Chanyeol membawa Sehun dan kedua sahabatnya ke sebuah rumah super mewah.
"Kok ke sini?" tanya Sehun.
"Chan, Lo gak mau macem-macem 'kan?" Lisa mulai curiga.
Chanyeol terkekeh, "Ya, enggaklah."
"Tapi kan kita mau main basket?" Sehun sendiri masih bingung.
"Iya kita main basketnya di sini." Chanyeol memarkirkan mobilnya di halaman belakang rumah yang berisi lapangan basket dan satu kolam berenang.
Rumah itu layaknya rumah konglomerat yang biasa Sehun lihat di film-film. Pilar-pilarnya begitu megah dan tinggi. Banyak tanaman hias dan pohon-pohon mahal di sekitarnya. Akan tetapi banyak pula daun kering yang berguguran.
"Mas, ini rumah siapa?" tanya Sehun saat mereka berempat sudah turun dari mobil.
"Rumah keluargaku. Tapi udah lama gak ditempatin. Ntar kita tinggal di sini, ya." ucap Chanyeol dengan kedipan matanya ke arah Sehun. Wajah Sehun seketika memerah.
"Wihh, alus.." cibir Wendy.
"Kenapa gak ditempatin?" tanya Sehun.
"Iya, papaku fokus ngurusin perusahaan yang di Hungaria. Jadi mamaku ikut ke sana deh. Mereka jadi warga negara sana biar gak ribet urusannya." tutur Chanyeol. Dia bergerak mengutip sebuah bola yang tergeletak asal di tengah lapangan. Kemudian menyerahkannya pada Sehun.
Sehun yang mendapat bola basket untuk pertama kalinya setelah setahun lebih mendekam di rumah langsung sumringah. Tanpa pemanasan dia langsung mendribble bola itu ke arah ring, tapi Chanyeol berhasil merebutnya sebelum Sehun sempat mencetak poin. Saat Chanyeol berhasil memasukkan bola itu ke ring, pria itu meledek Sehun dengan memberikan jempol terbalik.
Melihat itu Sehun menekuk wajahnya. "Ya iyalah, mas kan tiap hari main. Aku udah setahun ga main!"
"Mas juga udah ga pernah main kok." ucap Chanyeol sambil memantul-mantulkan bola tersebut.
"Boong!"
"Serius." setelah mengatakannya, Chanyeol kembali mencetak poin.
"Kenapa?" tanya Sehun penasaran.
Chanyeol sejenak berhenti, dia mengapit bolanya di depan perut dengan tangannya. Kemudian menatap Sehun intens, "Ya, males aja. Ga ada kamu di lapangan."
Wendy dan Lisa yang lagi-lagi menyaksikan bagaimana Sehun yang tersipu malu karena ucapan Chanyeol hanya bisa memutar bola matanya.
"Chanyeol ini kalo ikut kompetisi buaya kampus pasti langsung juara." komentar Wendy.
"Gimana mau ikut kompetisi, orang udah dikeluarin dari kampus." sahut Lisa santai.
Wendy terkekeh, "Gelap banget jokes lu Lisa.."
Sementara di lapangan kini Sehun sudah berhasil mencetak poin meskipun belum bisa mengungguli Chanyeol. Itupun dia sudah amat gembira.
Untuk pertama kalinya senyum Sehun terbit setelah setahun ini tenggelam. Lisa dan Wendy menyadari hal itu. Mereka tak menampik fakta bahwa sumber kebahagiaan Sehun adalah Chanyeol. Meskipun dulu, Chanyeol adalah sumber duka baginya.
***
"Tante takut, Lisa. Tante belum berani bilang ini ke om Yeon." Yoona nampak gelisah dengan foto yang ia lihat di layar ponsel Lisa. Di sana nampak Sehun yang tersenyum lepas dengan Chanyeol.
"Lisa ngerti, Tan. Tapi Lisa lihat, Chanyeol itu tulus banget. Waktu dia minta maaf kemaren itu, mukanya nyesel banget. Ya ga, Wen?"
Wendy mengangguk, "Iya, bener Tan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Baper
FanfictionSehun dan Chanyeol dipertemukan dalam satu organisasi UKM yang membidangi olahraga. Keduanya memiliki passion yang sama di cabang olahraga basket. Mereka mulanya hanya berteman layaknya rekan organisasi pada umumnya, tapi perlakuan Chanyeol pada Seh...