014. Taman

238 29 0
                                    

"Sebelum kata menyerah terucap, setidaknya ada kata berusaha mendahuluinya."

~FEARFUL~

•••

BatuEs

|Hari ini lo pulang bareng Raka.| 15:20

Allea membaca pesan dari Jeff dengan perasaan jengkel. Pemuda itu sering ada urusan saat pulang sekolah, sehingga ia sering dioper kepada Raka ataupun Riko. Padahal bisa naik motor sendiri, tapi Jeff tidak membiarkannya membawa kendaraan sendiri ke sekolah. Pemuda itu merasa bertanggung jawab untuk menjaganya.

"Lea!"

Ia menoleh pada Raka yang baru datang setelah menunggunya di parkiran sekitar sepuluh menitan.

"Maaf lama," ucapnya saat sudah berada di dekatnya.

Allea hanya mengangguk asal. Dirinya dibuat salah fokus dengan orang yang datang bersama Raka.

"Hi!" sapa orang itu.

"Sebenarnya gue ga bisa ngantar lo pulang karena anggota baru tim basket harus latihan. Kebetulan Kak Nando mau pulang jadi dia yang ngantar lo. Setahu gue kalian juga udah saling kenal."

"Hah?!!"

Perkataan Raka membuatnya gelagapan. Bingung bagaimana bisa Raka tahu bahwa dirinya mengenal Nando.

"Titip Allea, Kak!" Ia menepuk bahu Nando.

"Tenang aja pasti gue jagain, kok."

"Gue latihan dulu, Lea. Bye!" ucapnya ketika berjalan meninggalkan mereka.

Tanpa kata Nando menuju tempat motornya di parkirkan. Allea berdiri menunggunya dengan perasaan tidak karuan. Ada perasaan takut dan tidak nyaman yang dirasakan karena belum ada pemuda lain selain sahabatnya yang pernah memboncengnya.

"Silahkan naik!" perintahnya setelah mengeluarkan motornya dari parkiran. "Bisa?"

Allea berusaha naik ke motor besar milik Nando dengan memegang jok belakang, menolak saat Nando mengulurkan tangan ingin membantu. Meski sedikit kesulitan, tapi ia berhasil naik sendiri.

"Mau pulang dulu atau langsung ke kafe?" tanyanya sebelum menjalankan motornya.

"Kafe aja." Cicit Allea pelan.

"Pegangan."

Gadis itu memegang tas yang digunakan Nando.

Motor pemuda itu melaju sedang melewati jalan raya. Tidak ada pembicaraan antara keduanya selama perjalanan, membuat suasana hening. Nando yang biasanya banyak bicara kini tiba-tiba jadi pendiam.

Kening Allea mengerut bingung saat Nando malah menghentikan motornya di sebuah taman yang sering dilewatinya berangkat atau pulang sekolah. Setelah memarkirkan kendaraannya, Nando mengajak Allea memasuki taman itu.

"Kita jalan-jalan dulu bentar."

Allea mengikut saja dengan pasrah, tidak berani menolak sedikitpun. Keduanya memilih duduk di salah satu bangku taman.

"Mau ice cream gak?" tawar Nando saat melihat penjual ice cream yang tidak jauh dari tempat mereka.

Allea menggeleng pelan tanpa menoleh ke arah orang yang bertanya. Jika tawaran ini berasal dari sahabatnya, mungkin ia akan kegirangan saat mendapat tawaran seperti tadi. Namun, sekarang berbeda karena Allea terlalu gengsi untuk menerimanya.

"Kok gak mau? Aku kira kamu suka banget sama ice cream?" Ucapan pemuda itu membuat Allea otomatis menoleh ke arahnya.

Dibuat penasaran dari mana pemuda itu tahu makanan kesukaannya. Ia menatap kakak kelasnya dengan tatapan menyelidik.

FEARFUL (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang