1. Calon Istri

7K 215 20
                                    


Jangan lupa tambahkan novel ini juga ke perpustakaan kalian, juga jangan lupa follow untuk mendapatkan notifikasi terbarunya.


"Ben, kau ikut malam ini?"

Liam datang ke apartemennya mengajak Ben untuk party di salah satu kelab ternama di Jakarta. Niatnya untuk bersenang-senang harus ditunda. Karena kehadiran calon istri yang langsung meminta kepada orangtua Ben untuk meminta jadi suami. Sekaligus teman masa kecilnya Ben. Seharusnya yang melamar adalah pria. Tapi justru diminta oleh keluarga gadis itu.

Seketika dia mengajak Liam untuk duduk di sofa. Sedangkan gadis yang akan menjadi istrinya sedang bersih-bersih di dapur, sekaligus akan makan malam dengannya. Dengan ekspresi putus asa, dia mengatakan. "Aku tidak bisa."

"Hey, ini bukan Ben yang aku kenal. Kalau kau menolak, artinya kau tidak ingin melihat pesta megah yang dihadiri oleh DJ ternama. Kita bisa senang-senang. Banyak wanita seksi dan cantik."

Ben memberikan kode pada Liam untuk menengok ke arah dapur. Gadis yang menggunakan headphone, santai sekali dan terlihat senang melakukan pekerjaan rumah.

Apartemen Ben sedang dibersihkan oleh gadis itu. "Siapa dia?"

"Calon istriku. Kami sudah bertunangan."

Tawa Liam pecah mendengar ucapan Ben soal calon istri. Memangnya siapa yang tidak mengenal Ben dengan segala tingkahnya mabuk-mabukan dan main wanita dengan aman. Tapi justru gadis yang di dapur itu meminta kepada orang tua Ben agar mereka dijodohkan. Orangtua Ben mana mungkin bisa berkutik dengan kekuatan orang tuanya gadis itu

Liam juga tidak akan percaya pada Ben. Karena 27 tahun merupakan hal yang mungkin bagi Ben masih enggan untuk menikah. Tapi dia justru bertunangan dengan gadis itu. "Dia terlihat masih muda sekali, Ben. Jangan bilang kau dan dia dijodohkan?"

"Sayangnya dia mengejarku dari kecil, Liam. Aku tidak bisa melakukan banyak hal. Dia adalah putri kesayangan keluarga besar Mahardika Grup."

Liam yang sedang meneguk minuman itu langsung menyemburkannya. Buru-buru menarik tisu di atas meja. "Itu Kelana? Yang sering kau ceritakan perempuan gila?"

Ben memejamkan matanya, bersandar pada sofa abu-abu lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Kakinya disilangkan ketika duduk. "Sayangnya dia memang Kelana."

Tidak lama Liam melirik lagi ke arah dapur. "Aku tidak menyangka, dia akan melakukan itu."

"Kau tahu sendiri orangtuanya bukan sembarangan. Bahkan harga diriku terbeli oleh kekayaan orangtuanya yang bukan milyaran lagi, tapi sudah angka triliun. Pertambangan, perkebunan sawit, properti dan bisnis lainnya dikuasai oleh orangtuanya. Dan aku jadi orang yang langsung dikunci olehnya."

Liam menertawakannya dengan keras. Dari dulu semua orang tahu bahwa Kelana mengejarnya tidak pernah menyerah. Sering ditolak oleh Ben. Tapi tidak menyerah.

"Dia putri konglomerat, Ben. Tujuh turunan hartanya tidak akan habis."

"Aku sudah gila rasanya."

"Kenapa kau justru memintanya untuk bersih-bersih?"

"Dia yang mau."

"Dia masih gadis, tapi sudah berani mengejar pria sekelas brengsek sepertimu."

"Setidaknya aku menggoda di matanya," jawab Ben dengan sombong. Tidak bisa dipungkiri soal pesona, Ben adalah juaranya. Tidak bisa dipungkiri juga kalau Kelana jatuh hati dengannya karena ketampanan juga kepintarannya. "Orangtuanya memintaku untuk menikahi anaknya."

KELANA (Tersedia Di Google Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang