•you're f*cking mine!!• kangyon ||yandere kanglim||

chapter 18

•hwhwhhwhw author malah kepikiran ide•

"Telah di temukan CEO perusahaan minyak bumi seluruh dunia telah ditemukan tewas"

"Hah.. Membosankan mendengar berita ayah mu itu kanglim" keluh ian
"Berisik lagian lu ngapain tiba-tiba datang kek jelangkung tau gak?"ketus kanglim sambil membuka kulkas dan mengambil puding
"Buat lu" lanjut kanglim sambil menyodorkan puding
"Wihh tumben ngasih sesuatu selain darah" ledek ian
"Bacot nih ambil" ketus kanglim
"Iye iye"

Ding dong
Ding dong

Bel rumah kanglim berbunyi, dan kanglim langsung bergegas ke pintu untuk membukakan pintu
Dan ternyata itu Leon
"Hai kanglim!!" sapa Leon
"Ahh!! Hai.. Apakah kau kangen denganku hmm? " ledek kanglim sambil mencium kening Leon
"Dikit... " cicit Leon
"Saha tu ngab? " tanya ian
"Hmm? Dia siapa kanglim? " tanya Leon
"Yoo salken gw ian bestie kanglim" ledek ian
"Anj-" kanglim sebenarnya ingin mengumpat tapi sayangnya ada Leon (karena ada ayang:v)
"Baiklah ayo masuk Leon kebetulan aku ada puding untuk mu" ujar kanglim dengan nada lembut
"PUDING!? " Mata Leon berbinar binar saat mendengar kata "puding"

"Mau!! " ujar Leon
Dan Leon masuk ke rumah kanglim
"Woyy lim" ketus ian
Kanglim hanya bergumam
"Dia siapa? " tanya ian sambil melihat Leon yang memakan puding
"Kau mau? " tanya Leon
"Gak usah.. " ujar ian
Dan ian menengok ke arah kanglim
"Woyy lim lu kenapa.. " ujar ian yang terkejut liat kanglim mimisan
"E-eh.. Kanglim kenapa... " lirih Leon yang masih makan puding nya(bagi dong puding nya)

"LIM WOYY LIM ANJIRR" Umpatan ian membuat Leon tersentak
"Sini biar ku bantu.. " cicit Leon
Dan...

Chuupp♡

Leon mencium bibir kanglim yang membuat ian terkejut
"Anjirr gausah depan muka gw kali!! " ketus ian sambil menutup matanya dengan tangannya, dan kanglim terbangun
"WOYY ANJING DI CIFFOK LANGSUNG BANGUN LU!! " Teriak ian
"Gausah ngegas kali!! " ketus kanglim
"K-kanglim... " lirih Leon
"Huweee gomenasai udah buat kanglim pingsan... " lirih Leon sambil memeluk kanglim yang membuat kanglim nge blush
"I-iya g-gapapa kok... " lirih kanglim sambil mengelus rambut Leon
"Wanjirt kawai bet calon bini gw... "Batin kanglim

"Kalo bucin jangan di sini woyy... Gw jadi nyamuk anjing... " ketus ian
"Dah ah gw mau pergi bayy"
Dan ian pergi, sekarang hanya mereka berdua (affakah mereka akan ewe- //plakk)
"Nee... Kanglim.. "
"Hmm? "
"A-aku... "

Krinnggg..

Telepon Leon berdering
"Halo.. "

"Kamu ini kemana aja sih Leon... "

"Maaf kak..aku main ama temen aku.."

"Yaudah cepet ke rumah dulu... "

"Kenapa? "

"Udah kesini aja dulu.. "

"Oohh.. Oke.. "

Dan Leon menutup telepon tersebut
"Maaf ya kanglim aku harus ke rumah karena ada urusan... " cicit Leon
"Gapapa ntar datang lagi" ujar kanglim sambil mencium kening Leon
"Dadah kanglim"
Kanglim hanya melambaikan tangan

Leon sudah keluar dari rumah kanglim dan berjalan menikmati pemandangan, dan tiba-tiba...
"Hmmmpphh!! Hmmmpphh!! " Leon di sekap dengan kain
"Berisik kalau tidak nanti ada yang dengar!! " bisik pria yang tidak di kenal

Kringg..

Telepon berdering di ponsel kanglim
"Hmm ya Halo? "

"Kanglim... Kau lihat adek ku Leon? " tanya sarah (btw aku buat ceritanya si sarah dah kenal kanglim:v)

"Tidak memang kenapa?"

"I-itu...leon daritadi belum pulang... "

"Kukira Leon ada di kamu ternyata kamu tidak tau... "

"Halo kanglim? Halo? "

Kanglim langsung menutup telepon tersebut dan langsung menelepon ian
"Hmm.. Iya kenapa... "

"Datang kesini sekarang... "

"Hah?? Buat apa?"

"Brengsek gw bilang datang kesini!!"

"Baiklah.. Baiklah... "

Dan ian langsung menutup panggilan
"Yoo kenapa? " tanya ian
"Leon menghilang.. " lirih kanglim
"Hah? Leon siapa? " tanya ian
"Brengsek itu pria yang berambut pirang itu!! " ketus kanglim
"Wanjrit gausah ngegas dong!! " ketus ian
"Apa kau tau dia sekarang? " tanya kanglim yang sudah meneteskan air mata nya
"Bentar... " lirih ian

~~ di sisi Leon ~~

Leon terbangun di gedung tua dan terikat
"Hmmpp!!"teriak Leon
" berisik anjing!! "Umpat pria yang tidak dikenal tersebut

Tunggu....

Nathan.....

•tbc•