Masih di malam yang sama, doyoung tengah mondar mandir di dalam kamarnya dengan sesekali menggigit kukunya dan bergumam tak jelas.“masih jam 3, biasanya kak junkyu kalo keluar kan jam 5 pagi” gumamnya “masih ada 2 jam, kemungkinan kak junkyu tidur”
“obatin ga yah.. tapi kalo kak junkyu kebangun pas aku obatin gimana?” doyoung meremat surainya erat karna frustasi.
“aduhh pusing deh!” kesalnya lalu pergi mengambil kotak p3k yang memang tersedia di dalam kamarnya.
*
*
*“Ya Tuhan, doyoung berdoa semoga kak junkyu ga kebangun pas doyoung obatin lukanya, Amin!” begitula sepenggal doa bocah SMA didepan pintu berwarna coklat gelap dengan coretan besar bertuliskan"junkyu ganteng" dan "berani masuk berani tanggung akibat" sebelum mulai masuk dengan mengendap-endap.
Memang dirinya maupun junkyu tak terbiasa untuk mengunci pintu kamar kecuali ketika mereka tidak dirumah, jadi yah tak susah untuk doyoung menyelinap masuk ke kamar pria datar itu.
Aroma khas junkyu menyeruak masuk memenuhi Indra penciuman doyoung membuat hatinya hangat sesaat, rasanya sangat rindu dengan aroma kakaknya itu.
Dengan pencahayaan yang minim akibat hanya lampu tidur junkyu yang menerangkan ruangan itu, ditambah cat tembok kamar junkyu yang memang gelap.
Doyoung mengerjap matanya menatap wajah terlelap junkyu dengan darah dari luka diwajah yang mengering membuat doyoung meringis sedih.
Dengan telaten anak itu mulai membersihkan luka junkyu, sesekali pergerakannya terhenti ketika junkyu bergerak atau sekedar mengeluh sakit dalam tidur.
“maaf kak junkyu, doyoung bakal pelan-pelan ngobatinnya” bisiknya pelan kembali melanjutkan acara pengobatan.
Hingga akhirnya selesai “udah selesai, kak junkyu lain kali jangan berantem lagi.. doyoung takut, takut kak junkyu kenapa-kenapa”
“kalo ga ada yang ngobatin luka kak junkyu, kak junkyu datang aja ke doyoung. Doyoung bakalan obatin, jangan biarin lukanya kayak gini” bisik doyoung sedih lalu mulai beranjak keluar kamar.
*
*
*KRINGGG!!
“babi! Berisik banget!” rutuk junkyu kesal langsung mematikan alaram.
Dengan ogah-ogahan dirinya ke kamar mandi, memandang pantulan dirinya dikaca dengan mata menyipit bingung “apa yang beda dari gue yah?? Kayak ada yang beda tapi apa?” tanyanya bingung sendiri.
“gue kayak.....
Tambah ganteng sama fresh! Wah gila Kim junkyu memang tamvan” setelah puas memuja diri dan memilih bodo amat tentang apa yang berubah dari dirinya hari ini.
Junkyu bergegas membersihkan diri lalu bergegas keluar kamar.
Namun langkah panjang junkyu terhenti di depan kamar doyoung, Memandang pintu kamar doyoung lamat-lamat lalu lelaki itu mendekatkan kupingnya ke arah pintu bercat coklat muda dengan stiker kelinci lucu yang tertempel manis di pintu itu.
Junkyu.. kepo.
Cklek!
Kan...
Mata junkyu menutup seraya menegakkan posisi tubuhnya.
“kak jun—ehh??” doyoung berucap keheranan saat junkyu langsung melenggang pergi dari hadapannya saat kakaknya itu kepergok seperti ingin menguping(?)
Senyum doyoung sedikit terbit, apa itu barusan.. junkyu seperti kepo.
Tapi buru-buru dia menggeleng takut kegeeran, bagaimana kalau junkyu masih membencinya? Bagaimana kalau tadi cuman kebetulan saja? Bagaimana kal—
Sudahlah dirinya ingin buru-buru ke sekolah.
Dengan segera doyoung mulai mengayuh sepeda biru kesayangan miliknya.
*
*
*Junkyu merutuki dirinya karena aksi bodoh yang dia lakukan tadi, laki-laki itu sedang di atas motor.
“gue goblok bangettttt!!! Kenapa sih gue tadi?! Ngapain sih anjing! Tolol banget” Maki junkyu habis-habisan pada dirinya.
Junkyu mengendarai motornya langsung ke sekolah, tak ada niatan mampir ke rumah para sohibnya seperti biasa. Mengingat dirinya sedang bermasalah dengan mereka.
Masih terlalu pagi jadi bisa ngebut-ngebutan kata junkyu mah.
“sampai! Gilee pertamakali gue Dateng ke sekolah pagi-pagi buta gini. Kira-kira pak Jidi bangga gak yah Hari ini ga ngehukum gue?” Junkyu melepas helm nya dan mulai jalan memasuki bangunan sekolah.
Melewati kelas doyoung, mata tajamnya sedikit melirik ke dalam kelas itu.
Masih sepi.
Doyoung belum sampai yah..
Dengan acuh dia melenggang ke arah kelasnya setelah menyingkirkan pikiran aneh-aneh.
Brak!
Puk!
Setelah dengan kasar membuka pintu, junkyu melempar tasnya yang hanya berisikan 1 buku dan 1 pena ke arah kursinya yang paling belakang dan paling pojok dengan tak berperasaan.
Kemudian dia kembali berjalan menjauh dari kelasnya, mau ke rooftop.
Menit demi menit berlalu, tak dirasa bell masuk sudah berbunyi, siswa siswi sudah berkeliaran di gedung sekolah. Namun junkyu tak ada niatan beranjak dari sofa yang tersedia di rooftop, anak itu ingin bolos lagi bersama jaemin, Jeno, haechan dan hyunjin.
“adeh hari ini mapelnya pak Dio, males banget. Tugas bejibun, gurunya galak, baru pertanyaan setiap ngejelasin materi juga bejibun” keluh junkyu.
“bener, belajar bareng si Dio bukannya tambah pinter malah tambah goblok” sanggah haechan memakan pentol yang sempat dia beli di mas Dadang.
“si anjir ga ada adabnya manggil yang lebih tua gak pake embel-embel pak” hyunjin menggeleng heran dengan lambe haechan yang asal ceplos.
“itu bukan pak Dio nya yg ga bisa ngajar tapi Lo yang emang goblok!” tutur jaemin kejam menyambar pentol haechan tanpa permisi.
Jeno menggeleng “kalian itu sama sama goblok. Jangan menghina sesama jenis gitu”
“bukan kalian, tapi kita. Termasuk Lo jen” ralat junkyu diacungkan jempol sama jaehyunhae.
“kalian berempat! Masuk kelas kalian. Dan kau Kim junkyu.. berani membolos dijam saya yah..”
Keempatnya menegang
Itu suara pak Dio.
_bipbup_
Pendek aja..
Ak lagi bingung sama alurnya..
Kok makin gaje HUEHUEHUE
yaudahlah
VOTMEN..
ak sedang syakit hiks
Doanya dungs biar CPT sembuh dan menjadi ultramen lagi 😎👆
![](https://img.wattpad.com/cover/314974159-288-k542296.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊☘︎
Fiksi Penggemar"gue benci sama lo, dan gue gak akan nyesel pernah benci sama lo" -Jᴜɴᴋʏᴜ "aku sayang kakak, tapi kenapa kakak kayak gini ke aku?" -Dᴏʏᴏᴜɴɢ Karena perlakuan orang tua mereka membuat keduanya menjadi asing. Entah junkyu yang selalu benci melihat Doy...