Alger, pria lansia yang memiliki penglihatan yang tidak semua orang miliki. ayah dua orang anak itu berdiri dengan keraguan, satu sisi dia ingin memberitahu mereka namun di sisi lain ia tidak ingin membuat mereka khawatir. Alger menatap kehangatan keluarga Park di meja makan. tampak mereka sedang sarapan bersama dengan canda Dan tawa. senyuman jihoon dan Hyunsuk membuat Alger tidak tega untuk mengatakannya. apalagi melihat betapa cerianya junkyu.
Calesca wanita paruh baya yang mana memiliki kemampuan luar biasa. Calesca bisa membaca pikiran, dan Alger yang bisa melihat makhluk yang tidak kasat mata dan berkomunikasi dengan nya. Calesca berjalan menghampiri suaminya dan memeluk satu tangan nya.
"Aku sudah terbiasa melihat keluarga jihoon damai seperti ini. aku ragu untuk mengatakannya. aku takut... keluarga ini akan berubah menjadi tegang dan penuh kecemasan, tidak ada senyum, tidak ada tawa" gumam Alger.
"Segalanya akan semakin kacau bila kau tidak memberitahu jihoon dan Hyunsuk" balas calesca.
Calesca tersenyum lembut "jika kau mengatakannya itu lebih baik. karena kita bisa lebih waspada terutama melindungi junkyu. lihat cucu manis kita keceriaannya, ketulusannya. lebih menyakitkan jika kita kehilangannya"
Hyunsuk melihat keberadaan mereka. laki-laki itu sedikit mengernyit melihat alger dan calesca yang sedang bicara serius dengan sesekali melihat Junkyu. kemudian alger dan calesca berlalu. Hyunsuk melirik junkyu yang duduk di depannya dan tercenung. tingkah alger yang aneh pada junkyu kemarin pagi dan tadi membuatnya berpikir pasti Alger lihat sosok pria yang pernah Jocelyn ungkapkan.
"Hyunsuk" panggil jihoon
Hyunsuk mengerjap "iya.."
Jihoon mengernyit "ada apa sayang?"
"Tidak" jawab hyunsuk dengan senyumnya.
Jihoon tersenyum "jangan melihat junkyu dengan cemas oke. bagaimana jika junkyu menyadari akan keanehan pada tatapanmu lalu bertanya?"
Hyunsuk mengangguk.
"Doyoung, papa tidak pernah mengajarkan mu melempar makanan" kata Jihan melihat doyoung melempar apel kepada kembarannya Daisy yang duduk berseberangan dengannya.
"Maaf papa. Daisy tidak sabaran sih" kata doyoung dengan tawa kecil.
"Kyu awas!" Teriak Yoshi.
Apel itu tidak berhasil ditangkap Daisy. justru melesat ke arah junkyu. alhasil apel merah tersebut mengenai pipi junkyu. Junkyu memegang pipinya dan meringis kesakitan. Hyunsuk dengan cepat beranjak dan menghampiri Junkyu.
"Ini karena doyoung! Doyoung tidak becus melempar nya" kata Daisy
"Daisy...." Kata jihoon dengan lembut meski tatapan nya penuh peringatan.
Doyoung tercengang "kenapa aku? Aku kan sudah menuruti kemauanmu, kau yang ingin cepat cepat makan apel, kau yang menyuruh ku melempar apelnya"
Jihoon memegang tangan doyoung yang duduk disampingnya "sudah doyoung kakakmu tidak sungguh-sungguh mengatakan nya, sayang"
"Dia menyalakan aku, pa" kata doyoung menatap marah Daisy.
Daisy berdiri di atas kursi nya "itu memang benar, kau salah. Lihat kak kyu jadi kesakitan"
"Daisy, hentikan! Ayo kembali duduk" kata jihoon
"Kyu, pipimu le...." Ucapan Hyunsuk terjeda saat junkyu tersenyum sambil menggeleng.
"Sudah tidak apa apa. Tidak ada yang salah kok. Lagi pula aku baik baik saja" ucap junkyu.
Hyunsuk tersenyum, sekarang dia mengerti mengapa junkyu menjeda ucapannya. Junkyu tidak mau Daisy dan doyoung semakin bertengkar. Ketika keadaan mulai tenang, tiba tiba hal tidak terduga kembali terjadi. Kursi doyoung bergerak cepat kebelakang siap untuk jatuh, untung jihoon sempat mencekal kursinya.