Rumit

291 45 18
                                    

Sehun menghela nafas begitu dia sampai di rumah dan mengecek ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun menghela nafas begitu dia sampai di rumah dan mengecek ponsel. Ada beberapa notifikasi dari Chanyeol. Dia sama sekali tak berniat membalas.

Sehun mencampakkan ponselnya asal ke atas kasur. Tapi dia baru tahu jika Chanyeol melakukan itu tidak hanya padanya saja. Makan bersama Sehun, juga ia lakukan dengan Tzuyu. Antar jemput Sehun, Tzuyu pun mendapat perlakuan yang sama. Mungkin saja Tzuyu mendapat perlakuan lebih dari yang Sehun dapat. Jadi menurut Sehun, tak ada yang istimewa darinya.

Mau bagaimanapun, Sehun jelas kalah dari Tzuyu. Tzuyu perempuan tulen. Ya, dari gender saja sudah kalah. Setidaknya menurut Sehun.

Tapi Sehun tak akan mau bersaing dengan siapapun hanya untuk perihal cinta. Dia enggan dijadikan pilihan apalagi dibuat bingung dengan perasaannya sendiri.

Setelah ini, tidak akan ada lagi Sehun yang menaruh perasaan lebih pada Chanyeol. Hubungan mereka memang hanya sebatas ketua dan anggota UKM saja.

Asyik melamun, tiba-tiba ponselnya berdering. Chanyeol meneleponnya. "Astaga, apalagi sih.." Sehun meringis dan memandang lama ponselnya sampai panggilan itu mati.

Tapi Chanyeol lagi-lagi menelepon. Hingga dengan setengah hati Sehun mengangkatnya. "Halo?"

"Halo? Lo kenapa?"

"Aku? Aku gapapa kok mas." Sehun berbicara senormal mungkin.

"Terus kenapa nggak bales chat gue dari semalam, padahal online. Kita ada masalah?"

"Emang mas ngerasa kita ada masalah?"

"Kok nanya balik?"

"Ya, mas ngerasa kita ada masalah nggak?"

"Ya nggak. Tapi kenapa lo tiba-tiba beda?"

"Ah itu perasaan mas aja."

"Yaudah kalo emang ga ada apa-apa, bisa ga kita ketemu sekarang?"

"Papi ga kasih izin."

"Emang udah minta izin?"

"Hmm, belum sih. Tapi pasti ga boleh." padahal jika hubungan mereka sedang baik-baik saja, Sehun rela kok berdebat dengan Yeonseok demi diizinkan keluar bersama Chanyeol. Termasuk menggunakan Wendy dan Lisa sebagai kambing hitam. Tapi sekarang beda, justru jika Wendy dan Lisa tahu bukan membantu malah mengompori Yeonseok supaya Sehun tak bisa pergi dengan Chanyeol.

"Besok berangkat bareng gue, ya?"

"Ga usah deh, mas, ntar Tzuyu marah lagi."

"Apaansih, emangnya siapa dia mau marah?"

"Ga usah deh mas mendingan. Em aku tutup dulu, ya, mas. Mami manggil. Daa."

"Seh—"

"Pip!" Sehun memutus sambungan secara sepihak.

***

"Dek, besok kamu berangkatnya bareng Kai dulu ya. Papi sama mami besok harus pergi ke Bandung jengukin Oma. Biar ga macet jadi berangkat subuh. Ga papa kan?" tanya Yoona setelah menyelesaikan suapan terakhir makan malamnya.

"Kai anaknya Om Siwon, Mi?" tanya Sehun.

"Iyalah, siapa lagi?"

"Eh, tapi Sehun kan ga akrab sama dia.."

"Alah yaudahlah, tadi mami udah kabarin dia ok kok katanya. Emangnya kalo ga bareng dia kamu mau bareng siapa? Lisa kan bareng Wendy."

Sehun menggeleng ribut, "Ih, Mi.. Sehun naik grab aja deh.."

"Ga ada ga ada naik grab!" bantah Yeonseok kontan. "Mami aja ga pernah papi kasih izin naik grab, apalagi kamu."

Sehun merengut, "Lebai banget ih papi."

"Udahlah, Kai baik kok. Papi kamu aja percaya tuh sama dia." Yoona mencoba terus membujuk.

Yaiyalah, Yeonseok percaya. Kai kan anaknya Siwon, sahabat Yeonseok dari zaman kuliah. Tapi dari dulu Sehun tak pernah akrab dengannya karena Kai itu tipikal orang yang tidak banyak bicara.

"Yaudah terserah mami sama papi aja!" ucap Sehun sebelum dia melengos ke kamarnya. Yoona dan Yeonseok yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Pagi Chanyeol tidak cerah ketika matanya melihat Sehun turun dari boncengan seorang laki-laki yang sebenarnya tak begitu asing di mata Chanyeol. Adalah Kai, salah satu ketua divisi di ukm olahraga, yakni bidang futsal.

Seperti ada bara api yang menyala di dalam tempurung kepalanya. Apa ini? Dia cemburu? Rasanya semakin panas di saat Kai membuka pengunci helm Sehun.

"Pantes ngehindar terus." Chanyeol menyeringai tipis.

Sehun sempat melirik ke arahnya, tapi Chanyeol langsung buang muka. Dia bahkan melewati Sehun dan Kai tanpa sedikitpun menegur Sehun.

***

Hari Chanyeol buruk, semakin buruk saat wanita super menyebalkan dan berisik itu datang ke kelasnya di jam Ishoma untuk mengajaknya ke kantin.

"Mas, ayo dong temenin aku ke kantin." ajak Tzuyu.

Tapi satu ide tiba-tiba terlintas di benak Chanyeol. "Ayok!" Dia mengamini ajakan Tzuyu. Tzuyu pun tersenyum senang. Bahkan Chanyeol tiba-tiba menggandeng tangannya saat mereka melewati tangga.

Tzuyu tak menyangka dengan sikap Chanyeol yang satu ini. Tapi sebisa mungkin dia menjaga mulutnya untuk tak menjerit heboh karena euphoria. Dia hanya bersyukur Chanyeol lamanya kini sudah kembali.

Di kantin, Lisa, Wendy, dan Sehun sedang makan di satu meja. Lisa dan Wendy langsung peka tatkala ekspresi Sehun berubah menjadi semuram-muramnya begitu melihat Chanyeol menggandeng Tzuyu.

"Kamu mau makan apa?" Chanyeol seolah sengaja mengeraskan suaranya saat bertanya pada Tzuyu hingga tiga sekawan itu bisa mendengarnya.

"Kamu"?Sehun lagi-lagi seolah mencicipi bubuk kopi murni. Pahit. Chanyeol yang "Lo-gue." saat berbincang dengannya, tapi dengan Tzuyu pakai "kamu"?

"Wen, mau nasgornya? Gue kenyang." ucap Sehun lirih.

Wendy dan Lisa sama-sama menatap iba pada sahabat mereka. "Mau makan di tempat lain?" tanya Lisa pelan-pelan.

"Ga usah, nanti ribet." tolak Sehun. "Gue gapapa kok, cuma kenyang doang soalnya tadi pagi sarapannya banyak."

Wendy dan Lisa tak mau memaksa. Mereka pun melanjutkan melahap makanan. Yang pasti mereka harus lebih cepat supaya mereka juga lebih cepat membawa Sehun pergi dari sini. Karna nyatanya, Chanyeol dan Tzuyu sekarang mengambil duduk tepat di sebelah meja mereka.

Thank u so much buat kalian yang udah kasih apresiasi buat work baru aku ini. meskipun votesnya pun belum tembus 20an/chapter🥲 iya tapi tetep makasih banyak buat yang ngevote. Terutama buat yang komen kasih semangat, atau apapun aku seneng banget banget banget bacanya😭🙏🫶🫶🫶 Oh iya, semoga aku updatenya bisa konsisten terus ya. Soalnya aku juga lagi dijurusan yang sama sama Sehun jadi kadang agak keteteran. Semoga aku dan Sehun sama-sama kuat sampe tamat ya😁 love u guys alwaysss💋

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang