19. Spicy

36 16 1
                                    

Yang suka pedas itu kamu, yang suka kamu itu aku

-Daniel.

.
.

"Apa gue bisa percaya kalau lo beneran tulus sama gue?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa gue bisa percaya kalau lo beneran tulus sama gue?." Lea bertanya sembari meletakkan segelas minuman di meja tamunya.

Setelah perdebatan panjang antara dirinya dan Daniel. Mereka memilih untuk berdamai sejenak sembari mendinginkan pikiran. Tidak akan ada habisnya jika kepala mereka sama-sama dipenuhi amarah. Maka dari itu, berhubung mereka sedang berada di apartemen miliknya, Lea memilih untuk menjamu Daniel selayaknya tamu.

Daniel mengambil air putih yang disediakan Lea dan meneguknya sebelum menjawab. Ia perlu membasahi kerongkongannya yang mulai kering agar tetap bisa berbicara dengan jelas.

"Bisa!. Gue beneran tulus sama lo. Gue harus ngapain biar lo percaya?."

Lea menghela nafas, lantas mendudukkan tubuhnya di samping Daniel.

"Sulit Niel, tembok diantara kita terlalu besar."

"Gue tahu dan gue siap buat ngehancurinnya."

"Kalau gagal?."

Daniel menggeleng. "Selama lo nggak mengkhianati gue, gue yakin gue akan berhasil."

"Tapi kan gue nggak suka sama lo." Ucap Lea yang seketika membuat Daniel merosot.

"Lo seriusan nggak ada perasaan apapun ke gue?."

Lea mengendikkan bahu. "Gue nggak yakin, sometime gue kayak suka banget sama lo, tapi sometime, gue juga biasa aja sama lo. Nggak ada perasaan apapun kayak gue kalau lihat Keenan."

"Lo masih suka Keenan?." Tanya Daniel yang kini beranjak dari duduknya. Wajahnya kembali tampak frustasi membuat Lea segera menariknya agar duduk kembali.

"Duduk dulu.. gue nggak tahu."

"Lah itu tadi lo bilang perasaan lo ke gue nggak sama kayak perasaan lo ke Keenan."

"Ya memang!."

"Maksud lo gimana sih?."

"Gue juga nggak tahu.. sometime gue masih deg-degan banget kalau ketemu Keenan. Tapi gue juga nggak cemburu waktu tahu Keenan sering jalan bareng sama Fiola, padahal dulu gue suka iri kalau lihat Keenan boncengan sama temen ceweknya."

"Jadi kesimpulannya gimana? Lo suka gue apa Keenan?."

"Gue nggak tahu!. Mungkin gue suka ke Keenan kayak gue suka sama idola gue kali ya. Tapi ke lo.."

Daniel menunggu jawaban Lea dengan perasaan berdebar. "Kayaknya gue belum suka sama lo.."

Lagi tubuh Daniel kembali merosot mendengar jawaban Lea. "Gimana gue mau berjuang kalau lo nya aja nggak suka sama gue."

DanileaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang