San Francisco
"JUNKYU"
Teriakan itu melengking di telinga junkyu dia lantas menarik tangannya dari foto yang terpajang di dinding bersamaan air matanya yang jatuh.
" Apa kau baik baik saja?" Suara laki laki yang sangat lembut mengagetkan junkyu.
Junkyu mengusap wajahnya dan menoleh ke arah pria disampingnya dan tersenyum. " Ya aku baik baik saja" katanya.
Pria tampan bermata serigala itu menghela nafas pelan seraya membelai pipi junkyu dengan lembut.
Junkyu menepuk-nepuk lengan ototnya dan melenggang pergi. Pria itu menatap punggung junkyu yang berlalu ditengah koridor. Lalu beralih ke foto berukuran besar yang terpajang di dinding. Junkyu bersama dengan keluarga Park, ketika junkyu berumur 12 tahun."Jeongwoo" junkyu memanggil nya.
Pria tampan tersebut menoleh " iya sayang"
"Maaf, aku tidak baik baik saja" balas junkyu dengan wajah sedihnya.
Jeongwoo menghampirnya dan memeluknya. " It's okey"
Junkyu memejamkan matanya, menghirup aroma tubuh jeongwoo yang membuat nya merasa tenang. Jeongwoo mengurai pelukannya dang menangkup wajah junkyu.
"Kyu, apa yang sudah terjadi adalah takdir. Berhenti menyakiti dirimu sendiri. Aku benci itu" kata jeongwoo.
Laki laki manis yang mengenakan piyama itu mengangguk.
" Semuanya baik baik saja, aku akan selalu bersamamu" jeongwoo tersenyum.
Junkyu menunjukkan ekspresi mual, membuat jeongwoo gemas dan merangkul junkyu sekuat kuatnya.
"Aku serius. Kenapa kau selalu mual ketika aku mengatakan kata kata manis? Bukankah wanita ataupun pria menyukai nya?"
"Aku hanya bercanda. Ahh!! Jeongwoo lepaskan bisa parah leherku, lepaskan!!" Pekik junkyu memenuhi koridor.
Jeongwoo melonggarkan rangkulannya. Junkyu langsung menarik dirinya dan melangkah pergi dengan cepat.
Aku tidak akan pernah mengingkari sumpah pernikahanku, junkyu. Hanya kau. Batin jeongwoo.
Park jeongwoo, pria tampan dengan mata serigala berusia 28 tahun. Dia dikenal sebagai dokter bedah tertampan. Dibalik wajah yang terkesan dingin, dia sangat baik. Semua orang suka padanya baik pria maupun wanita.
Kamar mandi mewah itu dipenuhi suara nyanyian junkyu. Pria manis berusia 23 tahun itu membasahi tubuhnya dibawah shower sambil bernyanyi. Jeongwoo yang menunggu di luar pintu kamar mandi tersenyum geli, rupanya istrinya itu pintar menyanyi.
Junkyu keluar dari kamar mandi.
" Harusnya kau jadi penyanyi bukan model" Kata jeongwoo.
" Kalau nanti aku jadi penyanyi, kasian jaehyuk. Aku tidak mau melihatnya sedih saat aku melampauinya" balas junkyu.
"Ya benar juga" ucap jeongwoo.
Jeongwoo mendekat ke nakas untuk mengambil ponsel junkyu, namun sesuatu dibawah bantal menarik perhatiannya. Jeongwoo menarik bantalnya dan benar. Jeongwoo mengambilnya dan melihat foto keluarga junkyu.
" Uhmmm...... Aku merindukan mereka" kata junkyu.
Jeongwoo menoleh, menatap junkyu yang sudah berdiri tidak jauh darinya.
Jeongwoo tersenyum, " kau ingin melepas rindumu di London"
"Ya, seandainya kau juga bisa ikut"
Jeongwoo membalik lembar fotonya menemukan sebuah tulisan di belakang fotonya.