First of all, aku mau kasih tau dulu kalau ini ceritanya horror. Gak tau ke depannya bakal ada unsur gore, thriller, atau semacamnya gitu apa engga. Dan tentunya ini bakal 'drama', bakal banyak pertikaian dan pertengkaran di setiap chapternya, aku gak bisa bilang ini masuk angst juga, kalian simpulkan aja sendiri seiring berjalannya cerita, oke? Intinya bakal bikin kesel, sedih, marah, dan pastinya bikin merinding ketakutan hihi...
So, mari kita mulai ceritanya!!!
- Prolog -
Married by accident
Mungkin bisa dibilang pernikahan mereka seperti itu. Bertahan hingga lima tahun saja sudah termasuk pencapaian yang tidak terduga bagi mereka. Semua itu tentu karena Jiho, anak semata wayang mereka yang kini berusia empat tahun lebih.
Minho dan Jisung, mereka sahabat sedari kecil. Minho sudah menganggap Jisung sebagai adiknya, begitupun Jisung yang menganggap Minho sebagai kakaknya. Persahabatan mereka tiba-tiba dihancurkan oleh sebuah kesalahan.
Keduanya sama-sama mabuk pada saat itu, tidak menyadari kalau mereka membuat kesalahan besar. Jisung hamil setelahnya, dan tentu saja Minho yang harus bertanggung jawab.
Mudah saja sebenarnya jika keduanya saling memiliki perasaan cinta satu sama lain, tapi sayangnya tidak. Minho sudah memiliki orang lain yang dicintainya, mirisnya orang itu adalah teman dekat Jisung, Lee Felix namanya.
Jika kalian pikir Minho rela mengakhiri hubungannya dengan Felix setelah menikah dengan Jisung, kalian salah besar. Minho dan Felix masih berhubungan hingga kini, bahkan Felix seringkali datang ke rumah Minho dan Jisung untuk sekedar menyapa atau bertemu dengan Jiho.
Hari ini, hari pertama Jiho masuk sekolah. Bukan sekolah sebenarnya, hanya sebuah taman kanak-kanak untuk anak seusianya.
"Mama, Jiho takut."
"Hey, jangan takut. Jiho nanti ketemu teman-teman disana. Mama gak kemana-mana kok, mama tunggu Jiho disini."
Wajar saja jika Jiho merasa gugup, ini kali pertamanya bertemu dengan banyak orang. Jiho itu anak yang cukup jarang bergaul, yang dia temui hanya Minho, Jisung, Felix, atau nenek dan kakeknya. Teman seusianya hanya satu, Seungchan, anak dari kakak kelas Minho.
Rencananya hari ini Jisung akan menunggu Jiho di sekolahnya. Hari pertama pasti tidak akan lama, hanya perkenalan, dan Minho, dia pergi ke kantornya. Minho hanya cukup mengantar Jisung dan Jiho saja.
.
.
.
Hari pertamanya berjalan dengan baik, Jiho mendapat beberapa teman baru. Dia bahkan tersenyum begitu ceria saat keluar dari gedung sekolah dan menghampiri Jisung.
Si kecil itu bercerita bagaimana dia berkenalan dengan teman-teman barunya, bagaimana dia bermain bersama teman-teman barunya, begitu antusias. Jisung senang sekali.
Hari kedua, ketiga, dan seterusnya. Semua berjalan dengan baik. Jiho semakin antusias dengan sekolahnya. Anak itu selalu bercerita tentang apa saja yang dilakukannya di sekolah, baik kepada Jisung maupun Minho.
Hari ini hari libur, dan Jiho mengeluh kalau dia ingin ke sekolah bertemu dengan teman-temannya. Untuk menghibur anaknya, Jisung memberikan Jiho kertas gambar dan crayon, Jiho diminta untuk menggambar teman-temannya di sekolah.
Minho pergi, Jisung tidak tahu kemana. Sebenarnya bukan tidak tahu, hanya tidak ingin tahu, Minho pasti menemui Felix.
Jisung hanya bisa menghela nafasnya, tidak apa-apa, setidaknya dia masih memiliki Jiho.
"Jiho, makan dulu yuk. Mama udah masak, sayang."
Melihat anaknya yang masih begitu fokus pada kertas gambarnya, Jisung akhirnya menghampiri Jiho.
"Mana sini mama lihat gambarannya."
Jiho memberikan hasil karyanya pada sang mama, disana ada empat orang yang digambar Jiho, dua orang dewasa dan dua anak-anak. Jisung pikir Jiho menggambar teman dan guru nya di sekolah.
Tetapi tetap ada yang janggal, salah satu anak yang digambar Jiho, kenapa wajahnya berwarna hitam? Wajah, tubuh, baju, seluruhnya berwarna hitam.
"Ini siapa, sayang? Teman dan guru Jiho?"
"Bukan. Ini mama,"
Tunjuk Jiho pada salah satu sosok berpakaian biru muda yang digambarnya.
"ㅡini papa,"
Dia menunjuk sosok berpakaian jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya.
"ㅡini Jiho,"
Tunjuknya lagi pada sosok anak kecil berbaju kuning dan merah, itu seragam sekolah Jiho.
"ㅡini Kimi."
"Kimi? Siapa Kimi?"
"Teman Jiho."
"Kenapa Jiho menggambar Kimi seperti ini? Kenapa wajah Kimi hitam?"
"Kimi memang begitu, mama."
Jisung mulai berpikir kalau Jiho memiliki teman khayalan. Tapi kenapa wujudnya cukup menyeramkan.
"Kimi teman sekolah Jiho juga?"
Anak itu menggeleng.
"Kimi ada di ayunan. Jiho bertemu Kimi di ayunan."
"Jadi Kimi tidak sekolah?"
Jiho lagi-lagi menggeleng.
"Mama, Kimi ikut dengan Jiho pulang ke rumah."
"Rumah? Disini? Memangnya Kimi tidak punya rumah?"
"Tidak. Kasihan Kimi..."
Oke, Jisung mulai merasa ada yang aneh.
"Mama, Kimi mau tinggal bersama disini, boleh? Kimi mau jadi keluarga."
"Jiho sayangㅡ"
"Mama, kasihan Kimi..."
Mata Jiho berkaca-kaca, pertanda dia akan menangis, Jisung tentu saja tidak ingin melihat anak kesayangannya menangis. Apalagi Jiho termasuk anak yang rewel, jika sudah menangis, sulit sekali untuk berhenti.
"Oke, Kimi boleh tinggal disini, tapi Kimi tidak boleh ganggu."
Tersenyum menampilkan gigi-gigi kecilnya, Jiho memeluk tubuh mama nya.
"Terima kasih, mama."
Tanpa Jisung ketahui, Jiho tersenyum pada sosok di belakang Jisung. Bersembunyi dibalik lemari pakaian, sosok kecil yang sekujur tubuhnya berwarna hitam. Dia lah Kimi.
Dan tanpa Jisung sadari, dia telah mengizinkan sosok itu hidup bersama mereka, di rumah itu.
.
.
.
.
.
See you in Chapter 1 ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMI - Minsung Horror Story
FanfictionSosok itu bukan sekedar teman khayalan yang ada di dalam imajinasi Jiho, sosok itu nyata, sosok bernama Kimi. Stray Kids. Lee Minho. Han Jisung. MinSung. BxB Warning ⚠️ HORROR. THRILLER. DRAMA. MPREG. Cover diambil dari pinterest Highest rank 2 #Str...