Junkyu hanya bisa terpaku begitu papanya datang. Bunga mawar pink yang sebelumnya tertata rapi dalan kota, kini tersebar di lantai. Jihoon berjalan mendekat, jantung junkyu berpacu begitu cepat dan penuh keringat dingin membasahinya. Pikiran hanyalah jihoon saat ini, dia takut begitu papanya melihat sesuatu yang selama ini dia sembunyikan. Laki-laki manis berusia 11 tahun itu berharap sekali dia bisa melewati pertanyaan papanya. Jihoon bertekuk lutut dam mengambil setangkai mawar yang sudah layu, lalu mengambil kotaknya. Pria enam anak itu menata bunga demi bunga ke dalam kotak. Jihoon mendongkak untuk melihat putra tertua nya, kali ini tatapan nya lembut.
"Kau coba sembunyikan ini dari papa?" Tanya jihoon dengan menunjukkan kotak yang masih terbuka.
Jihoon tersenyum seraya menepuk pundak junkyu dengan sayang.
"Apa putra papa yang manis ini sudah punya pacar?" Pertanyaan konyol jihoon membuat junkyu membelalakkan matanya.
"Pa, aku saja tidak mengerti apa itu yang namanya berpacaran" balas junkyu.
"Kalau begitu dari mana kau mendapatkan mawar mawar ini?" Tanya jihoon dengan tatapan serius.
Junkyu yang melihat sang papa kembali bingung untuk menjawab. Dia melirik kotak itu, betapa bingung nya dia untuk menjelaskan pada jihoon.
"Kyu, jawab papa"
"Aku..... Tidak tau papa"
"Bagaimana bisa kau tidak tau, sayang?, Jujurlah pada papa. Kau tidak perlu takut. Papa tidak tahan melihat mu semakin hari semakin berbeda. Kau terlihat gelisah dan tidak fokus"
Tiba tiba saya junkyu menangis, tangis yang awalnya pelan berubah terisak Isak.
"Kyu sendiri tidak tau papa! Hiks....hiks, aku tidak ... Tau papa, kyu takut, kyu takutttt" pekik junkyu
"Sssshhh! Jangan berteriak sayang, tangisanmu ini bisa membuat mama dan adik adikmu khawatir"
Jihoon mendudukkan junkyu dikasur dan memeluknya, lama kelamaan tangisan junkyu tidak terdengar lagi. Jihoon melepaskan pelukannya dan melihat junkyu sudah tertidur. Jihoon membaringkan junkyu diatas kasur dan mengusap lembut rambutnya.
Hyunsuk menatap jihoon dan junkyu dengan kening berkerut. Hyunsuk menghampiri jihoon dan junkyu.
"Kenapa kau kemari sayang?" Tanya jihoon
"Aku ingin melihat kalian "
Jihoon tersenyum dan bangkit dari duduknya, jihoon mengambil kotak putih itu dan mengajak hyunsuk keluar meninggalkan junkyu yang tertidur. Jihoon membawa hyunsuk ke kamar mereka.
"Kotak apa itu jihoon?" Tanya hyunsuk.
"Putra kita dalam masalah"
"Masalah??"
Jihoon membuka kotak dan hyunsuk menatap tumpukan bunga mawar pink yang memenuhi kotaknya.
"Apa hubungannya masalah itu dengan bunga ini jihoon, aku tidak paham"
Jihoon menghela nafas dan menceritakan kejadian di kamar junkyu pada hyunsuk. Hyunsuk yang menyimak semakin dibuat bingung. junkyu juga belum menceritakan di mana dia menemukan bunganya, jihoon membiarkan Junkyu tenang dulu. Ada banyak hal misteri dalam cerita, terutama saat jihoon bilang pada saat junkyu menangis ia mendengar suara seorang pria yang menyebut nama junkyu berkali-kali. suara misterius itu berhenti dalam hitungan detik.
"Jihoon, mungkin kau salah dengar" kata hyunsuk.
"Tidak. Ini Suara yang berasal dari kekuatan lain"
"Aku ..... Aku tidak mengerti, sungguh"