Pemandangan yang sama Sehun saksikan saat ia berada di parkiran fakultas. Chanyeol bergandeng mesra dengan Tzuyu, melewatinya tanpa sedikitpun menengok ke arahnya. Mereka nampak bahagia.
Sehun ingin marah, tapi dia siapa? Dia tidak berhak marah sama sekali. Perasaan cinta yang dimilikinya hanya sepihak, jadi tidak ada ruang baginya untuk meluapkan semuanya.
"Sehun?" Sehun tersadar dari lamunannya saat Kai menepuk punggungnya pelan.
"Eh?" Entah sejak kapan pria berkulit sawo matang itu tiba di depan Sehun. Bahkan anak itu sudah menyodorkan helm pada Sehun. "Makasih, mas Kai." ucap Sehun sembari menerima helm itu dan langsung naik ke boncengan Kai.
Suasana di perjalanan terasa dinging. Kai tidak banyak basa-basi seperti Chanyeol. Dia hanya akan berbicara untuk hal yang penting. Meskipun begitu, Kai memperlakukannya dengan sangat baik kok. Hanya saja, Sehun merasa lebih segan jika berhadapan dengan Kai. Sementara dengan Chanyeol, ia merasa lebih bebas.
Untunglah Sehun nebeng Kai hanya untuk hari ini. Dia tak bisa membayangkan secanggung apa suasananya jika mereka berangkat ke kampus bersama setiap hari.
***
Sudah beberapa hari Sehun dan Chanyeol tak lagi berhubungan. Bahkan Chanyeol sudah tak pernah menchattingnya lagi. Pemuda itu bahkan terlihat semakin dekat dengan Tzuyu.
Setiap hari yang Sehun hadapi adalah berangkat pagi-pagi sekali bersama papinya dan pulang paling akhir. Hal ini ia lakukan supaya tidak sempat melihat Chanyeol dan Tzuyu di parkiran.
Ia juga enggan ke kantin karena itu hanya akan menyakiti hatinya. Dia sedang belajar menerima kenyataan bahwa Chanyeol memang bukan untuknya. Chanyeol itu baik pada semua orang, Sehun saja yang baper. Di antara semua orang yang mungkin dibuat senang atas perlakuan Chanyeol, Tzuyu lah yang teristimewa.
Seperti yang Sehun pikirkan, Chanyeol memang sedang makan berdua dengan Tzuyu di kantin. Tapi yang tak Sehun ketahui adalah Chanyeol setiap hari memerhatikan meja Lisa dan Wendy yang beberapa hari ini tak ada Sehun di sana.
Yang tak Sehun ketahui bahwa Chanyeol juga sering memastikan Kai membawa siapa di boncengannya. Dan sudah tak pernah ia temui lagi ada Sehun yang bersamanya. Sehun sama sekali tak pernah muncul setelah hari di mana ia bergandengan dengan Tzuyu. Pun begitu, ia tak pernah mencari Sehun lagi bahkan ia sudah tak pernah menchatting pemuda itu lagi.
***
Sehun sudah tak heran lagi jika hari ini, hari di mana jadwal latihan UKM basketnya diadakan, Tzuyu hadir dan tiba-tiba menjadi anggota UKM. Banyak dari anggota ataupun pengurus yang heboh, tapi tak ada yang berani menentang Chanyeol.
Entah sejak kapan. Setahunya pendaftaran bahkan sudah tutup sejak bulan lalu. Tapi karena Tzuyu sespesial itu bagi Chanyeol, Sehun anggap itu hal yang wajar jika Chanyeol mengizinkannya menjadi anggota. Bahkan kemarin Sehun dan anggota lainnya harus melewati tahap seleksi terlebih dahulu. Tapi ini, Tzuyu datang dengan senyum cerahnya dan memperkenalkan diri sebagai anggota baru yang resmi.
"Mas Chan, aku capek nih. Boleh istirahat aja ngga?" Tzuyu merengek di tengah-tengah latihan.
Sebelumnya, tak ada yang berani menye-menye pada Chanyeol apalagi di saat latihan. Baik anggota basket putra maupun putri.
"Nggak bisa, Tzu. Kita semua juga capek kok. Sabar ya, ini 20 menit lagi." jawaban Chanyeol terdengar penuh perhatian. Hal yang sudah lama sekali tidak Sehun dengar dari Chanyeol. Tapi hari ini ia dengar, namun tidak lagi ditujukan padanya.
Sehun tak menyangka, akan sesakit ini baper pada orang yang tidak tepat.
Tzuyu hanya mencebik kesal. Karena tak diizinkan beristirahat, dia menganggap tidak ada bedanya Chanyeol memperlakukannya dengan anggota yang lain. Diapun melanjutkan permainan. Tapi sedari tadi bola yang ia dribble selalu saja berhasil direbut oleh Sehun. Dan Sehun selalu berhasil memasukkannya ke ring.
"Aduh! Shh.." Tzuyu tiba-tiba meringis memegangi perutnya.
Chanyeol bergegas menghampiri, "Kamu kenapa?" lagi, Sehun menyaksikan Chanyeol yang penuh perhatian pada orang lain.
"Ga tau nih, kayanya maag aku kumat!" Tzuyu memasang wajah kesakitan.
"Yaudah istirahat aja ke sekre." Chanyeol mengarahkan Tzuyu untuk masuk ke dalam ruang sekretariat. Di sana ada satu bilik khusus untuk beristirahat.
Sehun melanjutkan permainan yang masih tersisa 10 menit. Hingga di akhir pertandingan dia dan timnya berhasil menang dari tim Tzuyu. Meskipun hanya latihan, tapi Sehun cukup senang.
"Duh! Keren banget adek gue!" puji Suho begitu Sehun berhasil mengalahkan timnya.
Sehun tersenyum kecil, "Thank u mas!"
"Iyalah, panutan Sehun kan gue, ya ga Hun?" Baekhyun menimpali.
"Bacot banget, dari semester satu sampe sekarang threepoint lo baru dua kali, Baek. Syukur aja kaga di kick Chanyeol dari tim." Chen ikut masuk obrolan.
"Enak aja dua! Tiga, ya!" bantah Baekhyun.
Sehun hanya tertawa menyaksikan perdebatan para katingnya itu.
"Lagian dia mah kaga bakalan di kick Chanyeol, kan sepupuan. Chanyeol mah nepotisme anaknya. Hahaha!" Suho tertawa kencang.
"Iya juga, cewek antah berantah yang kaga punya skill aja bisa tiba-tiba masuk tim. Sinting emang Chanyeol nih." Chen menyetujui dan mulai menyinggung tentang keberadaan Tzuyu di organisasi mereka.
"Ekhem.." Chanyeol datang dengan batuk buatannya. Suho dkk pun langsung menghentikan gosip mereka.
Sementara Sehun yang merasa kini Chanyeol sudah berada di kumpulan yang sama dengannya, memutuskan pamit ke toilet. Chanyeol menatap punggung anak itu sampai menghilang dari balik dinding.
***
Toilet di sekre ini hanya ada satu. Dan terlihat seperti sedang ada seseorang di dalamnya. Sehun memilih diam dan menunggu.
Beberapa menit kemudian, seseorang yang di dalam itu keluar. Dan ternyata itu adalah Tzuyu. Tzuyu lama terdiam di ambang pintu memerhatikan Sehun dengan tatapan sulit di artikan.
"Tzuyu, permisi, bisa gantian ga?" tanya Sehun baik-baik saat ia rasa mereka sudah hampir 2 menit berdiri saling tatap.
Sebuah ide gila muncul di benak Tzuyu. Dia memerhatikan keadaan sekitar. Sehun bingung melihat gelagat anak itu.
Setelah memastikan tak ada seorang pun di sekeliling mereka, Tzuyu tiba-tiba menarik lengan Sehun dengan paksa masuk ke dalam toilet. "Tzu-Tzuyu! Kamu mau ngapain?!" pekik Sehun.
Tzuyu mengunci pintu dan menyingkap kaos yang ia kenakan hingga sedada. Sehun tak sanggup berkata-kata. Dia masih tak mengerti dengan pikiran Tzuyu. "Tzuyu kamu mau apa? Tzuyu please! Jangan kayak gini!" Sehun memejamkan matanya.
Tzuyu meraih tangan Sehun dan mengarahkan ke payudaranya. Sehun berusaha menarik lengannya.
"Tolong!" Tzuyu tiba-tiba berteriak sekencang-kencangnya.
Sehun melotot, "Tzuyu!"
"Brak!" Sehun mengalihkan pandangannya pada pintu toilet yang baru saja di dobrak dengan sekali hentakan. Di sana, berdiri Chanyeol bersama beberapa anggota ukm yang memandang jijik, hina, marah pada Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper
FanfictionSehun dan Chanyeol dipertemukan dalam satu organisasi UKM yang membidangi olahraga. Keduanya memiliki passion yang sama di cabang olahraga basket. Mereka mulanya hanya berteman layaknya rekan organisasi pada umumnya, tapi perlakuan Chanyeol pada Seh...