Pagi sudah datang. Jihoon dan lainnya sudah bersiap-siap untuk pulang setelah menemani doyoung semalam.
“tapi gue masih bisa meminta izin buat temenin lo—
—hari ini aku pulang. Jadi Kaka jangan khawatir, mungkin besok aku sudah sekolah lagi”
Kelimanya terkejut “heh! dengan keadaan seperti ini lo mau pulang? Yang bener aja!” seru jaehyuk tak percaya.
“jaehyuk suara lo..” tegur Yoshi.
“lo masih sakit doy, buat ambil air aja lo ga bisa” doyoung terdiam mendengar perkataan jihoon.
“gapapa, kalian pulang aja. jeongwoo harus cepat cepat mengganti pakaiannya dia terlihat tidak nyaman dengan celanaku” ucap doyoung.
Jeongwoo menunduk malu “celana lo kecil di gue doy”
Haruto menutup mulutnya berusaha tidak tertawa “siapa suruh ngompol”
Jeongwoo mendelik “gak udah diperjelas”
***
“aku pulang..” ucap doyoung kemudian masuk ke dalam rumah.
Dia benar-benar lemas. Dengan nafas memburu doyoung membaringkan badannya kemudian menatap kosong langit-langit kamar.
“kenapa aku harus nurut?”
“kenapa selalu aku yang dituntut?”
“kenapa aku ga bisa main?”
“kenapa dan kapan aku bisa hidup normal kayak remaja lainnya?”
“kenapa mama sama papa kayak gitu ke aku?”
“usaha aku ga cukup? Aku kurang berusaha?”
“kenapa aku harus baik ke kak junkyu?”
“kenapa aku selalu pasrah?
Semuanya berkecamuk menjadi satu didalam pikiran doyoung. Kemudian anak itu menggeleng “aku harus sabar”
Dia harus sabar dan kembali berkutat dengan buku buku sialan itu.
“tapi sampai kapan aku bisa terus seperti ini”
***
Doyoung bangun dari tempat tidurnya, badannya terasa remuk namun kemudian dia melihat wajahnya di cermin.
“kurus banget yah” dia memegang pipinya.
Doyoung berbalik melihat jam dinding kemudian bangkit masuk ke dalam kamar mandi.
Anak itu bekutat hingga akhirnya dia siap berangkat ke sekolah “sepedanya rusak banget” dia menatap sedih sepeda birunya yang tidak bisa digunakan untuk sementara waktu.
Lalu kemudian Doyoung melangkah keluar rumah dengan beberapa perban yang melekat pada sebagian tubuhnya.
Di halte bus Doyoung menunggu dengan sepasang handset hitam menyumpal lubang telinganya. Kaki kurusnya itu dia biarkan bergoyang seirama dengan music yang memenuhi kepalanya, netra gelap yang sayu dia bawa melihat sekeliling yang masih didominasi kegelapan karena matahari belum menampakkan wujud sepenuhnya.
Tak lama bus datang menjemput doyoung yang sudah menunggu.
Junkyu melihat bus yang ditumpangi doyoung mulai menjauh, lelaki itu akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan menuju halte bus untuk duduk sebentar.
![](https://img.wattpad.com/cover/314974159-288-k542296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊☘︎
Fanfic"gue benci sama lo, dan gue gak akan nyesel pernah benci sama lo" -Jᴜɴᴋʏᴜ "aku sayang kakak, tapi kenapa kakak kayak gini ke aku?" -Dᴏʏᴏᴜɴɢ Karena perlakuan orang tua mereka membuat keduanya menjadi asing. Entah junkyu yang selalu benci melihat Doy...