ujar seseorang dari dalam mobil yang terhenti di depan mereka

"Iya Pak"

"Ayo pak saya bawakan tasnya bapak, ibu sama mbaknya masuk saja" ujar pak supir dengan logat bali yang begitu unik

"Ini mau ke hotel apa pak?"

"Hotel apa ya namanya pak pokoknya hotelnya dekat pantai yang di bukit itu, saya lupa"

"Iya udah deh pak terserah bapak"

"Oh iya Pak Bagus kata bos saya nanti bapak sama ibuk di hotel saja besok baru keuluwatu"

"Oalah iya Pak" ujar ayah

***

Tak terasa sudah sampai di hotel yang cukup megah dan cukup luas

"Busettt ini hotel apa rumah yah gede amat ngapain nyewa segede ini yang kecil aja udah alhamdulillah kan kita butuh refresingnya ngapain hotelnya yang mehong gini yah, mehong nih pasti uangnya di hemat dong kok boros sih"

"Loh kok ayah, ayah mah ga bayar sama sekali kita ini kesini di bayarin semua komplit ayah ga ngeluarin uang sepeserpun ASLINYAAA tapi kamu njajan terus ayah jadi keluar uang" ujar ayah sembari melirik dinda

"Hehhee ya maap namanya juga anak kecil pasti minta jajan terus" ujar dinda sembari memegangi pipinya

"Buk sadar buk udah kerja buk, udah umur 20 mana ada setua itu masih kecil " ujar bunda terkekeh dan menepuk bahu dinda

"Astagfirullah bunda solimiii masih muda tau tua itu umur 50 umur 60 baru tua kriput, nahhhkannn bunda sama ayah ngajak debat sih jadi laper lagikan aku" ujar dinda sembari mengelus elus perutnya

"Yee ga usah sebat sama bunda sama yah juga pasti laper" ujar bunda

"Heheh iya juga sih" ujar dinda melangkah menuju kolam renang

"widihhhh ayah keren banget kolamnya gede banget habis makan renang  wajib pakek banget" ujar dinda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"widihhhh ayah keren banget kolamnya gede banget habis makan renang  wajib pakek banget" ujar dinda

"Ga usah nanti malah sakit ga usah banta jadi anak nurut"

"T-tapi yah..."

"Ya udah tapi sholat dzuhur sama makan dulu terus jam tiga selesai jangan lama lama item lagi rewel lagi udah sama makan sholat"

"Yessssss uyeeeee"

***

Byurrrr....

"Bundaaa ayahhh ayo renang dingin loh enak mmmm"

"Bunda mager enak tidur"

"Ya udah ayah aja ayok"

"Ayah laper pengen makan lagi, ini filmnya juga bagus udahbkamurenang sendiri aja"

"Bunda sama ayah ini ga seru ya gini nih masib jomblo" ujar dinda sembari memantulkan bibirnya

"Santai aja habis ini ga jomblo lagi kok" ujar ayah

"Aamiin hahahah halu " ujar dinda

   Tak terasa sudah jam tiga sore

"Adin... Ayo udah jam tiga tadi bilangnya apa besok kita pergi ke banyak tempat jangan bandel!!! " ujar bunda

"Loh kok cepet... Iya iya ini naik"ujar dinda, bergegas membersihkan diri

"Mamamnya mana?" ujar dinda

"Kok makan lagu tadikan udah" ujar ayah

"Kapan makan belum tauuu hii ayah makan sama sapa hiiii" ujar dinda

"Ya makan sama kamulah ini loh" ujar ayah menunjukkan foto yang tanpa dinda sadari ayah memotretnya saat makan tadi

"Oh iya seh hehehee astagfirullah, ehhh itu di kirim ke sapa kok di wanya orang hayo ayah kirim ke sapa"ujar dinda mengerutkan dahi

"Mmm di wanya siapa ya"

"Yang bener jelek gitu di kirim ke sapa"

"Udahhhh diem sttt dari tadi cerewet terus mau makan ga ini ayah pesenin" ujar ayah mengalihkan pembicaraan

"Ya mau hihihi" ujar dinda yang tak sadar sudah teralihkan

***

Hari sudah petang, dinda sedari tadi terdiam di balkon yang mengarah ke arah pantai

"Diem terus mikirin apa tadi cerewet sekarang diem" ujar ayah mendatangi dinda yang dari tadi termenung

"Mmm gapapa cuma suka aja disini ademmmm makanannya banyak"

"Makanan aja terussss itu mah ayah beliin bukan makanannya banyak"

"Ya tapi makanannya banyakkan jadinya"

"Haduh bun bun anakmu makan terus gilirannya dari tadi pagi"

"Ya gitu itu anak e ayah makan terus kalo di rumah apalagi kalo sakit behhh jajan harus ada bunda harus diem di kamar sama dia ga boleh ngapa ngapain ya gini ini" ujar bunda sembari menonton televisi

"Hehehe hidup itu satu kali jadi harus bahagia lah bahagiaku apa, bahagiaku makan ya udah makan aja terus"

"Sak karepmu dek sak karepmu, udah malem ayo tidur nanti masuk angin ga jadi jalan jalan besok" ujar ayah sembari menggeleng gelengkan kepala

"Wokeeee" ujar dinda melangkah masuk untuk tidurrrr

{Yuhuuuuu masih semangat kannnn habis ini seneng seneng kok sayy}

Sepertiga Malam Adinda & Angkasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang