Moskow, Rusia.
Rumah sakit ternama di kota Moskow itu pagi ini Mandala ramai Dengan awak media ketika kabar kedatangan istri dari seorang triliuner datang. Mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan pelataran rumah sakit dan Santos datang untuk membukakan pintu mobilnya. keluarlah jihoon, hyunsuk lalu anak kembar mereka Athan dan Alessya. beberapa pengawal membuat formasi untuk memberi batasan awak media. jihoon melangkah masuk ke dalam rumah sakit dengan menggendong Alessya seraya menggandeng hyunsuk yang menggandeng Athan.
Mereka menuju ruang perawatan zilya Guetta, melewati salah satu lorong yang ada di lantai 12 mereka pun sampai di ruang perawatan kelas VIP. Zilya merasa gugup sekali, sungguh ini pertama kalinya dia melihat langsung seorang park hyunsuk, laki laki manis yang populer sejak remaja itu.
"Selamat datang nyonya Park senang bisa melihatmu" kata zilya.
Hyunsuk tersenyum " terimakasih, zilya. Aku juga senang bisa melihatmu. Jihoon sudah menceritakan tentangmu. Dia benar, kau gadis yang cantik"
*********
LondonMendengar musik sambil melukis adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi Jeongwoo.
"Jeongwoo, kau sungguh tidak apa apa kalau kau tinggal sendirian di rumah?" Tanya Gia.
Gia gevanno adalah wanita yang menggantikan posisi mendiang Lusi untuk mengurus Jeongwoo. Gia adalah adik Lusi, ibu kandung Jeongwoo.
"It's okey, Gia. Lagipula aku sudah terbiasa sendirian dirumah " gumam Jeongwoo.
" Oke, jangan macam macam selama aku pergi. Itu saja. Dan jangan lupa hubungi 911 jika ada masalah" kata Gia.
Tidak lama dari pembicaraan singkat itu, bel rumah berbunyi. Gia bergegas melihat siapa yang datang. Gia mengintip dari balik tirai jendela, dia sangat terkejut melihat siapa yang datang. Dan gia pun segera membuka pintu.
" Halo junkyu!" Sapa gia dengan senang. Junkyu datang bersama enho yang berdiri di belakang nya.
"Hi, gia!" balas Evgenia.
Gia mengajak junkyu dan Enho masuk ke dalam rumah.
"Jeongwoo ada di halaman belakang. Aku mau buat minuman dulu," kata Gia.
Junkyu tersenyum, melihat gia sampai masuk ke dapur. Lalu pergi ke halaman belakang. Enho sendiri menunggu diruang tamu.
"Apa kau lebih senang disini daripada menghabiskan waktu dengan teman-temanmu?" Suara junkyu mengejutkan Jeongwoo.
Jeongwoo menaruh buku gambarnya dimeja dengan posisi terbalik. Junkyu berjalan mendekat dan melihat buku gambar itu.
"Apa yang kau gambar atau lukis?"tanya junkyu.
Jeongwoo tampak salah tingkah, "Uh, oh.. hanya sesuatu yang indah."
"Apa itu? Pemandangan pantai atau apa?" Junkyu berdiri di dekat Jeongwoo.
Jeongwoo tampak berpikir lalu menyuruh junkyu duduk di sampingnya. Ia mengambil buku gambar itu dan menunjukan apa yang ia buat pada junkyu. Junkyu tertawa pelan, ternyata dirinya yang dilukis Jeongwoo.
"Kau bilang sesuatu yang indah," gumam junkyu. "Tapi bagus juga hasil lukismu. Aku suka, meski kelihatannya belum selesai."
"Kaulah sesuatu yang indah itu," kata Jeongwoo.
Junkyu langsung meliriknya dan tertawa, "Are you kidding?"
Jeongwoo hanya ikutan tertawa, ia pikir percuma mengucapkan kata-kata manis atau puitis. Junkyu anak perempuan berusia 11 tahun, mungkin tidak akan mengerti. Gia memperhatikan mereka dari ambang pintu, ia melihat Jeongwoo dan junkyu dengan gemas. Lihat saja gia tersenyum-senyum. Jeongwoo menyadari ada yang memperhatikannya, ia pun menoleh dan melihat gia dengan kening berkerut. Gia menahan tawanya dan pergi.