The Guetta's and wanatabe's
-part 2-Malam ini di saat orang-orang sudah melayang ke alam mimpi, david justru berencana untuk keluar dari rumah. Ya, secara diam-diam. Dia turun melewati tangga tanpa membawa lilin seperti biasanya ketika malam hari. David menatap sekitar disetiap langkahnya, memastikan tuak ada yang melihatnya. David keluar melalui pintu samping rumah besarnya, lalu cepat-cepat meninggalkan pelataran rumah. Malam ini udara sangat dingin, David sampai memeluk dirinya sendiri. Angin sesekali berhembus kencang. Langit tampak cerah dengan keberadaan bulan dengan awan-awan dan bintang-bintang disekitarnya.
Suara burung hantu terdengar jelas, membuat bulu kuduk merinding. Ditambah suara serigala dari jauh. Ah, David terpaksa keluar sendirian ditengah malam demi pergi ke kediaman keluarga wanatabe. Selama kiranya sepuluh menit, David sampai di luar gerbang rumah wanatabe. David memanjat dinding pembatas untuk bisa masuk kesana, gerbangnya terkunci. David hati-hati memutar rumah keluarga wanatabe menuju bagian samping rumah.
David tersenyum kala melihat jendela tertutup tirai yang tampak terang itu, itu kamarnya Yoonbin. David senang, Yoonbin pasti belum tidur. David ingin menemui Yoonbin, dia ingin meminta maaf atas perilakunya sejak kemarin yang menjauhi kekasihnya itu. David juga ingin menanyakan soal apakah luna itu penyihir? luna wanatabe, anak pertama dan putri satu-satunya keluarga wanatabe. Dia cantik dan semua orang menyukainya, dia sosok orang yang ramah.
David mendekat ke jendela itu. Saat ia ingin mengetuk jendelanya, tiba-tiba saja ia mendengar suara tawa seorang wanita. Suaranya berasal dari dalam kamar itu. Dia tidak bisa mengintip, hanya bisa mendengar suara saja. Oh, shit. Suara desahan wanita itu.
"Terus. Oh, ayolah.. lebih keras lagi," kata wanita itu.
David mengernyit, dia seperti kenal dengan suara itu. Sangat familiar.
"Ahhh, Yoonbin!" kata wanita itu lagi, kali ini dia terkejut.
Yoonbin? Batin David.
"Diamlah. Orang-orang akan mendengarmu nanti," ucap pria itu dengan tertawa kecil.
Jantung David berdetak kencang dan matanya mulai berkaca-kaca. David sampai memegang dadanya karena sangat.. sangat sesak. David masih berdiri di luar jendela, dengan suhu tubuhnya yang terasa sangat dingin. Dia mendengar desahan-desahan itu yang membuat david merasa sangat jijik. Yang terlintas dibenaknya saat ini adalah rasa tidak menyangka pada seorang Yoonbin wanatabe. Bagaimana bisa ini terjadi?
"Hiks--" David menutup mulutnya saat suara tangisnya keluar.
Setelah itu suara desahan itu berhenti. David melihat siluet pria berjalan ke arah jendela. David segera pergi, ia berjalan secepatnya. Tirai jendela terbuka sedikit, terlihat jelas sekali ekspresi pria itu yang tersentak melihat siapa berlari itu. Pria itu membuka jendelanya.
"David!!" panggilnya.
David tidak menggubrisnya, dia terus berlari sampai kembali ke pelataran rumah Guetta. Dia berlari menuju dinding pembatas tersebut.
"David!" teriak Yoonbin saat berdiri di teras rumah. Yoonbin mengancingkan kemejanya dan bergegas mengejar David.
David memanjat dinding dengan tangannya yang bergetar, dia juga masih menangis. Setelah berhasil memanjat dinding, David melanjutkan berlari meninggalkan rumah keluarga wanatabe secepat mungkin. Yoonbin membuka gerbang rumahnya dan berlari mengejar David. David berlari dengan sesekali menghapus air matanya, ia berlari sampai jatuh begitu keras.